Cara Manchester United Perbaiki Lini Belakang: Beli 9 Bek dan Habiskan Rp7,1 Triliun

Cara Manchester United Perbaiki Lini Belakang: Beli 9 Bek dan Habiskan Rp7,1 Triliun
Harry Maguire, Scott McTominay, dan Eric Bailly tertunduk saat kalah dari Tottenham di pekan keempat Premier League 2020/2021 (c) AP Photo

Bola.net - Manchester United telah belanja banyak pemain untuk membangun lini pertahanan yang tangguh. Akan tetapi, pertahanan United tetap rapuh. Buktinya, mereka kalah 1-6 dari Tottenham di Old Trafford.

Sebelum kekalahan memalukan lawan Tottenham, United lebih dulu kalah 1-3 dari Crystal Palace di Old Trafford. Dari tiga laga awal di Premier League 2020/2021, Setan Merah sudah kebobolan 11 gol.

Seperti dilansir ESPN, Selasa (7/10/2020), padahal kombinasi empat pemain belakang MU saat berjumpa Tottenham bernilai 200 juta pounds. Belum lagi jika menghitung kontrak baru David De Gea yang juga bernilai tinggi.

Sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada Mei 2013, Manchester United telah menggelontorkan total 375,3 juta pounds (Rp7,1 triliun) untuk membeli bek.

Tetapi hasil yang didapat ternyata jauh di luar harapan. Alih-alih memiliki lini belakang yang kukuh bak tembok, Manchester United malah terlihat rapuh dalam bertahan.

Berikut ini perincian daftar belanja bek oleh Manchester United semenjak Ferguson pensiun beserta performa pemain bersangkutan, seperti dilansir ESPN.

1 dari 9 halaman

Harry Maguire (78,3 Juta Pounds dari Leicester City, 2019)

Harry Maguire (78,3 Juta Pounds dari Leicester City, 2019)

Kapten Manchester United, Harry Maguire (c) AP Photo

Harry Maguire merupakan bek termahal dunia. Manchester United merogoh kocek senilai 78,3 juta pounds (1,4 triliun) untuk memboyongnya pada 2019 dari Leicester City.

Namun, Maguire malah banjir kritikan dalam beberapa pekan terakhir, karena menunjukkan performa yang rapuh. Dia memang kapten Manchester United, tapi tidak menunjukkannya dengan kinerja luar biasa di lapangan.

Rating: Buruk

2 dari 9 halaman

Aaron Wan-Bissaka (49,5 Juta Pounds dari Crystal Palace, 2019)

Aaron Wan-Bissaka (49,5 Juta Pounds dari Crystal Palace, 2019)

Aaron Wan-Bissaka mengontrol bola pada laga melawan Brighton di pekan ketiga Premier League 2020/2021 (c) AP Photo

MU juga harus merogoh kocek besar untuk menggaet Aaron Wan-Bissaka, yaitu senilai 49,5 juta pounds atau sekitar Rp947 miliar. Dia tampil cukup solid lini belakang Manchester United.

Ia memiliki reputasi sebagai fullback tangguh dan sulit dikalahkan dalam duel satu lawan satu. Namun, kinerjanya tercoreng ketika kena kartu merah ketika melanggar Ben Davies pada laga kontra Tottenham Hotspur akhir pekan lalu.

Rating: Bersinar

3 dari 9 halaman

Eric Bailly (34,2 Juta Pounds dari Villarreal, 2016)

Eric Bailly (34,2 Juta Pounds dari Villarreal, 2016)

Bek sentral Manchester United, Eric Bailly (c) AP Photo

Eric Baily sebenarnya menjadi salah satu kisah sukses pertahanan Manchester United. Sayangnya, waktunya di MU banyak direcoki cedera yang cukup konstan.

Rating: Bersinar (saat fit)

4 dari 9 halaman

Luke Shaw (33,75 Juta Pounds dari Southampton, 2014)

Luke Shaw (33,75 Juta Pounds dari Southampton, 2014)

Luke Shaw (c) AP Photo

Luke Shaw didatangkan dari Southampton dengan banderol 33,75 juta pounds atau setara Rp642 miliar. Luke Shaw kesulitan di bawah manajer Louis van Gaal dan terutama Jose Mourinho, sehingga sering menjadi sorotan.

Meskipun direcoki isu kebugaran, bek berusia 25 tahun itu kembali menjadi pilihan utama MU di sektor bek kiri. Namun, bukan berarti ia telah mampu menjawab keraguan fans atas penampilannya.

Rating: Buruk

5 dari 9 halaman

Victor Lindelof (31,5 Juta Pounds from Benfica, 2017)

Victor Lindelof (31,5 Juta Pounds from Benfica, 2017)

Victor Lindelof (c) AP Photo

Manchester United membeli Vicktor Lindelof dari Benfica senilai 31,5 juta pounds atau setara Rp603 miliar. Namun, hingga kini kinerjanya kerap membuat jantung fans MU berdetak kencang.

Lindelof bertanggung jawab atas dua gol yang menyebabkan Manchester United kalah dari Crytal Palace pada laga pembuka Liga Inggris musim ini.

Pemain internasional Swedia itu sebenarnya bagus dalam penguasaan bola dan mahir menempatkan diri, tetapi sering kelabakan melawan lawan yang cepat, gesit dan kuat di udara. Jika United berinvestasi besar-besaran di bek tengah pada bursa transfer berikutnya, kemungkinan besar Lindelof akan tersingkir ke bangku cadangan.

Rating: Buruk

6 dari 9 halaman

Diogo Dalot (19,8 Juta Pounds dari Porto, 2018)

Diogo Dalot (19,8 Juta Pounds dari Porto, 2018)

Diogo Dalot (c) AFP

Diogo Dalot dibeli Mourinho dari Porto senilai 19,8 juta pounds (Rp377,5 miliar). Dia mendapat julukan salah satu fullback muda terbaik di Eropa saat baru datang ke Old Trafford.

Namun, sejak itu dia gagal menujukkan kemajuan signifikan di MU dan akhirnya dipinjamkan ke AC Milan pada musim panas ini untuk mencari menit bermain lebih banyak.

Rating: Buruk

7 dari 9 halaman

Marcos Rojo (18 Juta Pounds dari Sporting Lisbon, 2014)

Marcos Rojo (18 Juta Pounds dari Sporting Lisbon, 2014)

Marcos Rojo (c) MUFC Official

Sejak didatangkan dari Sporting Lisbon pada 2014 dengan banderol 18 juta pounds atau setara 343,2 miliar, Marcos Rojo gagal meyakinkan tiga manajer Manchester United saat itu, mulai Louis van Gaal, Mourinho, hingga Ole Gunnar Solskjaer.

Rojo dipinjamkan ke Estudiantes pada Januari 2020 dan kemungkinan sulit kembali serta mendapat tempat lagi di Old Trafford.

Rating: Buruk

8 dari 9 halaman

Matteo Darmian (16,2 Juta Pounds dari Torino, 2015)

Matteo Darmian (16,2 Juta Pounds dari Torino, 2015)

Matteo Darmian (c) MUFC

Darmian yang didatangkan dari Torino pada 2015 dengan banderol 16,2 juta pounds (Rp310,2 miliar), mencatat lebih dari 50 penampilan untuk Manchester United. Namun, sulit mengingat penampilan terbaiknya bersama Setan Merah.

Dia hanya tampil dalam tujuh pertandingan pada musim 2018/2019 sebelum pindah ke Parma. Pemain berusia 30 tahun itu saat ini dipinjamkan Parma ke Inter Milan selama semusim.

Rating: Buruk

9 dari 9 halaman

Daley Blind (15,75 Juta Pounds dari Ajax, 2014)

Daley Blind (15,75 Juta Pounds dari Ajax, 2014)

Daley Blind (c) AFP

Rekrutan paling sederhana dalam daftar ini dan masih menjadi salah satu investasi pertahanan United yang cerdik. Blind pertama kali ditempatkan sebagai gelandang bertahan oleh Van Gaal, tetapi statusnya sebagai pemain serbabisa dan kemampuan membaca permainan yang cerdas membuatnya bisa ditempatkan di posisi mana saja pada barisan pertahanan.

Pada tahun 2018, Blind kembali ke klub masa kecilnya, Ajax.

Rating: bersinar

Sumber: ESPN

Disadur dari Bola.com (Penulis: Yus Mei Sawitri, 7 Oktober 2020)