7 Poin 'REPELITA' Erik ten Hag di MU: Nasib Maguire, Pemain Akademi, Bersaing dengan Pep dan Klopp

7 Poin 'REPELITA' Erik ten Hag di MU: Nasib Maguire, Pemain Akademi, Bersaing dengan Pep dan Klopp
Bek Manchester United, Harry Maguire. (c) AP Photo

Bola.net - Erik ten Hag dilaporkan bakal menjadi manajer baru Manchester United mulai musim 2022/2023 mendatang. Kesepakatan antara kedua pihak sudah dicapai dan tinggal menyelesaikan detail-detail kecil untuk membawa Ten Hag ke Old Trafford.

Pemburuan pelatih baru MU dipimpin oleh John Murtough dan Darren Fletcher selaku football director dan technical director. Keduanya merekomendasikan Ten Hag kepada CEO dan Keluarga Glazer.

Ten Hag meminta kontrak berdurasi lima tahun pada United. Ten Hag punya rencana jangka panjang dan itu sudah disampaikan pada saat wawancara dengan pihak United. Rencana yang membuat United terkesan dan memilihnya.

Belum diketahui secara pasti poin apa saja yang disampaikan Ten Hag soal rencana jangka panjangnya. Tapi, The Mirror menyebut paling tidak ada tujuh poin yang harus masuk dalam rencana Ten Hag di United selain faktor taktik dan gaya bermain.

Meminjam istilah yang populer di era Orde Baru yakni Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA), berikut adalah tujuh poin yang harus dikerjakan Ten Hag dalam lima musimnya di United. Simak di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 8 halaman

Masih Butuh Ronaldo

Masih Butuh Ronaldo

Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Tottenham pada pekan ke-29 Premier League 2021/2022 (c) AP Photo

Cristiano Ronaldo menjadi sorotan tajam, baik ketika United menang atau kalah. Saat United kalah, Ronaldo akan dicap sudah tua dan habis. Tapi, saat United menang dan Ronaldo mencetak gol, semua pujian mengarah padanya.

Ronaldo telah mencetak 18 gol di semua ajang bersama United musim ini. Tak ada pemain United lain yang mendekati jumlah gol Ronaldo.

Fakta bahwa usia Ronaldo sudah 37 tahun tak bisa dibantah. Fakta bahwa Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak United juga tak bisa dibantah. Lantas, apakah Ten Hag akan bertahan dengan Ronaldo atau menciptakan generasi baru bersama United?

2 dari 8 halaman

Kepastian untuk Rashford

Kepastian untuk Rashford

Pemain Manchester United, Marcus Rashford, dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Atletico Madrid hari Rabu (16/3/2022). (c) AP Photo

Rashford punya segala syarat untuk jadi legenda United. Dia punya bakat besar, didikan akademi, belum pernah pindah klub, dan jiwa sosial tinggi di luar lapangan. Tapi, tidak ada kepastian soal masa depannya di United.

Wayne Rooney selalu berharap Rashford bisa memecahkan rekor golnya di United. Tapi, musim 2021/2022, Rashford tidak mendapat tempat di starting XI. Dia jarang bermain dan mulai berpikir untuk pindah.

Melepas Rashford bisa menjadi bumerang bagi United. Dia masih sangat muda dan punya potensi besar. Jadi, Ten Hag harus memberi perhatian khusus pada pemain 24 tahun dalam lima tahun masa kerjanya di United.

3 dari 8 halaman

Nasib Harry Maguire

Nasib Harry Maguire

Harry Maguire tampak lesu setelah Manchester United dipecundangi Manchester United di Derbi Manchester, Minggu (6/3/2022) malam WIB. (c) AP Photo

Masih pada level individu, Harry Maguire juga akan mendapat perhatian lebih. Dia dibeli dengan harga 80 juta pounds, bek termahal di dunia. Dia adalah kapten tim. Tapi, bukan sosok populer di mata fans United.

Ada banyak kritik yang diarahkan pada Maguire. Bahkan, sejumlah pandit menilai dia tak layak menjadi kapten United. Ten Hag harus segera mencari solusi, apakah itu melepas atau mengembangkan Maguire.

Maguire menjadi pilihan utama pada era Solskjaer dan Rangnick. Bahkan, dia sudah mendapat bala bantuan dari Raphael Varane. Tapi, performa pertahanan Unite belum membaik. Ten Hag harus punya rencana matang untuk keberadaan Maguire.

4 dari 8 halaman

Kualitas Fisik

Kualitas Fisik

Pelatih Ajax Amsterdam Erik Ten Hag. (c) AP Photo

"Saya tidak berpikir itu ada hubungannya dengan pola pikir, ini berkaitan dengan DNA pemain. Tim ini tidak kekurangan kemampuan teknis, kami bisa lebih baik dengan fisik lebih kuat," kata Ralf Rangnick.

Di atas adalah keluhan dari Rangnick untuk pemain United. Dia tidak leluasa menerapkan rencana yang disiapkan karena pemain sulit mengeksekusinya. Di masa lalu, Jose Mourinho juga punya keluhan yang sama.

Ten Hag harus segera membereskan masalah di atas. Dia harus membuat pemain United tampil lebih impresif dan stabil selama 90 menit. Tugas Ten Hag bukan hanya untuk membenahi tim utama, tetapi juga filosofi klub secara menyeluruh.

5 dari 8 halaman

Kesempatan Pemain Akademi

Kesempatan Pemain Akademi

James Garner bersama Solskjaer di laga Astana vs Manchester United. (c) AP Photo

United telah melahirkan banyak pemain dari akademi. Generasi Marcus Rashford belum habis, Mason Greenwood sudah muncul. Lalu, belakangan muncul lagi pemain yang lebih muda yakni Anthony Elanga.

Ten Hag punya tugas untuk meneruskan tradisi bagus United mengorbitkan pemain akademi. Kebetulan, di Ajax, Ten Hag juga sukses mempromosikan banyak pemain muda akademi ke tim utama.

Salah satu nama yang diharapkan bersinar di United bersama Ten Hag adalah James Garner. Dia dianggap sebagai 'Carrick Baru' tapi belum mendapat kesempatan di tim utama dan terus dipinjamkan ke klub lain.

6 dari 8 halaman

Solusi di Bawah Mistar

Solusi di Bawah Mistar

Kiper Manchester United David de Gea. (c) AP Photo

Bukan rahasia lagi bahwa ada 'masalah' untuk posisi kiper United. David de Gea memang tampil bagus dua musim terakhir. Tapi, justru dari situlah masalah muncul bagi Setan Merah.

Kiper 31 tahun itu punya alasan untuk terus menjadi pilihan utama. Tapi, di bangku cadangan, ada Dean Henderson yang menanti kesempatan bermain. Dia telah menjadi bagian dari United sejak berusia 14 tahun dan kini menanti kepastian.

Henderson tidak bahagia dengan menit bermain yang didapatnya. Henderson masih punya kontrak hingga 2025. Jadi, ke depan, Ten Hag harus memutuskan untuk bertahan dengan De Gea atau beralaih ke Henderson.

7 dari 8 halaman

Bersaing dengan Pep dan Klopp

Bersaing dengan Pep dan Klopp

Manajer Manchester City Josep Guardiola. (c) AP Photo

Man City di bawah Pep Guardiola menjadi kekuatan besar bukan hanya di Inggris tapi di Eropa. Sementara, bersama Jurgen Klopp, Liverpool mengakhiri puluhan tahun puasa gelar Premier League dan meraih trofi Liga Champions.

Ten Hag harus membawa United bersaing dengan dua tim itu. United tidak pernah menjadi juara Premier League sejak Sir Alex Ferguson pensiun. Prestasi terbaik United adalah menjadi runner-up.

Dalam lima tahun ke depan, Ten Hag ditarget mampu membawa United bersaing dengan level kedua tim.