Alasan Bertahan? Rudiger Tidak Pernah Merasa Diusir Chelsea

Alasan Bertahan? Rudiger Tidak Pernah Merasa Diusir Chelsea
Pemain Chelsea Antonio Rudiger, Kurt Zouma dan Fikayo Tomori. (c) AP Photo

Bola.net - Antonio Rudiger akhirnya buka suara perihal gosip kepergiannya dari Chelsea yang sempat memanas beberapa pekan lalu. Dia akhirnya bertahan karena merasa tidak benar-benar terpaksa pergi.

Rudiger pernah jadi pemain penting The Blues dengan total 116 penampilan sejauh ini. Namun, sekarang dia lebih sering mengisi bangku cadangan, jarang dapat kesempatan di bawah Frank Lampard.

Kabarnya Lampard tidak terlalu menyukai Rudiger, yang tentu bisa berujung pada penjualan si pemain. Terbukti, ada PSG, AC Milan, dan Tottenham yang dikaitkan dengan Rudiger musim panas lalu.

Benarkah demikian? Baca komentar Rudiger selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Tolak satu-dua tawaran

Rudiger tahu bagaimana gosip soal kepergiannya sempat memanas, tapi dia sendiri mengaku tidak pernah terdesak pergi. Chelsea tidak pernah memaksanya pergi, bahkan dia telah menolak beberapa tawaran.

"Klub tidak memberi tahu bahwa saya harus mencari klub baru dan bahwa mereka sudah pasti tidak memasukkan saya dalam rencana untuk beberapa bulan ke depan," buka Rudiger kepada The Athletic via Goal.

"Saya sendiri menolak satu atau dua tawaran. Saya tidak bersiap pergi hanya karena saya dicadangkan beberapa kali."

"Saya menikmati hidup di London dan senang berada di Chelsea," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Ada kesempatan

Rudiger boleh jadi mengaku telah menolak dua tawaran, tapi faktanya dia benar-benar nyaris meninggalkan Chelsea musim panas kemarin. Tidak permanen, hanya sebagai pinjaman, tapi pada akhirnya batal karena satu-dua hal.

"Wajarnya, saya mempertimbangkan beberapa opsi pada dua pekan sebelum akhir bursa transer. Ada kesempatan peminjaman, supaya saya mendapatkan lebih banyak menit bermain," lanjut Rudiger.

"Namun karena beberapa alasan dan karena waktu yang terlalu singkat, pada akhirnya tidak ada yang terwujud," tutupnya.

Sumber: The Athletic, Goal