
Bola.net - Ketika Liverpool tersandung kekalahan 0-3 dari Watford pada Februari 2020 lalu, fans Arsenal bernapas lega dan merayakan musim invincible mereka sekali lagi. Arsenal boleh buruk musim ini, tapi setidaknya mereka masih satu-satunya tim dalam sejarah yang bisa menjuarai Premier League tanpa menelan kekalahan.
Benar, Liverpool musim 2019/20 ini nyaris sempurna, benar-benar kuat. Namun, kekalahan The Reds justru membantu menegaskan betapa uniknya rekor Arsenal dan betapa hebatnya mereka saat dipimpin Arsene Wenger pada musim 2003/04 lalu.
Menempuh 38 pertandingan tanpa kekalahan dan berakhir sebagai juara bukan perkara mudah. Arsenal membutuhkan konsistensi dan kerja keras penuh, tidak boleh lengah sedikit pun. Wajar menilai capaian Wenger dan Arsenal musim itu merupakan salah satu yang terbaik dalam sejarah sepak bola.
Advertisement
Kendati demikian, Liverpool yang sekarang juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Saat ini mereka memimpin dengan 82 poin dari 29 pertandingan. Jika berhasil memenangi semua pertandingan sisa, The Reds bakal mencatatkan rekor torehan poin terbesar dalam sejarah Premier League.
Arsenal 2003/04 sangat kuat, tapi Liverpool 2019/20 ini pun begitu tangguh. Andai dua tim ini diadu, siapa yang bakal keluar jadi pemenang?
Menukil Tribalfootball, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Tim mana dengan capaian lebih baik?
Arsene Wenger dan Patrick Vieira. (c) IST
Arsenal saat itu meraih gelar Premier League dengan 88 poin, tapi tersingkir dari semua kompetisi lainnya. Chelsea mengalahkan mereka di perempat final Liga Champions, Middlesbrough menaklukkan mereka pada due leg semifinal Piala Liga, dan Manchester United mengalahkan mereka 1-0 di semifinal FA Cup.
Liverpool musim ini tidak jauh berbeda. Mereka memang belum jadi juara liga secara resmi, tapi hanya masalah waktu sebelum itu terjadi. Sayangnya pandemi virus corona memaksa The Reds menunda sedikit lebih lama.
Soal torehan poin, Liverpool sepertinya bakal melampaui 88 poin Arsenal. Artinya mereka tidak banyak meraih hasil imbang, justru terus menang.
Perbandingan taktik, siapa lebih baik?
Liverpool juara Piala Dunia Antarklub 2019. (c) AP Photo
Tidak adil membandingkan langsung pilihan taktik kedua tim, sebab jika mempertimbangkan faktor waktu, tim yang lebih muda selalu diuntungkan dengan kesalahan dan keberhasilan taktik tim-tim hebat sebelumnya. Mudahnya, taktik tim 2018 jelas lebih baik daripada tim 2008.
Sebab itu, cara terbaik adalah menilai pilihan taktik kedua tim berdasarkan konteksnya masing-masing. Pada musim 2003/04, Wenger masih menurunkan formasi dasar 4-4-2, tapi mereka menerapkan gaya bermain penguasaan bola ofensif yang sebelumnya belum pernah dilihat di sepak bola Inggris.
Saat itu keempat bek Arsenal jago mengumpan bola dan berani membwa bola. Lalu ada Dennis Bergkamp dan Thierry Henry yang saling mengisi, juga ada Robert Pires dan Freddie Ljungberg yang menyisir sayap.
Wenger memang pelatih hebat, tapi dia tidak benar-benar detail. Arsenal begitu tangguh dan rajin mencetak gol karena para penyerang berani berimprovisasi, tiap-tiap individu memang tangguh.
Untuk itu, Liverpool-nya Jurgen Klopp pantas jadi pemenang dalam kategori ini. Bicara taktik, tim Klopp benar-benar kompleks, begitu detail. Mereka bertahan dengan baik, menyelaraskan pergerakan tiga gelandang untuk membantu daya gedor tiga penyerang.
Klopp meminta timnya menerapkan tekanan tinggi, segera merebut bola, juga masih ada kejutan dari kedua bek sayap yang sering maju.
Perbandingan Pemain, Siapa Lebih Baik?
Thierry Henry (c) AFP
Skuad Liverpool yang sekarang memang belum bisa menyandang status legendaris seperti Arsenal Invincibles. Biar begitu, perbandingan antara kedua skuad masih mungkin dilakukan.
Bicara soal kreativitas dan kecerdasan, mudah mengakui Henry-Bergkamp-Pires merupakan trio yang lebih baik daripada Salah-Mane-Firmino, meski perbedaannya sangat tipis.
Di lini tengah, Patrick Vieira dan Gilberto Silva merupakan kombinasi sempurna dan mungkin sedikit lebih baik daripada Georginio Wijnaldum dan Fabinho. Lalu, karena posisi yang berbeda, perbandingan Freddie Ljungberg dengan Jordan Henderson tidaklah adil.
Di lini belakang, kombinasi Lauren, Sol Campbell, Kolo Toure, dan Ashley Cole sepertinya tidak sanggup mengimbangi Alexander-Arnold, Virgil van Dijk, Joe Gomez, dan Robertson -- Liverpool juga punya kiper top.
Alhasil, skuad Liverpool bisa dikatakan lebih seimbang dan kolektif, sementara skuad Arsenal lebih mengutamakan kemampuan individu.
Perbandingan Pelatih, Siapa Lebih Baik?
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp (c) AP Photo
Kontribusi terbesar Wenger pada 10 tahun pertamanya di Arsenal adalah meningkatkan kesehatan dan nutrisi sepak bola Inggris. Dia juga mengenalkan possession football ketika Premier League memasuki masa-masa kelam. Arsenal era itu benar-benar mengubah sepak bola Inggris.
Biar begitu, Klopp tidak hanya mengubah sepak bola Inggris, dia mengubah sepak bola Eropa. Taktiknya dianggap sebagai panutan oleh banyak tim lain, ditiru dan dimodifikasi. Klopp hadir untuk mengevolusi tim, mulai dari Mainz, Borussia Dortmund, dan Liverpool.
Kseimpulannya
Penampakan Emirates Stadium (c) Bola.net/Fitri Apriani
Di akhir musim 2019/20 ini, sepertinya Liverpool hanya akan menjuarai Premier League, sama seperti Arsenal 2003/04.
Bicara taktik, Klopp membentuk tim yang lebih kompleks, berbeda dengan pendekatan Wenger yang mengandalkan improvisasi para pemain. Namun, soal personil skuad, Arsenal 2003/04 sepertinya lebih kuat di masing-masing posisi.
Liverpool mungkin akan menorehkan sejumlah rekor fantastis di sepak bola Inggris musim ini. Namun, meski ribuan pujian disampaikan untuk tim Klopp sekarang, kita tidak boleh mengabaikan torehan fantastis Arsenal yang tidak bisa disampai sampai sekarang.
Tidak terkalahkan semusim penuh merupakan torehan fantastis. Arsenal Invincibles tidak bisa disamai oleh tim mana pun.
Sumber: Tribalfootball
Baca ini juga ya!
- 23 Tahun Lalu: Berseragam Juventus, Zidane Permalukan Lini Belakang Ajax
- 5 Pemilik Klub Terkaya di Premier League, Mana yang Layak Menyandang Status 'Sultan'?
- Ucapan Selamat Puasa dan Jadwal Imsakiah dari Klub-Klub Top Eropa untuk Umat Muslim di Indonesia
- 5 Pemain Inggris Idola Michael Carrick, Ada Gazza dan Wazza
- Pavel Nedved: Si Meriam Ceko yang Menyesal tak Gabung Manchester United
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 23 April 2020 21:24
-
Liga Inggris 23 April 2020 21:20
-
Liga Inggris 23 April 2020 19:46
Hadirnya Coutinho di Chelsea Diklaim bisa Ganggu Perkembangan Pemain Ini
-
Liga Inggris 23 April 2020 19:15
De Bruyne Klaim Dirinya Sekarang Sudah Jadi Pemain yang Komplet
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:35
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:32
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:18
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:11
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:03
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...