Arsenal Invincibles: Bagaimana Perbandingan Tim Terkuat Wenger dengan Tim-Tim Kuat EPL Lainnya?

Arsenal Invincibles: Bagaimana Perbandingan Tim Terkuat Wenger dengan Tim-Tim Kuat EPL Lainnya?
Arsenal Invincibles (c) Premierleague.com

Bola.net - Arsene Wenger, dalang genius di balik keajaiban Arsenal pada musim 2003/04 silam. Kala itu The Gunners jadi juara Premier League tanpa sekali pun menelan kekalahan, mereka dijuluki The Invincibles.

Harus diakui, tim 2003/04 Arsenal merupakan salah satu tim terbaik dalam sejarah sepak bola Eropa. Menempuh 38 pertandingan tanpa kekalahan untuk jadi juara terdengar mustahil, tapi Arsenal mampu melakukannya.

Kegeniusan Wenger patut diapresiasi. Dia selalu menemukan cara untuk mengubah situasi setiap kali Arsenal kesulitan. Entah berapa kali The Gunners terhindar dari kekalahan.

Sampai sekarang belum ada tim lain yang mampu menyamai torehan Wenger dan Arsenal itu. Entah Manchester United, Chelsea, Man City, bahkan Liverpool musim ini tidak bisa menyamai Arsenal.

Artinya, adil mengakui torehan invincibles bukan sekadar dalih fans Arsenal di balik kemerosotan tim kesayangan mereka beberapa musim terakhir. Sebenarnya, jika mau dibandingkan, sebesar apakah perbedaan Arsenal, dengan tim-tim kuat Premier League lainnya?

Menukil Sportskeeda, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 4 halaman

Wenger vs Mourinho

Usai musim ajaib Arsenal, Wenger dipandang sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sepak bola Inggris. Sang rival, Chelsea, tidak terima. Mereka merespons dengan mendatangkan Jose Mourinho.

Kedatangan Mourinho nyaris memecahkan rekor itu, meski pada akhirnya gagal. Di musim pertamanya, Mourinho mengubah Chelsea jadi tim terkuat dengan gaya sepak bola defensif. Chelsea berhasil meraup total 95 poin, 5 lebih banyak dari musim invincibles Arsenal.

Nahasnya Chelsea menelan satu kekalahan, 0-1 dari Man City. Namun, mereka berhasil memetik 29 kemenangan, lebih banyak dari Arsenal (26).

Pasukan Mourinho hanya kalah dalam jumlah gol, tapi catatan defensif mereka luar biasa. Chelsea hanya 15 kali kebobolan sepanjang musim, yang masih jadi rekor sampai sekarang.

2 dari 4 halaman

Henry vs Ronaldo

Selain perbandingan klub, perbandingan di level individu juga patut diperhatikan. Thierry Henry meruypakan pemain terbaik Arsenal invincibles, statistik membuktikan itu.

Tercatat, striker Prancis ini mencetak total 30 gol dan 9 assists. Catatan terbaik pada masanya, bahkan sempat diduga tidak akan tersaingi.

Biar begitu, beberapa tahun berselang, Cristiano Ronaldo berhasil mengalahkan Henry. Ronaldo juga menyumbang 9 assists, tapi dia bisa mencetak satu gol lebih banyak (31) dalam perjalanan membantu MU jadi juara musim 2007/08.

Artinya, meski Invincibles belum bisa dikalahkan sampai sekarang, paling tidak Arsenal sudah disalip perihal catatan individu.

3 dari 4 halaman

Man City Mencoba

Pada tahun kejayaan Arsenal itu, 90 poin dianggap sudah sangat cukup untuk mengangkat trofi Premier League di akhir musim. Benar Chelsea bisa meraih 95 poin, tapi itu diangagp kasus khusus.

Gagasan ini terbukti benar selama bertahun-tahun, sampai akhirnya Liverpool terbukti gagal jadi juara meski bisa meraup totap 97 poin pada musim 2018/19 lalu. Angka itu merupakan yang ketiga tertinggi dalam sejarah Premier League, nahasnya masih tidak cukup.

Musim itu, Man City yang berhasil keluar jadi juara. Mereka benar-benar kuat, 98 poin, mencetak 95 gol, hanya kalah dua kali sepanjang musim.

Bahkan semusim sebelumnya, 2017/18, Man City berhasil meraup total 100 poin untuk jadi juara, memecahkan rekor jumlah poin terbanyak dalam sejarah Premier League.

Anehnya, meski tampil luar biasa pada dua musim itu, Man City masih tidak bisa menyamai rekor invincibles Arsenal.

4 dari 4 halaman

Liverpool Nyaris

Man City gagal, giliran Liverpool yang mencoba. Usai meraih 97 poin dan hanya jadi runner-up musim lalu, The Reds tampil jauh lebih baik musim ini.

Liverpool nyaris tak tersentuh, tak terkalahkan. Mereka didukung menyamai rekor invincibles Arsenal, segalanya berjalan sesuai rencana sampai pekan ke-27.

Biar begitu, mimpi Liverpool berakhir saat menyambangi Watford di pekan ke-28, 19 Februari 2020 lalu. Pasukan Jurgen Klopp sepertinya kehabisan cara, buntu, mereka menyerah 0-3 di hadapan tim tuan rumah.

Kekalahan ini sebenarnya tidak terlalu berdampak, Liverpool masih unggul jauh di puncak klasemen, hanya masalah waktu sebelum jadi juara. Biar begitu, tetap saja fans Arsenal merayakannya seakan-akan tim mereka yang menang.

Perayaan itu sah. Arsenal memang menang, setidaknya dalam mempertahankan rekor invincibles kebanggan mereka.

Sumber: Sportskeeda