Antonio Conte Bicara Fakta Menyakitkan dan Tottenham Tidak Siap Mendengarnya

Antonio Conte Bicara Fakta Menyakitkan dan Tottenham Tidak Siap Mendengarnya
Skuad Tottenham merayakan gol Oliver Skipp ke gawang Chelsea di laga pekan ke-25 Premier League 2022/2023 di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (26/02/2023) malam WIB. (c) AP Photo/Ian Walton

Bola.net - Tottenham akhirnya bereaksi atas pernyataan Antonio Conte di konferensi pers. Rumor pemecatan pria Italia itu segera berhembus.

Masalah ini bermula ketika Tottenham ditahan imbang 3-3 oleh Southampton pada pekan ke-28 Liga Inggris 2022/2023. Tottenham membuang keunggulan 3-1 untuk memenangkan pertandingan.

Di akhir laga, Conte berang dengan hasil akhir tersebut. Ia blak-blakan mengatakan tidak ada determinasi sama sekali dari pemain untuk memenangkan pertandingan.

Pemilik Tottenham juga dikritik karena dianggap jadi biang keladi nirgelar selama hampir dua dekade. Akibat pernyataan ini, posisi Conte di Tottenham tidak aman.

Eks pemain Manchester City Micah Richards terkejut dengan desas-desus yang beredar. Menurutnya, Tottenham seperti tidak siap menerima kenyataan, sehingga harus mengambil langkah pemecatan.

1 dari 4 halaman

Ubah Kultur

Ubah Kultur

Ekspresi Antonio Conte dalam laga Premier League 2022/2023 Fulham vs Tottenham, Selasa (24/1/2023) (c) AP Photo/Frank Augstein

Richards mengingatkan bahwa untuk menjadi juara, sebuah klub tidak bisa hanya sekadar merekrut pemain-pemain top dan pelatih top. Ada kultur pula yang harus diubah.

"Conte adalah sosok yang selalu bersemangat. Dia adalah seorang pemenang. Saya memahami betapa frustrasinya dia menjadi seorang manajer hebat, tetapi tidak memberikan apapun di Spurs," ucapnya di BBC.

"Dari sini kita tahu, mereka [Tottenham] bisa mendapatkan seorang manajer berlabel juara, tetapi mereka juga harus mengubah kultur di dalam klub," tegasnya.

2 dari 4 halaman

Lama Tidak Juara

Lama Tidak Juara

Manajer Tottenham, Jose Mourinho, bersama Fred dan Son Heung-min (c) AP Photo

Tottenham memang sudah lama mendamba trofi. Bagaimana tidak, trofi terakhir yang pernah direngkuh The Lilywhites terjadi pada tahun 2007/2008.

Tottenham lantas mengambil keputusan mendatangkan pelatih-pelatih top yang terbiasa mendatangkan trofi sejak 2019. Jose Mourinho pernah di klub selama dua tahun, berikutnya Antonio Conte.

Namun, dua pelatih yang akrab dengan trofi juara justru gagal memberikan apapun. "Selama ini, Tottenham sudah terbiasa melakukan sesuatu hanya untuk mencapai kata 'OK'," katanya.

3 dari 4 halaman

Kebenaran Menyakitkan

Upaya mengubah kultur ini harusnya dilakukan dengan memahami realita yang ada di dalam klub. Menurut Richards, Conte telah menunjukkan itu dan membeberkannya ke publik.

Hanya saja, Tottenham tak siap mendengarnya. Walaupun menyakitkan, bagi Richards hal itu adalah hal yang sangat wajar untuk dilakukan.

"Dulu, waktu Roberto Mancini di Man City, saya harus absen delapan bulan karena cedera lutut. Hal pertama yang dikatakannya saat bertemu saya adalah, 'Kamu terbuat dari kaca. Kamu terlalu ringkih'," ungkap Richards.

"Ucapannya tidak menyinggung saya. Saya justru ingin membuktikan dia salah. Terkadang, kita semua perlu kebenaran menyakitkan untuk menyadarkan kita semua," tandas dia.

Sumber: BBC