Didominasi Fergie Babes, Ini Dream Team Manchester United ala Joko Susilo

Didominasi Fergie Babes, Ini Dream Team Manchester United ala Joko Susilo
Sir Alex Ferguson (c) Bolanet

Bola.net - Prestasi Manchester United, yang tak terlalu mentereng lagi sepeninggal Sir Alex Ferguson, tak melunturkan kecintaan Joko Susilo kepada klub berjuluk Setan Merah ini. Joko, yang saat ini mengantongi lisensi kepelatihan AFC Pro tersebut, mengaku tetap jatuh cinta pada United.

Menurut Joko, ada sejumlah alasan di balik kecintaannya pada United. Salah satunya, menurut pria berusia 49 tahun tersebut, adalah gaya permainan Setan Merah yang klop dengan pemikirannya soal sepak bola.

"Saya merasa sreg saja ketika menonton permainan Manchester United," kata Joko, pada Bola.net.

"Mereka bermain agresif, penuh tenaga dan determinasi, juga bermain dengan filosofi seperti filosofi saya," sambungnya.

Menurut Joko, di tengah kesibukannya sebagai pelatih Persik Kediri saat ini, ia tetap mengikuti perkembangan Manchester United. Ia tak pernah absen mengikuti perkembangan United, yang saat ini ditangani eks pemain mereka, Ole Gunnar Solskjaer, tersebut.

Bagi Joko, Manchester United juga sangat berperan dalam perjalanan karirnya, baik sebagai pemain maupun pelatih. Sebagai pemain, ia banyak belajar dari permainan para penggawa United.

"Sedangkan sebagai pelatih, saya banyak belajar dari gaya kepelatihan Sir Alex Ferguson, yang merupakan pelatih legendaris United," tuturnya.

"Untuk tesis diploma kepelatihan AFC Pro pun, saya menganalisis perjalanan Manchester United, termasuk pergantian pelatih dan pengaruhnya terhadap permainan mereka," ia menambahkan.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 7 halaman

Didominasi Fergie Babes

Didominasi Fergie Babes

Joko Susilo (c) Bola.com/Gatot Susetyo

Dengan reputasinya ini, Joko layak didapuk untuk menyusun tim Manchester United impiannya. Pelatih asal Cepu ini bebas memilih pemain United dari era kapanpun untuk memperkuat timnya.

Namun, Joko sudah menetapkan pilihannya. Ia menyusun tim yang didominasi pemain-pemain yang mentas pada era Sir Alex Ferguson. Menurut Joko, era Fergie merupakan era terbaik dalam sejarah Setan Merah.

Dari starting eleven yang ia susun, semua pemain merupakan Fergie Babes. Sementara, dari tujuh pemain cadangan, enam di antaranya merupakan mantan anak asuh Fergie.

Sebagai pelatih, tanpa ragu, Joko memilih Sir Alex Ferguson. Pelatih asal Skotlandia ini mengalahkan Sir Matt Busby, yang juga merupakan pelatih legendaris United.

"Nggak sulit memilih Sir Alex Ferguson. Ia memiliki segalanya. Selain itu, man management yang ia terapkan sangat luar biasa," papar Joko.

2 dari 7 halaman

Kiper Raksasa

Kiper Raksasa

Peter Schmeichel (c) AFP

Joko memulai tim impiannya dengan memilih penjaga gawang tim impiannya. Tanpa berpikir panjang, eks pelatih Arema FC ini memilih sosok Peter Schmeichel sebagai penjaga gawang utama timnya.

"Schmeichel adalah salah satu pemain idola saya. Ia sangat tangguh dalam menghentikan tembakan lawan. Kiper Denmark ini pun tangguh dalam duel satu lawan satu," papar Joko.

"Selain itu, posturnya yang mirip raksasa ini tentu mengintimidasi setiap pemain lawan yang mencoba merangsek ke pertahanannya," ia menambahkan.

Sementara itu, untuk pelapisnya, Joko memilih sosok Edwin van der Sar. Bagi Joko, pemain asal Belanda ini juga merupakan kiper tangguh yang mampu memberi ketenangan dan kenyamanan bagi para pemain belakangnya.

Joko pun membeber alasannya tak memasukkan nama David de Gea, yang juga memiliki kemampuan di atas rerata. Menurutnya, De Gea kerap gagal memberi ketenangan bagi para pemain belakangnya. Hal ini tak lepas dari kerapnya kiper asal Spanyol ini membuat blunder.

3 dari 7 halaman

Duet Benteng Kokoh

Duet Benteng Kokoh

Nemanja Vidic (c) MUFC

Untuk mengisi benteng pertahanan, Joko memilih duet kokoh yang pernah dimiliki United. Jaap Stam dan Nemanja Vidic.

"Dua pemain ini kokoh dalam mengawal lini belakang. Mereka sama-sama keras dan agresif," kata Joko.

"Selain itu, mereka juga saling melengkapi. Stam piawai dalam bola-bola udara. Sementara, Vidic piawai memotong pergerakan lawan," sambungnya.

Selain Stam dan Vidic, Joko pun memilih Rio Ferdinand untuk mengisi benteng pertahanan tim impiannya ini. Namun, Rio harus rela menjadi pelapis Stam dan Vidic di tim impian Joko tersebut.

4 dari 7 halaman

Paduan Agresivitas dan Kematangan

Paduan Agresivitas dan Kematangan

Patrice Evra (c) AFP

Sementara itu, di sektor fullback, Joko memilih Gary Neville sebagai fullback kanan dan Patrice Evra sebagai fullback kiri. Menurut Joko, Neville merupakan sosok sentral di filosofi permainan Ferguson. Anggota 'Kelas 92' ini pun disebut memiliki kematangan di atas rata-rata. Karenanya, ia layak mendapat satu tempat di tim impian Joko.

"Sementara, Evra memiliki kecepatan dan agresivitas yang sangat bagus. Kualitas skill individunya pun luar biasa. Ia merupakan salah satu yang terbaik di sektor kiri," tuturnya.

Sebagai pelapis di sektor fullback, Joko memilih sosok Dennis Irwin. Sama seperti Evra, pemain asal Irlandia ini dinilainya memiliki kemampuan ciamik di sektor kiri pertahanan. "Ia juga memiliki kemampuan menyerang yang sangat bagus," kata Joko.

5 dari 7 halaman

Antara Kekuatan dan Kecerdikan

Antara Kekuatan dan Kecerdikan

Paul Scholes (c) AFP

Di ruang mesin tim, Joko memilih paduan Roy Keane dan Paul Scholes. Bagi Joko, dua pemain ini merupakan paduan sempurna antara kekuatan dan kecerdikan.

Keane, menurut Joko, merupakan sosok yang sangat kuat dalam bertahan. "Ia adalah sosok pekerja dan selalu berani bertarung mempertahankan tiap jengkal areanya," kata Joko.

"Sementara, Scholes adalah pemain yang sangat pintar. Ia piawai dalam menyerang. Kemampuannya pun komplet. Umpan-umpan dan sepakan jarak jauhnya sangat akurat," sambungnya.

Sebagai pelapis di lini tengah ini, Joko memilih sosok Michael Carrick. Pria yang saat ini menjadi anggota tim pelatih United ini dinilai memiliki kemampuan bertahan dan menyerang yang sama baiknya. Carrick pun disebut memiliki keunggulan dalam membaca permainan.

Selain Carrick, Joko juga memasukkan nama Paul Pogba. Pemain asal Prancis ini disebut memiliki kemampuan komplet. Skill menyerang dan bertahan Pogba disebutnya merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

6 dari 7 halaman

Paduan Akurasi dan Kecepatan

Paduan Akurasi dan Kecepatan

David Beckham (c) Bola.net

Sektor sayap tim United impian Joko Susilo diisi paduan antara akurasi dan kecepatan. Paduan ini hadir dalam sosok David Beckham dan Ryan Giggs.

Beckham merupakan pemain dengan akurasi tinggi. Umpan-umpan silang dan eksekusi bola matinya merupakan yang terbaik.

"Sementara, Giggs unggul dari aspek kecepatan. Kemampuan penetrasinya dan melewati adangan lawan sangat luar biasa," ungkap Joko.

"Duet Beckham dan Giggs ini pun sudah teruji. Mereka bisa saling melengkapi," ia menambahkan.

7 dari 7 halaman

Duet Jenius di Lini Serang

Duet Jenius di Lini Serang

Eric Cantona (c) PA

Sementara itu, sebagai tumpuan serangan tim United impiannya, Joko memilih duo jenius, Eric Cantona dan Cristiano Ronaldo. Ronaldo, menurut Joko, merupakan pemain yang sudah teruji kemampuannya. Selain kecepatan, pemain asal Portugal ini memiliki kemampuan untuk mencetak gol. Ronaldo, yang saat ini memperkuat Juventus ini, pun bisa dimainkan di berbagai posisi lain.

"Sementara, untuk Cantona, sepertinya tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Ia sosok jenius. Permainannya berkelas. Ia pun memiliki kemampuan mencetak gol-gol indah," tuturnya.

"Selain bermain stylish, ia pun memiliki jiwa petarung yang sangat bagus," Joko menambahkan.

Sebagai pelapis di sektor depan, Joko memilih sosok Wayne Rooney dan Robin van Persie. Menurut Joko, dua sosok pemain ini memiliki kemampuan yang sama sekali tak bisa dipandang enteng. Dua pemain ini pun memiliki tipikal permainan yang saling melengkapi.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)