
Bola.net - Mantan kepala pemandu bakat klub Chelsea, Frank Arnesen mengungkapkan bahwa The Blues saat ini telah kehilangan talenta hebat yang merupakan produk dari akademi klub.
Hal itu diungkapkannya, setelah merasa bahwa kinerjanya dalam mengembangkan bakat-bakat muda akademi di Stamford Bridge seakan tidak berguna. Kegiatan transfer yang berlebihan menjadi faktor utama pemicu situasi tersebut.
Arnesen sebelumnya yakin, jika ia telah membantu mengembangkan pemain muda agar dapat bersaing di tim utama. Akan tetapi kesuksesan instan yang kerap menjadi prioritas tim dinilai mematikan harapan pemain muda.
Sejumlah nama seperti Daniel Sturridge, Fabio Borini dan Miroslav Stoch merupakan contoh pemain yang disebut oleh Arnesen. Ia pun meyakini, jika mentalitas konsumtif klub Premier League tidak sesuai dengan misi pengembangan bakat muda.
"Di Chelsea kami memiliki sejumlah talenta fantastis, kami mengembangkan sejumlah pemain luar biasa. Namun mereka butuh diberi kesempatan, dan mereka tidak pernah mendapatkannya. Tekanan terlalu besar," tutur pria yang kini menjabat direktur olahraga klub Hamburg SV.
"Manajer di Inggris hanya memantau dan berbelanja pemain. Level begitu tinggi dan itu menyulitkan mereka karena jika mereka kehilangan dua atau tiga laga, mereka lenyap. Jerman sangat bagus dalam mengembangkan pemain muda, namun tetap memasukkan mereka di tim. Itu merupakan masalah di Inggris." (est/atg)
Hal itu diungkapkannya, setelah merasa bahwa kinerjanya dalam mengembangkan bakat-bakat muda akademi di Stamford Bridge seakan tidak berguna. Kegiatan transfer yang berlebihan menjadi faktor utama pemicu situasi tersebut.
Arnesen sebelumnya yakin, jika ia telah membantu mengembangkan pemain muda agar dapat bersaing di tim utama. Akan tetapi kesuksesan instan yang kerap menjadi prioritas tim dinilai mematikan harapan pemain muda.
Sejumlah nama seperti Daniel Sturridge, Fabio Borini dan Miroslav Stoch merupakan contoh pemain yang disebut oleh Arnesen. Ia pun meyakini, jika mentalitas konsumtif klub Premier League tidak sesuai dengan misi pengembangan bakat muda.
"Di Chelsea kami memiliki sejumlah talenta fantastis, kami mengembangkan sejumlah pemain luar biasa. Namun mereka butuh diberi kesempatan, dan mereka tidak pernah mendapatkannya. Tekanan terlalu besar," tutur pria yang kini menjabat direktur olahraga klub Hamburg SV.
"Manajer di Inggris hanya memantau dan berbelanja pemain. Level begitu tinggi dan itu menyulitkan mereka karena jika mereka kehilangan dua atau tiga laga, mereka lenyap. Jerman sangat bagus dalam mengembangkan pemain muda, namun tetap memasukkan mereka di tim. Itu merupakan masalah di Inggris." (est/atg)
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 27 Maret 2013 19:16
-
Piala Dunia 27 Maret 2013 18:05
-
Liga Italia 27 Maret 2013 17:16
-
Liga Inggris 27 Maret 2013 16:55
-
Liga Inggris 27 Maret 2013 16:25
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 17:03
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:05
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
MOST VIEWED
- Kisah Sedih Phil Jones: Pesan Perpisahan di Grup WhatsApp MU Dicuekin
- Chelsea Sudah Buat Keputusan Soal Masa Depan Sancho: Dikembalikan ke Man United Atau Dipertahankan?
- Sudah Saatnya! Bruno Fernandes Diminta Tinggalkan MU di Musim Panas
- Martin Odegaard Ingin Arsenal Rekrut Mantan Rekannya di Real Madrid, Siapa?
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...