Berimajinasi Tottenham Merajai Inggris

Berimajinasi Tottenham Merajai Inggris
Selebrasi dua pemain Tottenham, James Maddison (kiri) dan Son Heung-min. (c) AP Photo

Bola.net - Tottenham, klub yang paling mendambakan trofi di antara Big Six sejak 2008, kini mulai berimajinasi bisa merajai Liga Inggris.

Imajinasi ini muncul setelah pekan ke-10 musim 2023/2024. Tottenham sukses mengalahkan Crystal Palace dengan skor 2-1 di Selhurst Park, Sabtu (28/10/2023) WIB.

Palace memang bukan klub kuat, apalagi penantang gelar juara. Lalu apa spesialnya kemenangan Tottenham tersebut sampai kemudian imajinasi liar tersebut muncul?

Yang perlu digarisbawahi, kemenangan tersebut mengokohkan posisi Tottenham di puncak klasemen sementara. The Lilywhites telah merangkum 26 poin, unggul lima angka dari Manchester City dan Arsenal.

1 dari 4 halaman

Bertebaran Rekor

Nah, Tottenham sejauh ini belum tersentuh kekalahan. Skuad asuhan Ange Postecoglou itu telah mengamankan delapan kemenangan dan dua kali hasil imbang.

Squawka lantas membandingkan pencapaian Tottenham di sepuluh laga pertama musim ini dengan pencapaian rivalnya di London Utara, Arsenal saat menjuarai Liga Inggris 2003/2004.

Arsenal yang saat itu keluar sebagai juara dengan status The Invincibles hanya memperoleh 24 poin. Ya, betul, dua angka lebih rendah dari yang diperoleh Tottenham sekarang.

2 dari 4 halaman

Sejarah Berulang?

Sejarah Berulang?

Manajer Baru Tottenham, Ange Postecoglou (c) Tottenham Hotspur Official

Tottenham juga bisa membuktikan bahwa memang “sejarah berulang”. Keunggulan lima angka Tottenham atas posisi dua merupakan jarak terjauh dalam sejarah sejak musim 1960/1961.

Ketika itu, Tottenham pernah unggul delapan angka dari posisi dua. Dan di musim itu pula, Tottenham memperoleh gelar.

“Biarkan penggemar bermimpi [jadi juara]. Bermimpilah sampai nanti mereka terbangun dengan realitasnya, jadi kita lihat saja,” kata Postecoglou menanggapi soal kesempatan Tottenham jadi juara lagi.

3 dari 4 halaman

Berkesempatan Dapat Trofi

Sejatinya, Tottenham di era Postecoglou bukan pertama kali punya kans mendapat trofi. Di Liga Inggris, misalnya, peluang terbaik untuk juara terjadi di musim 2015/2016 dan 2016/2017.

Tottenham juga pernah hampir merajai benua Eropa ketika menjejakkan kakinya di final Liga Champions 2018/2019. Jadi soal kesempatan dapat trofi, Tottenham sudah berkali-kali di posisi tersebut.

Masalahnya sekarang, sanggupkah Postecoglou menjaga konsistensi tim hingga akhir musim? “Berada di puncak klasemen tentu rasanya menyenangkan,” ujarnya.

“Tetapi tidak ada alasan bagi pemain untuk berleha-leha. Kompetisi ini dan persaingan di internal tim tidak mengizinkan kami untuk merasa santai,” tegasnya lagi.

Sumber: Evening Standards