Belum Semusim di Liverpool, Fabinho Sudah Bisa Merasakan Derita Puasa Gelar 29 Tahun

Belum Semusim di Liverpool, Fabinho Sudah Bisa Merasakan Derita Puasa Gelar 29 Tahun
Pemain Liverpool rayakan gol Sadio Mane. (c) AP

Bola.net - - Gelandang anyar Liverpool, Fabinho mengaku sudah sangat memahami hasrat klub dan fans untuk menuntaskan dahaga 29 tahun tanpa trofi Premier League. Dia mengaku mendapatkan energi lebih untuk tampil maksimal karena dorongan masif tersebut.

Musim 2018/19 ini, Liverpool kembali mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan mimpi menjuarai Premier League. The Reds bersaing ketat dengan Manchester City di puncak klasemen sementara, dengan lima laga sisa yang bakal jadi penentu.

Musim ini adalah musim pertama Fabinho di Anfield, tetapi dia sudah tahu betapa pentingnya perjuangan mereka musim ini. Fabinho bermain bukan hanya untuk dirinya, melainkan untuk tidak membuat fans terus kecewa.

Sebab itu, Fabinho berusaha menuntaskan musim pertamanya ini dengan torehan apik, yakni dengan menjawab dahaga 29 tahun Liverpool. Baca komentar selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

29 Tahun Itu Lama!

Fabinho mengakui, tidak menjuarai Premier League selama 29 tahun sangat sulit diterima untuk tim sekuat Liverpool. Dia bisa melihat betapa besarnya harapan dan hasrat fans setiap kali bertemu, sebab itu Fabinho berharap tidak akan mengecewakan mereka lagi musim ini.

"Saya rasa, fakta bahwa 29 tahun telah berlalu [tanpa trofi liga] bisa diamati pada bagaimana perilaku fans, ketika mereka meminta foto bersama anda bisa mengamati hasrat mendalam dari mereka untuk jadi juara, untuk melihat Liverpool jadi juara setelah sekian lama," kata Fabinho di Liverpoolfc.com.

"Dan 29 tahun sangatlah lama untuk klub seperti Liverpool. Tentu saja saya masih menjalani musim pertama saya tetapi bakal sangat hebat jika bisa menjuarai liga, untuk meraih sesuatu yang bersejarah."

2 dari 2 halaman

Layak Jadi Juara

Lebih lanjut, Fabinho yakin hasrat yang sama juga dimiliki semua pemain Liverpool lainnya. Mereka menyatu dalam visi yang sama, yakni untuk menjadi juara dan menjawab harapan fans.

"Bermain untuk Liverpool, saya tahu bagaimana hubungan antara fans dengan klub. Anda bisa melihat hasrat untuk jadi juara pada setiap pemain, hasrat untuk membuktikan bahwa Liverpool yang terbaik dan layak menjuarai liga," tandas dia.

Bagaimanapun, saat ini Liverpool tidak sepenuhnya memegang kendali. Mereka harus berharap Man City gagal meraih poin penuh pada sisa musim ini untuk benar-benar mengamankan puncak klasemen.