6 Pelajaran Liverpool vs Crystal Palace: Kedalaman Skuat The Reds Sudah Cukup Oke?

6 Pelajaran Liverpool vs Crystal Palace: Kedalaman Skuat The Reds Sudah Cukup Oke?
Bintang Liverpool, Sadio Mane merayakan gol ke gawang Crystal Palace, Sabtu (18/9/2021) (c) AP Photo

Bola.net - Liverpool menjamu Crystal Palace di pekan kelima Premier League 2021-22 di Anfield, Sabtu (19/09/2021) malam WIB.

Pertandingan ini diprediksi tak akan mudah bagi Liverpool. Sebab Crystal Palace kini tampil cukup beda di bawah asuhan Patrick Vieira.

Dan benar saja, di babak pertama Liverpool cukup kesulitan menembus pertahanan Palace. Mereka hanya bisa mencetak satu gol saja melalui aksi Sadio Mane pada menit ke-43.

Liverpool akhirnya bisa mencetak gol keduanya pada menit ke-78. Adalah Mohamed Salah yang mencatatkan namanya di papan skor. Pada menit ke-89, gawang Palace jebol lagi, kali ini melalui gol tendangan first time ciamik Naby Keita.

Liverpool akhirnya menang telak 3-0 atas Crystal Palace. Namun bukan berarti mereka meraihnya dengan mudah.

Dari laga tersebut, pelajaran apa yang didapat? Simak ulasannya berikut ini Bolaneters.

1 dari 6 halaman

Debut Konate

Debut Konate

Ibrahima Konate berebut bola dengan Ibrahima Konate di laga Liverpool vs Crystal Palace di Anfield, Sabtu (19/09/2021) malam WIB. (c) AP Photo

Yang ditunggu-tunggu Kopites akhirnya muncul juga. Ibrahima Konate, bek anyar Liverpool yang dibeli dari RB Leipzig, akhirnya menjalani debutnya di laga resmi.

Bek 21 tahun tersebut dipasangkan dengan Virgil van Dijk. Bagusnya, Konate tampak tidak gugup di pertandingan ini.

Ia tak grogi saat harus berduel dengan penyerang lawan yang kenyang banyak makan garam di pentas Premier League, Wilfried Zaha dan Christian Benteke. Ia bahkan sempat berduel satu lawan satu dengan Benteke yang berpotensi mengancam gawang Alisson. Namun dengan tenang ia terus menekan pemain Belgia itu dan melakukan blok atas tembakannya di tengah kotak penalti.

Konate juga tampak nyaman dalam menguasai bola. Umpan-umpannya ke depan juga oke.
Namun ada satu dua hal yang harus ia benahi. Ia harus memberikan umpan yang lebih 'lebih tegas' pada rekan-rekannya, terutama umpan pendek. Ada setidaknya dua momen di mana ia memberikan umpan pendek, namun laju bola terlalu pelan dan nyaris direbut lawan.

Kemudian, Konate juga harus lebih tanggap saat rekan-rekannya bergerak maju menaikkan garis pertahanan. Di laga ini ia setidaknya dua kali tertangkap kamera telat bergerak saat rekan-rekannya sudah mulai menaikkan garis pertahanan. Alhasil ini lawan sempat lolos dari jebakan offside dan nyaris berbuah gol.

2 dari 6 halaman

Palace, Mangsa Favorit Mane

Di laga ini Sadio Mane sukses mencetak gol. Ia menjebol gawang Crystal Palace pada menit ke-43. Saat itu ia memanfaatkan bola rebound hasil tandukan Mohamed Salah.

Gol ini ternyata punya makna yang spesial bagi Mane. Gol tersebut adalah golnya yang ke-100 bagi Liverpool. Ia mencatatkannya dari 224 penampilan di semua ajang kompetisi.

Namun uniknya lagi, 10 di antaranya ia cetak ke gawang Palace. Tak ada gawang tim lain yang sering ia jebol selain The Eagles selama membela Liverpool.

Namun masih ada catatan istimewa lain yang diukir Mane. Dari sembilan pertemuan terakhirnya dengan Palace, ia selalu bisa mencetak gol. Ia pun jadi pemain pertama di sepanjang sejarah Premier League yang bisa mencetak gol dalam sembilan laga beruntun melawan tim yang sama.

3 dari 6 halaman

Mohamed Salah Top Skor EPL Lagi?

Mohamed Salah Top Skor EPL Lagi?

Selebrasi bintang Liverpool, Mohamed Salah usai membobol gawang Crystal Palace, Sabtu (18/9/2021) (c) AP Photo

Mohamed Salah terus menunjukkan kegacorannya. Ia ikut menyumbang satu gol di laga lawan Crystal Palace

Dengan demikian, ia sudah mengemas empat gol dari lima pertandingan di Premier League. Salah cuma absen mengemas gol di laga lawan Burnley saja sejauh ini.

Jika Salah terus konsisten, sepertinya ia akan berpeluang menjadi top skor Premier League lagi. Sebelumnya ia sudah dua kali menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Inggris dan memang bertekad untuk meraih predikat itu sekali lagi.

Saat ini Salah nangkring di posisi pertama barisan pencetak gol terbanyak di Premier League. Ia sejajar dengan Michail Antonio dan Bruno Fernandes.

Pesaing terberatnya yakni Harry Kane, yang jadi top skor EPL musim lalu, sekarang ini masih belum mengemas gol sama sekali. Namun masih ada satu nama yang mengancam yakni Bruno Fernandes. Sejauh ini gelandang Manchester United itu telah mengemas empat gol juga.

Namun meski Kane belum gacor, Salah patut waspada dengan dua pemain baru di Liga Inggris; Cristiano Ronaldo dan Romelu Lukaku.

4 dari 6 halaman

Prospek Palace

Crystal Palace musim ini dilatih oleh Patrick Vieira. Hadirnya legenda Arsenal itu membuat permainan Palace jadi berbeda dibandingkan di era Roy Hodgson.

Mereka kini bisa dikatakan tampil dengan gaya yang lebih positif. Jauh dari gaya opa Roy yang pragmatis dan defensif tentunya.

Palace memang kalah dari Liverpool. Tapi The Reds sempat dibuat sangat kerepotan dengan permainan The Eagles khususnya di babak pertama.

Permainan Palace bisa dibilang cukup oke sejauh ini, meski baru meraih satu kemenangan. Namun tiga poin itu mereka dapat saat melawan Tottenham. Mereka punya prospek untuk tampil lebih baik lagi bersama Vieira.

5 dari 6 halaman

Soal Absennya Trent

Soal Absennya Trent

Aksi Trent Alexander-Arnold pada duel Liverpool vs AC Milan di matchday pertama Grup B Liga Champions (c) AP Photo

Trent Alexander-Arnold merupakan salah satu kunci mengapa serangan Liverpool bisa begitu berbahaya. TAA pemain yang jago menciptakan peluang di kotak penalti lawan.

Ia sepertinya bisa melihat jalur umpan yang tak bisa dilihat pemain lain. Umpan-umpan silangnya pun akurat.

Di laga lawan Crystal Palace ini, TAA tak bisa main. Sebab ia merasa tak enak badan usai bangun tidur. Jadi posisinya diisi oleh James Milner.

Ya, Milner memang tampil solid. Ia mencatatkan 13 crossing dan lima long ball di sepanjang laga. Tapi tentu saja kualitas umpan-umpan silangnya terasa kurang menggigit seperti milik TAA.

Hal ini sepertinya perlu dibenahi. Tak mendesak, tapi perlu dibenahi. Apalagi jika mengaca pada pos bek kiri.

Andrew Robertson kini bisa tenang saat diistirahatkan. Sebab ada Kostas Tsimikas. Ia tak cuma jago bertahan namun pintar juga mengirim umpan-umpan berbahaya ke kotak penalti, terutama dengan umpan-umpan silangnya yang lezat. Sejauh ini ia sudah mengemas satu assist dan tampaknya catatan itu masih akan bertambah ke depannya.

6 dari 6 halaman

Kedalaman Skuat Liverpool

Liverpool sering disebut tak punya kedalaman skuat yang oke. Namun Jurgen Klopp sudah mulai mengikis anggapan tersebut pada musim ini.

Saat melawan AC Milan, ia berani melakukan empat pergantian pemain. Termasuk mengistirahatkan Virgil van Dijk dan Sadio Mane.

Lalu di laga lawan Crystal Palace ini, ia kembali melakukan rotasi. Andrew Robertson dan Joel Matip diistirahatkan dan diganti dengan Kostas Tsimikas serta Ibrahima Konate. Di kanan Klopp memang terpaksa menurunkan James Milner karena Trent Alexander-Arnold tak enak badan.

Namun ketiganya tampil apik. Mereka tampil tak beda jauh dari pemain yang bisa mengisi pos tersebut.
Di tengah, rotasi terbukti tak bermasalah. Beberapa pemain yang sebelumnya sering dicadangkan musim lalu tampil oke seperti Thiago Alcantara, Naby Keita, hingga Curtis Jones.

Namun di depan masih ada sedikit keraguan. Ya, Divock Origi memang tampil apik saat lawan AC Milan. Pertanyaannya adalah, apakah ia mampu tampil konsisten?

Memang masih ada Alex Oxlade-Chamberlain dan Takumi Minamino. Namun Chambo tampaknya belum terlalu nyetel dengan peran barunya sementara Minamino, sejauh ini ia belum mendapat kans bermain sama sekali di skuat Liverpool.

(Bola/Opta/Sportinglife/WhoScored)