Andrew Robertson: Kesuksesan Saya dari Kerja Keras, Bukan Dongeng

Andrew Robertson: Kesuksesan Saya dari Kerja Keras, Bukan Dongeng
Andrew Robertson saat bermain di Camp Nou melawan Barcelona. (c) AP Photo

Bola.net - - Bek Liverpool Andrew Robertson mengaku cukup frustasi karir sepakbolanya disebut bak sebuah dongeng dan menegaskan ia meraihnya berkat kerja keras.

Robertson dibeli oleh Liverpool dari Hull City pada musim panas 2017. Di awal karirnya di Anfield, ia sempat lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Namun setelah mendapat kesempatan tampil sebagai pemain inti, ia tak melepaskan pos tersebut. Ia tampil militan baik saat bertahan maupun menyerang.

Alhasil Jurgen Klopp menjadikannya pilihan pertama di pos bek kiri. Robertson pun membayar kepercayaan sang manajer dengan membantu Liverpool masuk final Liga Champions dua kali dan bersaing memperebutkan trofi Premier League musim 2018-19.

Kesuksesan Robertson ini disebut bak dongeng. Sebab pada tahun 2012 silam ia masih bermain di Queen's Park, klub kasta ketiga sepakbola Skotlandia.

Pada tahun 2013, ia bermain di Dundee United selama semusim. Pada tahun 2014 ia kemudian dilamar oleh Hull City. Sekarang ia ditahbiskan sebagai salah satu bek kiri terbaik di Premier League dan menjadi kapten timnas Skotlandia.

1 dari 2 halaman

Kerja Keras


Robertson mengaku kesuksesan karirnya ini bukan diperoleh dari keberuntungan. Ia memperolehnya dengan membanting tulang.

"Tidak banyak hal bisa mengganggu saya, tetapi jika ada satu hal yang bisa, itu gagasan bahwa cerita saya adalah dongeng sepakbola," tulis Robertson di The Players' Tribune.

"Saya tahu ketika orang-orang mengatakan saya semacam Manusia Cinderella bahwa itu dimaksudkan sebagai pujian. Saya menghargainya, tapi sejujurnya, itu tidak terasa seperti itu, karena itu tidak benar," tegasnya.

"Tidak ada tongkat sihir yang dilambaikan ke arah saya, saya tidak memenangkan semacam lotre untuk mendapatkan tempat di salah satu klub terbesar di dunia. Alasan mengapa saya seorang pemain Liverpool adalah alasan yang sama mengapa saya Saya kapten negara saya: Saya sudah bekerja keras untuk mencapai posisi saya sekarang, dan dengan melakukan itu, saya dapat memanfaatkan bakat apa pun yang saya miliki," terangnya.

2 dari 2 halaman

Pemain Lain


Robertson menambahkan ada juga pemain Liverpool lain yang juga memiliki kisah yang kira-kira sama dengannya. Mereka yang awalnya dipandang sebelah mata namun kemudian menjelma menjadi pemain kelas dunia.

"Ambil contoh Virgil van Dijk, misalnya, bek tengah terbaik di dunia. Berapa banyak pelatih dan scout memandangnya dan berpikir ia tidak ditakdirkan untuk menjadi yang teratas? Ia akan memberi tahu Anda sendiri bahwa ada banyak," ungkapnya.

"Mo Salah, salah satu pencetak gol terbaik dalam olahraga ini, pernah dibuang karena tidak cukup baik untuk tim papan atas Premier League," sambungnya.

"Jordan Henderson pasti kesulitan menghitung berapa kali kemampuannya dipertanyakan - meskipun tidak pernah oleh siapa pun yang cukup beruntung untuk bekerja dengannya - dan di sini ia berada di ambang sebagai kapten Liverpool dalam final Liga Champions kedua berturut-turut," serunya.

"Saya bisa terus dan terus bercerita, saya benar-benar bisa. Jika ini semua adalah dongeng, kita akan memiliki lebih dari Hans Christian Andersen. Namun, mereka tidak. Mereka semua adalah contoh kerja keras dan komitmen yang membuat perbedaan," tegasnya.