6 Pelajaran Palace vs Liverpool: The Amazing Alisson Bawa The Reds Beri Tekanan Pada City

6 Pelajaran Palace vs Liverpool: The Amazing Alisson Bawa The Reds Beri Tekanan Pada City
Alisson Becker (kanan) berusaha menutup ruang tembak Jean-Philippe Mateta di laga Crystal Palace vs Liverpool di pekan ke-23 EPL 2021-22 di Selhurst Park, Minggu (23/01/2022) malam WIB. (c) PA via AP Photo

Bola.net - Liverpool memetik poin penuh saat bertamu ke markas Crystal Palace di pekan ke-23 Premier League 2021-22 di Selhurst Park, Minggu (23/01/2022) malam WIB.

Liverpool tampil dominan di babak pertama melawan Palace. Mereka bisa mencetak dua gol melalui Virgil Van Dijk dan Alex Oxlade-Chamberlain.

Akan tetapi di babak kedua, Palace bangkit. Mereka mendominasi laga dan beberapa kali mendapat peluang emas mencetak gol namun beberapa di antaranya bisa digagalkan oleh Alisson Becker.

Palace akhirnya bisa memperkecil skor melalui Odsonne Edouard. Namun Liverpool bisa mempertegas keunggulannya berkat penalti Fabinho jelang laga babak kedua berakhir.

Palace akhirnya disikat Liverpool dengan skor 1-3. Pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari laga ini? Simak ulasannya berikut ini.

1 dari 6 halaman

Liverpool Jagonya Menjebak Lawan

Liverpool Jagonya Menjebak Lawan

Jeffrey Schlupp (kiri) ditempet ketat Trent Alexander-Arnold di laga Crystal Palace vs Liverpool di pekan ke-23 EPL 2021-22 di Selhurst Park, Minggu (23/01/2022) malam WIB. (c) PA via AP Photo

Liverpool adalah tim yag bermain menyerang. Namun mereka berani untuk memainkan lini pertahanan yang tinggi.

Namun lawan tetap saja kesulitan untuk bisa membobol gawang Liverpool. Salah satu alasannya adalah The Reds ternyata sangat jago menjebak lawannya untuk masuk dalam posisi offside.

Sejauh ini, dari data yang dilansir Mirror, Liverpool telah menjebak lawan dalam posisi offside sebanyak 85 kali! Jumlah itu jauh lebih banyak dari Manchester City yang angkanya baru menyentuh 47 (sebelum lawan Southampton).

Man City adalah tim kedua terbanyak yang menjebak lawan dalam posisi offside di Premier League pada musim ini. Hal ini sekaligus menegaskan pernyataan legenda Liverpool, Jamie Carragher, sebelumnya.

Liverpool disebutnya terobsesi dengan jebakan offside. Sebab tak jarang lawan berhasil menerobos jebakan tersebut.

Di laga lawan Palace, tim asuhan Patrick Vieira itu juga beberapa kali berhasil menembus jebakan offside Liverpool. Salah satunya berbuah gol dari kaki Jean Philippe-Mateta.

2 dari 6 halaman

Ox Chamberlain Mulai Panas

Sekarang ini Liverpool belum bisa memainkan Mohamed Salah dan Sadio Mane. Salah satun solusi mengatasi masalah itu adalah dengan memainkan Alex Oxlade-Chamberlain.

Dan eks pemain Arsenal itu secara perlahan bisa menjawab kepercayaan Jurgen Klopp. Dalam dua laga terakhirnya, Chamberlain berhasil mencetak dua gol saat dipasang di pos sayap kanan.

Gol pertama ia cetak ke gawang Brentford. Ia menjebol gawang lawan dengan sundulan.

Gol keduanya ia cetak di laga lawan Crystal Palace ini. Ia menjebol gawang Palace dengan sepakan kaki kirinya dari dalam kotak penalti.

Chamberlain kini tampak mulai menemukan performa terbaiknya. Hebatnya ia bisa tetap mempertahankan performanya meski sempat cedera dan tak bisa bermain melawan Arsenal. Liverpool tentu berharap ke depannya, sampai Salah kembali, Chambo bisa tetap mempertahankan ketajamannya.

3 dari 6 halaman

Liverpool Perpanjang Dominasi Atas Palace

Liverpool Perpanjang Dominasi Atas Palace

Curtis Jones (kanan) berebut bola dengan Conor Gallagher di laga pekan 23 EPL 2021-22 antara Crystal Palace vs Liverpool di Selhurst Park, Minggu (23/01/2022) malam WIB. (c) PA via AP Photo

Bagi Liverpool, Crystal Palace adalah tim yang menyebalkan. Mereka pernah menganggu The Reds dalam perburuan gelar juara Premier League pada musim 2013-14 silam.

Akan tetapi sekarang Liverpool tak perlu khawatir lagi dengan Palace. The Eagles tak lagi momok bagi The Reds.
Justru yang terjadi adalah sebaliknya. Liverpool adalah momok bagi Palace.

Sebab Liverpool kini tak terkalahkan dari Palace dalam 10 pertemuan terakhir di liga. Bahkan The Reds selalu menang di semua laga itu.

Rangkaian positif tersebut dimulai sejak Agustus 2017 silam. Kini Palace jadi salah satu mangsa favorit Liverpool, bersama Wolverhampton.

4 dari 6 halaman

The Amazing Alisson

Liverpool memang menang, akan tetapi Crystal Palace sebenarnya punya kans untuk bisa menahan imbang atau bahkan mengalahkan sang tamu. Pasalnya mereka memiliki beberapa peluang apik.

Di antaranya melalui Olise, memanfaatkan kesalahan Matip. Namun tembakan dari dalam kotak penalti itu bisa dimentahkan Alisson dengan kakinya.

Beberapa menit kemudian Palace mendapat peluang dari Mateta. Namun Alisson masih bisa menetralkan ancaman tersebut.

Di awal babak kedua, Palace mengancam lagi melalui backheel Odsonne dengan jarak sekitar dua meter saja dari garis gawang. Namun Alisson masih bisa menangkap bola.

Menit ke-84, peluang emas didapat oleh Alisson dengan tendangan lob dari luar kotak penalti. Namun Alisson dengan cepat kembali ke gawangnya dan menghalau bola keluar lapangan.

Usai laga, Alisson pun mendapat penghargaan Man of the Match. Penghargaan ini memang layak didapatnya.

5 dari 6 halaman

Liverpool Beri Tekanan Pada Manchester City

Liverpool Beri Tekanan Pada Manchester City

Fabinho (ketiga dari kanan) merayakan golnya di laga Crystal Palace vs Liverpool di pekan ke-23 EPL 2021-22 di Selhurst Park, Minggu (23/01/2022) malam WIB. (c) PA via AP Photo

Sebelum laga lawan Crystal Palace digelar, Liverpool tertinggal 11 angka dari Manchester City. Peluang The Reds mengejar pasukan Josep Guardiola disebut cukup kecil.

Akan tetapi kemudian ada kabar bagus bagi Liverpool. Man City ditahan imbang oleh Southampton di pekan ke-23 kemarin.

Berlaga di St Mary's Stadium, City ditahan Soton 1-1. The Citizen akhirnya hanya bisa melebarkan keunggulanya menjadi 12 angka saja.

Kini Liverpool berhasil menang atas Palace. Sekarang The Reds mengoleksi 48 poin. Artinya mereka cuma terpaut sembilan poin saja dari City.

Bagusnya lagi, Liverpool masih punya tabungan satu laga. Jika bisa menang lagi maka selisih dengan City bisa dipangkas menjadi enam angka saja.

Hal ini memang sangat positif. Namun setelah ini Liverpool tak boleh terpeleset sekalipun jika ingin bisa menggulingkan City dari pucuk klasemen.

6 dari 6 halaman

Matip Kenapa Nih?

Joel Matip merupakan langganan starter di lini belakang Liverpool. Ia membentuk duet yang padu dengan Virgil van Dijk,

Namun belakangan ini performanya seperti menurun. Ini dimulai di laga lawan Arsenal di leg kedua semifinal EFL Cup.

Matip tampil buruk di babak pertama. Ia akhirnya ditarik keluar dan digantikan Ibrahima Konate.

Matip tampak oke sat melawan Crystal Palace. Namun ia kemudian sempat membuat kesalahan yang nyaris membuat Palace mencetak gol di penghujung laga babak pertama.

Area pertahanannya juga terlalu mudah ditembus oleh lawan, termasuk yang berujung atas terciptanya gol Odsonne Edouard. Liverpool dan Matip sendiri pasti berharap hal buruk ini tak berlangsung lama.

(Bola/Opta/Mirror)