Arsenal: Mencari Kestabilan Lewat Lima Pemimpin dan Satu Kapten

Arsenal: Mencari Kestabilan Lewat Lima Pemimpin dan Satu Kapten
Mesut Ozil mendapat pelukan dari Mikel Arteta usai laga melawan Manchester United (2/1/2020) di Stadion Emirates. (c) Arsenal

Bola.net - Mikel Arteta mulai bergerak menumpas masalah Arsenal satu per satu. Tidak hanya soal permainan di lapangan, Arteta pun menyoroti masalah kepemimpinan tim yang tidak stabil.

Saat ini, Pierre-Emerick Aubameyang mendapatkan kehormatan mengenakan ban kapten Arsenal setelah Granit Xhaka membuat masalah beberapa bulan lalu. Aubameyang sudah mencoba mengemban tanggung jawab itu sebaik mungkin.

Sebelumnya, Unai Emery memutuskan menunjuk lima kapten Arsenal untuk musim ini. Selain Xhaka dan Auba, ada Hector Bellerin, Alexandre Lacazette, dan Mesut Ozil.

Arteta tahu keputusan Emery itu sudah dipertimbangkan sebaik mungkin, tapi mungkin itulah yang jadi salah satu sumber kesulitan Arsenal. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Harus Stabil

Xhaka harus merelakan ban kaptennya usai terlibat insiden konfrontasi dengan publik Emirates, kesalahan fatal yang menunjukkan kurangnya ketegasan Emery. Arteta tahu masalah itu tidak boleh terulang, kapten adalah representasi tim.

"Semakin tinggi kestabilan yang bisa kami ciptakan dengan kapten kami dan pemain-pemain dalam skuad, semakin jelas pula apa yang ingin kami sampaikan pada fans tentang perkembangan kami," ungkap Arteta kepada Sky Sports.

"Ada banyak faktor, beberapa tidak bisa kami kontrol, tapi saat ini semuanya baik-baik saja. Bukan waktunya membuat perubahan sebab saya tidak melihat urgensi untuk membuat keputusan itu."

2 dari 2 halaman

Banyak Pemimpin tapi Satu Kapten

Lebih lanjut, Arteta sebenarnya tidak mempermasalahkan gagasan lima pemimpin dalam satu tim tersebut. Namun, pada akhirnya hanya ada satu pemain yang mengenakan ban kapten, dialah yang dipilih ruang ganti dalam satu suara.

"Saya pernah bermain dalam klub yang memiliki empat atau lima pemimpin. Itu lebih merupakan kelompok pemimpin daripada kapten-kapten," lanjut Arteta.

"Pada akhirnya, ada satu pemain yang mengenakan ban kapten setelah tim memilih pemimpin-pemimpin mereka. Pemilihan itu terjadi ketika seseorang berbicara dan pemain lain mendengarkan atau memandang ke atas, saat itulah Anda melihatnya," pungkasnya.

Sumber: Sky Sports