Bukan Tim, Manchester United Adalah Sekumpulan Individu Level Top

Bukan Tim, Manchester United Adalah Sekumpulan Individu Level Top
Manchester United kalah dengan skor 4-2 saat berjumpa Leicester City di pekan ke-8 Premier League 2021/2022 (c) AP Photo

Bola.net - Kesulitan Manchester United baru-baru ini menimbulkan tanda tanya besar. Di atas kertas MU punya tim luar biasa, tapi faktanya mereka masih kesulitan memberikan permainan terbaik di lapangan.

Teranyar, MU kalah 2-4 dari Leicester City dalam duel lanjutan Premier League akhir pekan lalu. Hasil ini jadi tamparan telak untuk Ole Gunnar Solskjaer dan skuadnya.

Betapa tidak, MU punya komposisi tim yang jauh lebih baik. Ada Cristiano Ronaldo yang masih bermain di level top, ditambah dengan pemain-pemain penting lainnya seperti Bruno Fernandes.

Namun, di atas lapangan, skuad top itu tidak tampak menyatu. Kondisi ini diperburuk dengan ketidakjelasan taktik Solskjaer.

1 dari 3 halaman

Bukan tim, hanya sekumpulan individu

Kekalahan dari Leicester kemarin seolah-olah menunjukkan wajah MU yang sebenarnya. Permainan mereka tidak terhubung di lapangan. Ada banyak kesalahan-kesalahan individu karena usaha untuk memenangi pertandingan.

"Saya khawatir, Manchester United bukanlah tim," ujar analis Sky Sports, Paul Merson. "Mereka adalah sekumpulan individu yang masing-masing memilih permainan mereka sendiri saat mereka merasa cocok."

"Faktor pembeda pemain top dan pemain lain bukanlah soal permainan mereka, tapi soal kemampuan mereka bergerak dengan ritme yang sama."

"Saat ini MU tidak terlihat mau atau mampu menyatukan tim sebagai satu kesatuan," imbuhnya.

2 dari 3 halaman

Tidak akan menang tanpa taktik

Lebih lanjut, Merson mengakui tim MU yang sekarang luar biasa dengan pemain-pemain top, tapi itu tidak ada artinya jika mereka tidak bermain dalam gerakan yang sama menerapkan taktik yang tepat.

"Manchester United tidak bergerak sebagai satu tim. Saya tidak peduli Anda memiliki 11 individu terbaik yang pernah Anda saksikan, sebab Anda tidak akah meraih apa pun tanpa perencanaan," sambung Merson.

"Pada akhirnya, semua bermuara pada manajer. Ole Gunnar Solskjaer jelas tidak tahu wujud tim terbaiknya, ini mengkhawatirkan."

3 dari 3 halaman

Inkonsisten

Singkatnya, Merson merasa MU tidak akan bisa mencapai level top dengan taktik yang tidak jelas. Solskjaer terus megubah-ubah rencananya tanpa gaya main yang jelas.

"Ada inkonsistensi taktik. MU bermain dengan dua gelandang bertahan di Old Trafford melawan Aston Villa yang, tanpa mengurangi rasa hormat, adalah tim papan tengah," tutup Merson.

Sumber: Sky Sports