7 Pemain Chelsea yang Bersinar Era Graham Potter: Loftus-Cheek Mengancam N'Golo Kante!

7 Pemain Chelsea yang Bersinar Era Graham Potter: Loftus-Cheek Mengancam N'Golo Kante!
Ruben Loftus-Cheek dikawal pemain lawan di laga Leeds United vs Chelsea, Premier League 2022/23 (c) AP Photo

Bola.net - Graham Potter memulai karier bersama Chelsea dengan cukup bagus. Di bawah kendali Graham Potter, Chelsea tiga kali menang dan sekali imbang pada empat laga yang dimainkan di semua ajang.

Potter menggantikan Thomas Tuchel yang gagal memberi hasil impresif pada awal musim 2022/2023. Awalnya, ada banyak keraguan soal kiprah Potter karena sebelumnya 'hanya' melatih klub papan tengah seperti Brighton.

Apalagi, debut Potter bersama Chelsea tidak berakhir dengan kemenangan. Laga debut Potter bersama Chelsea terjadi di Liga Champions, ketika Thiago Silva dan kolega imbang 1-1 lawan Salzburg.

Setelah itu, Chelsea menang tiga laga beruntun. Chelsea menang lawan Crystal Palace, AC Milan, dan Wolves. Bahkan, pada dua laga terakhir, Chelsea menang dengan tidak kebobolan.

Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 9 halaman

Taktik yang Fleksibel

Taktik yang Fleksibel

Manajer Chelsea musim 2022/2023, Graham Potter (c) AP Photo

Di luar hasil yang didapat Chelsea, Graham Potter menunjukkan kinerja yang bagus secara umum. Potter menunjukkan sepak bola yang fleksibel bersama Chelsea. Tidak ada formasi baku yang dipakai.

Di bawah Potter, pada empat laga awal, Chelsea bisa bermain dengan tiga maupun empat bek sejajar. Chelsea juga terus bermain dengan starting XI yang berbeda.

Chelsea memakai formasi 3-4-2-1 saat berjumpa AC Milan. Sementara, ketika berjumpa Wolves, The Blues memilih memakai formasi 4-2-3-1.

Potter telah memakai 21 pemain yang berbeda pada empat laga yang sudah dimainkan di Chelsea. Beberapa di antaranya menunjukkan performa yang bagus. Siapa saja mereka? Yuk simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

2 dari 9 halaman

Kepa Arrizabalaga

Kepa Arrizabalaga

Ekspresi Kepa Arrizabalaga pada laga Crystal Palace vs Chelsea di pekan ke-9 Premier League 2022/2023 (c) AP Photo

Kepa hanya menjadi penghangat bangku cadangan Chelsea pada era Tuchel. Akan tetapi, situasinya sama sekali berbeda pada era Potter.

Awalnya, Kepa dipercaya menjadi starting XI karena Edouard Mendy cedera. Namun, ketika Mendy pulih, Potter tidak pernah menggusur posisi Kepa di bawah mistar.

Kepa tampil bagus pada dua laga terakhir Chelsea, lawan Milan dan Wolves. Kiper asal Spanyol mencatat nirbobol. Kepa memanfaatkan momen cederanya Mendy dan kedatangan manajer baru untuk mendapatkan tempat di starting XI Chelsea.

3 dari 9 halaman

Trevoh Chalobah

Trevoh Chalobah

Aksi pemain Chelsea, Trevoh Chalobah, dalam laga Premier League melawan Leiceste City hari Jumat (20/5/2022). (c) AP Photo

Chalobah tidak masuk rencana Tuchel pada musim 2022/2023. Dia meminta klub melepasnya awal musim lalu. Namun, tidak banyak waktu untuknya sehingga gagal pindah.

Chalobah tidak begitu saja masuk dalam starting XI era Potter. Pemain 23 tahun itu mendapat 'keberuntungan' dengan cedera yang dialami Wesley Fofana di laga melawan Milan.

Dari situ, Chalobah mendapat menit bermain dan memanfaatkannya dengan baik. Chalobah tampil solid di laga melawan Milan. Selanjutnya, Chalobah juga bermain sangat solid saat The Blues menang lawan Wolves.

4 dari 9 halaman

Ruben Loftus-Cheek

Ruben Loftus-Cheek

Aksi Ruben Loftus-Cheek pada laga Chelsea vs Leicester di pekan ke-7 Premier League 2022/2023, Sabtu 27 Agustus 2022 (c) AP Photo

N'Golo Kante cedera. Kondisi itu membuat Potter harus mencari opsi terbaik di lini tengah. Dia mencoba beberapa opsi sebelum menemukan duet Kovacic dan Loftus-Cheek.

Loftus-Cheek memulai laga dari bangku cadangan pada duel lawan Salzburg dan Palace. Lalu, ketika Chelsea menang 3-0 lawan Milan, Loftus-Cheek tampil penuh dan menunjukkan performa yang luar biasa.

Loftus-Cheek membuat fans Chelsea untuk sejenak tidak merindukan Kante. Ketika pulih dari cedera, Kante harus bekerja keras untuk menggusur tempat Loftus-Cheek di starting XI.

5 dari 9 halaman

Conor Gallagher

Conor Gallagher

Ekspresi Conor Gallagher usai mencetak gol pada laga Crystal Palace vs Arsenal di pekan ke-9 Premier League 2022/2023 (c) AP Photo

Gallagher tampil bagus bersama Crystal Palace musim lalu. Ada harapan besar dari Chelsea untuk Gallagher. Namun, dia belum mampu bersinar pada era Tuchel.

Gallagher selalu bermain pada empat laga awal Potter di Chelsea. Menit bermain yang didapat Gallagher terus meningkat.

Pada laga melawan Salzburg, Gallagher hanya bermain sembilan menit. Lalu, bermain 14 menit lawan Palace, 25 menit lawan AC Milan, dan masuk starting XI ketika Chelsea menang 3-0 saat berjumpa Wolves.

6 dari 9 halaman

Mason Mount

Mason Mount

Gelandang Chelsea, Mason Mount cuma bisa melihat para pemain Salzburg merayakan gol, Kamis (15/9/2022) (c) AP Photo

Mount selalu menjadi masuk starting XI pada empat laga awal Potter di Chelsea. Performa Mount memang belum stabil, akan tetapi cenderung terus meningkat.

Mount memulai musim dengan buruk. Dia gagal mencetak gol maupun assist, sebelum Potter datang.

Potter mencoba memainkan Mount untuk beberapa posisi berbeda. Mount menjawab kepercayaan itu dengan baik. Laga melawan Wolves menjadi pertunjukan terbaik Mount. Dia membuat dua assist dan membawa The Blues menang.

7 dari 9 halaman

Pierre-Emerick Aubameyang

Pierre-Emerick Aubameyang

Selebrasi gol Pierre-Emerick Aubameyang pada laga Chelsea vs AC Milan di Liga Champions 2022/2023, Kamis (6/10/2022) dini hari WIB (c) AP Photo

Aubameyang datang ke Chelsea dalam kondisi yang sulit. Laga debut Aubameyang terjadi saat Chelsea kalah 1-0 lawan Dinamo Zagreb. Setelah itu, Thomas Tuchel dipecat.

Hengkangnya Tuchel menjadi kabar buruk bagi Aubameyang. Namun, pemain 33 tahun tidak patah arang dan tampil bagus bersama Potter.

Aubameyang selalu bermain pada tiga laga awal Chelsea bersama Potter. Hasilnya, Auba mencetak dua gol dan satu assist. Saat Chelsea menang lawan Wolves, Auba dicadangkan untuk rotasi tim.

8 dari 9 halaman

Armando Broja

Armando Broja

Ekspresi Armando Broja usai membobol gawang Wolverhampton (c) Chelsea FC

Berbeda dengan pemain-pemain lain, Broja bukan pilihan utama Potter di Chelsea. Namun, pemain asal Albania itu punya catatan yang cukup menarik. Broja selalu bermain sebagai pemain pengganti.

Broja tidak pernah bermain lebih dari 25 menit. Kesempatan bermain paling banyak yang didapat Broja adalah saat Chelsea imbang 1-1 lawan Salzburg.

Walau tidak pernah bermain penuh, Broja menunjukkan progres yang bagus. Pada laga terakhirnya, Broja bahkan mampu mencetak gol. Pemain 21 tahun bisa berkembang lebih baik jika tampil lebih konsisten saat mendapat menit bermain.

Sumber: Bola