6 Momen Kontroversial Sir Alex Ferguson saat Menangani Manchester United

6 Momen Kontroversial Sir Alex Ferguson saat Menangani Manchester United
Mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson. (c) Manchester United

Bola.net - Erik ten Hag punya tugas yang berat sebagai juru taktik Manchester United. Pria asal Belanda tersebut dituntut untuk mengembalikan kejayaan Setan Merah terutama di Liga Inggris.

Lama tak naik podium kehormatan di pentas tertinggi Inggris, membuat Setan Merah jadi bulan-bulanan cibiran. Musim lalu misalnya, MU terkapar di posisi keenam dengan torehan 58 poin.

Pencapaian tersebut jauh lebih menyedihkan dari poin terendah yang mereka dapatkan di musim 2013/2014 (64). Kali terakhir MU memenangkan Liga Inggris terjadi pada 2012/2013.

Jika kesuksesan adalah tolok ukur, Erik ten Hag harus berkaca kepada Sir Alex Ferguson. Ia merupakan pelatih tersukses sepanjang sejarah Setan Merah. Bekerja dari 1986 hingga 2013, Ferguson memenangkan banyak trofi bersama The Red Devils.

Namun, soal kontroversi, Erik ten Hag jangan sampai meniru opa Ferguson ya. Sebagai pelatih, Ferguson memang top. Tapi dia juga tak lepas dari kontroversi. Mau tahu apa saja?

1 dari 6 halaman

Bentrok Dengan Wasit

Bentrok Dengan Wasit

Sir Alex Ferguson dan Dimitar Berbatov saat di Manchester United. (c) AP Photo

Persoalan umum terkait Ferguson sepanjang masa jabatannya sebagai bos Manchester United adalah kritiknya yang terus-menerus terhadap wasit. Pelatih asal Skotlandia itu tidak segan-segan mengatakan, sang pengadil dan perangkat pertandingan lainnya bekerja di bawah standar.

Ciri khasnya, dia sering menunjukkan kepada ofisial pertandingan beberapa menit harus ditambahkan ke injury time terutama ketika timnya tertinggal. Belakangan, istilah itu disebut sebagai 'Fergie Time'.

Pada 2009 dia mempertanyakan kebugaran wasit Alan Wiley dengan sinis. Akibatnya, Ferguson dilarang mendampingi tim dalam empat pertandingan.

Dia juga pernah menuduh Martin Atkinson tidak adil untuk timnya yang berujung larangan hadir dalam lima pertandingan. Dia juga menghina Mark Clattenburg setelah pertandingan pada 2007.

2 dari 6 halaman

Insiden David Beckham

Insiden David Beckham

David Beckham (c) AP Photo

David Beckham adalah anggota 'Class of '92' yang paling terkenal. Legenda MU dan Inggris itu sangat menyenangkan untuk dilihat di sayap. Penggemar juga senang dan terhibur melihat tendangan bebasnya.

Hubungan mereka, bagaimanapun, mulai menurun setelah Beckham menikah dengan mantan personel Spice Girls, Victoria. Fergie melihatnya sebagai gangguan besar bagi Beckham.

Spice Girls adalah grup band wanita terpanas di Inggris saat itu. Para penggemar mereka begitu bersemangat mengetahui segala sesuatu tentang mereka, termasuk kehidupan cinta mereka.

Beckham mau tak mau tercebur dalam gaya hidup selebritas yang gemerlap. Paparazzi selalu mengikutinya.

Ferguson menuding pemain kesayangannya tersebut lebih tertarik pada penampilan daripada kariernya di sepak bola. Puncaknya, pada 2003, Ferguson diduga melemparkan sepatu bot pada Becks yang memicu kepindahannya ke Real Madrid.

3 dari 6 halaman

Boikot BBC

Boikot BBC

Sir Alex Ferguson dan Dimitar Berbatov saat di Manchester United. (c) AP Photo

Menyusul sebuah film dokumenter yang ditayangkan BBC pada tahun 2003 berjudul Fergie and Son, yang menggambarkan keluarga Ferguson secara negatif. Di film itu, ada alur yang tak mengenakkan.

Karya seni tersebut seperti menyiratkan kisah kelam Jason, putra Fergie. Jason merupakan seorang agen mengeksploitasi hubungannya dengan sang ayah untuk mendapatkan keuntungan gelap di bursa transfer.

Ferguson berang. Dia mencap film dokumenter itu 'sampah'. Akibatnya, Ferguson memboikot BBC dengan cara menolak untuk memberikan wawancara.

Pada musim 2010/2011, ada aturan baru yakni mengharuskan semua pelatih untuk memberikan wawancara kepada BBC sebagai bagian dari kesepakatan TV baru. Tapi Ferguson masih menolak untuk mengakhiri boikotnya. MU lebih memilih membayar denda terkait sikap mbalelo Ferguson.

Sebuah pertemuan pada Agustus 2011 dengan direktur jenderal BBC akhirnya berakhir manis. Ferguson menyerukan gencatan senjata dan mengakhiri boikot tujuh tahunnya terhadap BBC.

4 dari 6 halaman

Degradasi Preston

Degradasi Preston

Sir Alex Ferguson (c) AFP

Sir Alex Ferguson memiliki seorang putra bernama Darren. Ferguson pernah membawa putranya itu ke MU dan bermain di sana selama empat tahun (1990-1994).

Setelah gantung sepatu, Darren meneruskan kariernya sebagai pelatih. Pada 2010 dia didapuk sebagai pelatih Preston North End.

Nasib baik tak berpihak kepada Darren. Tahun itu juga, dia didepak karena Preston degradasi buntut dari 24 kali kekalahan dalam 49 laga.

Mendengar kabar pemecatan putranya, Ferguson memanggil kembali tiga pemain yang dipinjamkan ke Preston. Teman dekat Ferguson, Tony Pulis, juga melakukan hal yang sama.

Pulis memanggil pemain Stoke yang dipinjamkan ke Preston. Akibatnya, Preston kehilangan lima pemain senior kunci dalam waktu tiga hari. Minim amunisi, Preston terdegradasi ke League One pada akhir musim.

5 dari 6 halaman

Versus Roy Keane

Versus Roy Keane

Roy Keane saat masih aktif bermain di Manchester United. (c) AFP

Gelandang box-to-box, Roy Keane, adalah seorang pejuang. Dia sangat membenci kekalahan dan berusaha keras untuk mengamankan kemenangan bagi timnya.

Selama 12 tahun, Ferguson menikmati loyalitas Keane. Pemain Irlandia itu menjadi bagian integral dari pengaturan serangan United. Keane juga kesayangan penggemar dan kapten tim.

Namun, belakangan, hubungan keduanya mulai menurun. Soalnya, Keane kerap mengkritik kualitas pemain. Ferguson tersinggung.

Melalui biografinya, Ferguson mengungkapkan merasa lega ketika Keane memutuskan hengkang ke Celtic pada 2005. Keane sosok yang cukup berpengaruh di tim. Oleh karena itulah Ferguson sangat senang dengan kepergiannya.

6 dari 6 halaman

Banyak Musuh

Banyak Musuh

Arsene Wenger (c) AFP

Ferguson juga kerap bersitegang dengan pelatih lain seperti Arsene Wenger, Kevin Keegan, dan Rafa Benitez. Dia menyambut Arsene Wenger dengan komentar yang agak meremehkan.

Menurut Ferguson, Wenger adalah seorang pelatih pemula. Hubungan keduanya mencapai puncaknya pada 2004 dengan istilah" Insiden 'Pizzagate'.

Meskipun Wenger dan Ferguson akhirnya saling menghormati satu sama lain, tapi sebenarnya tidak selalu demikian. Ferguson juga sering perang kata-kata dengan Kevin Keegan, dan Rafa Benitez. Pertikaian mereka sudah menjadi konsumsi publik kala itu.

Sumber: sportskeeda
Disadur dari: Bola.com/Penulis Choki Sihotang/Editor Nurfahmi Budi
Published: 3/8/2022