Chelsea Disebut Bisa Sesali Keputusannya Lepas Maurizio Sarri

Chelsea Disebut Bisa Sesali Keputusannya Lepas Maurizio Sarri
Maurizio Sarri (c) AP Photo

Bola.net - Eks gelandang Arsenal Paul Merson menyebut Chelsea berpotensi untuk menyesali keputusannya melepas Maurizio Sarri.

Manajer asal Italia itu ditunjuk menjadi bos anyar Chelsea pada musim panas 2018 lalu. Ia masuk menggantikan Antonio Conte.

Musim perdana Sarri di Italia tak terlalu mulus. Ia sempat tampil meyakinkan di awal kompetisi, hingga bisa menyaingi Liverpool dan Manchester City.

Namun setelah itu mereka sempat limbung dan tak bisa tampil konsisten. Sarri pun akhirnya disebut bisa hengkang dari Stamford Bridge pada musim panas ini.

Gosip itu makin menguat. Apalagi kabarnya ia tak bisa akur dengan jutru transfer Chelsea, Marina Granovskaia.

Namun pada akhirnya Sarri bisa membawa Chelsea finis di peringkat ketiga klasemen akhir Premier League. Ia juga berhasil membawa The Blues jadi juara Liga Europa.

Tapi pada akhirnya Chelsea ternyata justru merestui kepergiannya. Sarri pun balik ke Italia dan akan melatih Juventus musim depan.

Scroll ke bawah Bolaneters

1 dari 1 halaman

Menyesal


Keputusan ini dianggap sedikit kurang pas bagi Merson. Menurutnya Sarri memang mendapat banyak kesulitan di musim perdananya.

Akan tetapi secara hasil, raihannya terbilang bagus. Jika saja ia dibiarkan terus bertahan, maka Chelsea bisa saja meraih hasil lebih bagus.

Namun kini Chelsea tak akan mengetahuinya. Dan jika ternyata Sarri bisa sukses di Juve, atau penggantinya tak lebih baik, Merson menyebut The Bleus bisa menyesal melepasnya.

"Sepakbola belum bagus di bawah Sarri," kata Merson pada Sky Sport. "Meskipun jika dipandang selama semusim, itu tidak buruk. Saya harap kami tidak melihat kembali musim depan dan berpikir, ya, ia bagus, mereka hanya finis di belakang Liverpool dan Manchester City."

"Untuk berada di urutan ketiga dan memenangkan final Eropa - ini adalah turnamen yang mereka ikuti juga, mereka tidak keluar dari Liga Champions - dapatkah mereka melakukan lebih baik?"

"Tekanannya adalah: ia tidak benar-benar memainkan (Ruben Loftus-Cheek dan Callum Hudson-Odoi), dapat diprediksi dengan Jorginho, dan sepakbola di Stamford Bridge tidak bagus. Awalnya memang menghibur dan kemudian gagal. Itu katalog banyak hal pada akhirnya. Tapi Anda tidak ingin duduk di sana bertanya mengapa mereka membiarkannya pergi musim depan," tutupnya.