Aroma 'Calciopoli' di Laga MU vs Juventus, Sir Alex Ferguson Dituding Jadi Dalangnya

Aroma 'Calciopoli' di Laga MU vs Juventus, Sir Alex Ferguson Dituding Jadi Dalangnya
Sir Alex Ferguson (c) AFP

Bola.net - Aroma Kasus pengaturan skor, atau yang dikenal dengan sebutan Calciopoli di Italia, kembali terjadi. Kali ini melibatkan dua klub papan atas Eropa, Manchester United dan Juventus, serta Sir Alex Ferguson.

Skandal tersebut diungkap oleh salah satu agen sepak bola bernama Giuseppe 'Pino' Pagliara. Ia menuding Sir Alex melakukan pengaturan skor dalam laga Manchester United vs Juventus di ajang Liga Champions saat menghadiri pengadilan kasus suap.

Namun hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui secara pasti laga mana yang 'diatur' oleh Ferguson. Satu hal yang diketahui, pertandingan tersebut berlangsung dalam ajang Liga Champions.

Pengadilan yang dihadiri oleh Pugliara ini pernah menyangku mantan pelatih Timnas Inggris, Sam Allardyce. Karena masalah inilah Allardyce memutuskan untuk mundur dari jabatannya meski baru diangkat sebagai pelatih dua bulan sebelumnya.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Tuduhan Pengaturan Skor ke Ferguson

Tudingan yang dilontarkan oleh Pugliara melalui jaksa bernama Brian O'Neill di dalam persidangan. Kasus pengaturan skor tersebut melibatkan jam tangan mewah yang diberikan kepada Sir Alex Ferguson.

"Pagliara meluncurkan apa yang disebut sebagai cacian untuk Sir Alex Ferguson menjelang akhir pertemuan, menuduhnya berkonspirasi dengan Pagliara untuk mengatur skor laga antara Juventus, klub yang berhubungan dengan Pagliara dan MU di Liga Champions yang di mana Pagliara berterima kasih kepadanya dengan sebuah jam tangan emas Rolex," demikian pernyataan dari jaksa, seperti yang dikutip dari Football Italia.

Selain itu, Pagliara juga menuding Sir Alex telah mengambil sebagian uang dari kesepakatan transfer. "Dia mengklaim bahwa dirinya telah membayar Ferguson," lanjut jaksa. Tidak hanya itu, Ferguson juga diklaim telah membuka rekening bank di Swiss dengan jumlah yang sangat besar.

2 dari 2 halaman

Conte Pun Ikut Terseret

Pagliara juga menuduh pelatih Inter Milan, Antonio Conte, untuk kasus yang serupa. Ia mengaku sering bernegosiasi di belakang layar bersama Conte untuk mempermulus transfer pemain yang diinginkan saat masih melatih Chelsea dulu.

"Anda harus memiliki rekening di luar negeri dan di sana kami melakukannya. Sebagai contoh Antonio Conte berkedip ke arah kami dan berkata, 'Ya, saya menginginkan pemain itu, apakah ada sedikit kopi untuk saya Pino?'," tambahnya.

"Ya, itulah yang akan ia katakan: ya tentu saja itu ada dan sekarang saya juga menegosiasikan segelas kopi dan kami tidak sedang membicarakan double espresso," tandasnya.

(Football Italia)