Coba Cek, Sudah Pernah Baca Kisah-Kisah Virgil Van Dijk Berikut Ini Atau Belum?

Coba Cek, Sudah Pernah Baca Kisah-Kisah Virgil Van Dijk Berikut Ini Atau Belum?
Virgil van Dijk (c) AP Photo

Bola.net - Ini beberapa kisah tentang bek Liverpool dan Timnas Belanda, Virgil Van Dijk, yang mungkin belum pernah Anda ketahui sebelumnya.

Van Dijk menjadi benteng pertahanan yang sangat kokoh bagi Liverpool. Ia sangat sulit dikalahkan dalam duel satu lawan satu. Hanya beberapa pemain saja yang bisa mendribel bola melewatinya.

Bek berusia 28 tahun ini juga sangat konsisten. Ia juga jarang cedera. Van Dijk harusnya sudah membuat Liverpool jadi juara Premier League jika tak ada pandemi virus corona.

Sebelumnya, Van Dijk sudah membantu Liverpool meraih tiga gelar juara. Ia juga sukses mendapatkan beberapa penghargaan pribadi sebagai ganjarannya, bahkan nyaris jadi pemenang penghargaan Ballon d'or.

Namun sebelum mendarat di Inggris, namanya tak begitu terkenal. Itu artinya ada banyak kisah soal Van Dijk yang mungkin belum banyak diketahui oleh publik.

Kisah-kisah apa saja itu? Simak saja berikut ini, seperti dilansir oleh Give Me Sport.

1 dari 6 halaman

Tukang Cuci Piring

Virgil Van Dijk pernah menjalani kerja sambilan menjadi seorang mencuci piring yang digaji sebesar empat euro per jam. Ia pernah disarankan berhenti untuk berusaha sebagai pemain bola. Jacques Lips, pemilik restoran Oncle Jean di Breda mengatakan kepada Mirror:

“Setelah bekerja, ayahnya selalu menjemputnya. Saya sering mengatakan kepadanya bahwa ia harus mencuci pot lebih banyak dan berhenti berusaha menjadi pemain profesional."

2 dari 6 halaman

Gol ala Maradona

Sebelum pindah ke Inggris, Virgil Van Dijk lebih dahulu pindah ke Skotlandia dan menerima pinangan Glasgow Celtic. Saat itu Celtic membelinya dengan sangat murah, dua juta pounds saja.

Beberapa bulan kemudian, Van Dijk ikut bermain melawan St Johnstone. Di sinilah ia menggiring bola dari belakang garis tengah, hingga ke kotak penalti lawan, tanpa bisa dibendung enam lawan.

simak videonya di sini

3 dari 6 halaman

Bek Kanan dan Striker

Sebelum menjadikan dirinya sebagai bek tengah paling tangguh sedunia, ia sebenarnya pernah bermain sebagai seorang bek kanan. Namun ia payah bermain di posisi tersebut dan 'lambat'. Di level pemuda, ia juga pernah bermain sebagai striker. Van Dijk pernah mengatakan kepada BBC Radio 5 Live:

“Di usia 16, saya adalah bek kanan yang lambat dan tidak cukup bagus untuk bermain sebagai bek tengah. Saya tidak pernah menjadi pemain yang luar biasa sampai saya bermain untuk U19 (di Willem II) dan menjadi kapten."

4 dari 6 halaman

Bela Klub Tanpa Kontrak

Di masa kecilnya, Virgil Van Dijk mengaku pernah memperkuat klub Willem II. Klub itu berada 20 mil jauhnya dari Breda, kota asal Van Dijk.

Ia menghabiskan hampir 10 tahun di sistem akademi Willem II - tanpa pernah diberi jaminan finansial kontrak. Itu membuatnya merasa 'dikhianati' karena akademi tersebut tidak melihatnya memiliki masa depan dalam level profesional.

“Saya adalah anak lelaki setempat, memberikan hati dan jiwa saya kepada klub. Saya sangat kecewa. Jelas, mereka tidak memiliki kepercayaan yang sama pada saya, yang dimiliki klub lain pada saya di tahun-tahun berikutnya," ungkapnya pada Mirror.

“Aku merasa dikhianati. Seolah-olah mereka tidak melihat masa depan dalam sepak bola profesional bagi saya.”

5 dari 6 halaman

Bisa Beda Nasib

Perjalanan karir Virgil Van Dijk mungkin saja bisa berubah tak seperti sekarang di Liverpool. Hal itu bisa saja terjadi jika pada tahun 2014 silam, bukan Southampton yang membelinya.

Menurut laporan dari Daily Record, saat itu ada dua tim lain yang juga serius mengintainya. Mereka adalah Newcastle dan satu tim La Liga, Sevilla.

6 dari 6 halaman

Darah Suriname

Sekarang Virgil Van Dijk telah mendapatkan kehormatan besar. Ia didapuk menjadi kapten Timnas Belanda. Dengan demikian Van Dijk mengikuti jejak beberapa legenda Oranje lainnya yang memiliki keluarga dari Suriname.

Darah tersebut ia dapatkan dari ibunya, Hellen Fo Sieeuw, yang berasal dari negara Amerika Selatan tersebut. Sementara itu ayahnya asli Belanda.

Banyak memang pemain Timnas Belanda yang memiliki garis darah Suriname. Contohnya saja Edgar Davids, Clarence Seedorf dan Frank Rijkaard.

(give me sport)