6 Alasan Manchester United Lebih Baik Tanpa Cristiano Ronaldo

6 Alasan Manchester United Lebih Baik Tanpa Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Tottenham pada pekan ke-29 Premier League 2021/2022 (c) AP Photo

Bola.net - Desas-desus hengkangnya Cristiano Ronaldo telah muncul ke permukaan sejak awal bulan Juli. Walaupun Manchester United enggan melepasnya begitu saja, ada beberapa alasan bahwa MU akan lebih baik tanpa Ronaldo.

Keinginan hengkang Cristiano Ronaldo bermula dari Manchester United yang gagal lolos ke Liga Champions. Peraih lima Ballon d'Or tersebut mengaku ingin tetap bersaing di level teratas Eropa di pengujung kariernya.

Selain itu, Ronaldo juga beralasan bahwa ambisi klub di bursa transfer musim panas mengecewakannya. Tidak ada pemain-pemain top yang didatangkan ke Manchester United.

Rumor terakhir yang beredar adalah Ronaldo tidak rela gajinya dipotong 25 persen karena gagal bermain di Liga Champions musim depan. Meski begitu, kira-kira apa saja alasan Manchester United harus merelakannya pergi?

1 dari 6 halaman

Gaji Terlalu Mahal

Gaji Terlalu Mahal

Penyerang Manchester United, Cristiano Ronaldo. (c) AP Photo

Cristiano Ronaldo adalah pemain bergaji tertinggi di Manchester United, bahkan di Premier League. Gajinya per minggu di Setan Merah mencapai 510 ribu Poundsterling.

Dengan gaji sebesar itu, finansial jelas terdampak. Namun sebaliknya apabila Manchester United merelakannya pergi segera, maka akan ada banyak ruang kosong untuk dialokasikan ke pemain lain.

Apalagi Manchester United sedang berambisi mendekati sejumlah pemain incaran. Jika ruang untuk batasan gajinya tersedia, Setan Merah bakal lebih mudah untuk melakukan tarik-ulur gaji dengan pemain baru.

2 dari 6 halaman

Tidak Bisa Melakukan Pressing

Tidak Bisa Melakukan Pressing

Pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo (c) AP Photo

Erik Ten Hag adalah tipe pelatih yang mengandalkan pressing atas melibatkan pemain depan saat lawan menguasai bola. Karakteristik permainan itu tidak cocok dengan Cristiano Ronaldo.

Diambil dari FBRef, jumlah upaya pressing Ronaldo paling rendah dibandingkan seluruh pemain Premier League musim lalu di posisi yang sama. Upaya pressingnya hanya 6,54 per 90 menit.

Ronaldo di musim lalu ditempatkan sebagai penyerang tengah. Dengan statistik tersebut dan karakter bermain yang diperlukan Ten Hag, Ronaldo jelas tidak cocok.

3 dari 6 halaman

Tidak Bisa Menahan Bola

Tidak Bisa Menahan Bola

Ekspresi Cristiano Ronaldo di laga Spanyol vs Portugal, Jumat (3/6/2022) (c) AP Photo

Semua orang tahu betapa menakjubkannya Ronaldo ketika menggiring bola dan melewati lawan. Tetapi jika dipasangkan di penyerang tengah, ia harus pandai menahan bola (holding the ball) untuk membantu rekan-rekannya menyerang.

Kemampuan itu juga sama sekali tidak terdapat pada diri Ronaldo. Dari laman yang sama, Ronaldo terlalu bagus dalam urusan progressive carries atau menggiring bola dengan jumlah 5,4 per 90 menit.

Sementara itu, Ronaldo lemah dalam upaya kreasi serangan tanpa harus melakukan dribel. Progressive passes atau umpan ke depannya hanya 1,83 per 90 menit.

4 dari 6 halaman

Hilangkan Label 'FC Ronaldo'

Hilangkan Label 'FC Ronaldo'

Ekspresi Cristiano Ronaldo pada duel melawan Atletico Madrid di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2021/22 di Wanda Metropolitano (c) AP Photo

Cristiano Ronaldo berkat ketenarannya telah menjadi sorotan utama media. Ketika segala sesuatu disangkutkan ke dirinya, Manchester United menjelma seperti FC Ronaldo.

Ronaldo akan jadi perhatian utama publik dan media saat dia bermain. Entah itu akan mencetak gol atau bermain buruk.

Ronaldo tetap akan jadi sorotan utama ketika dirinya tidak bermain atau tidak dimainkan oleh pelatih. Sorotan semacam ini bisa hilang apabila Ronaldo jadi hengkang.

5 dari 6 halaman

Ketergantungan Terhadap Ronaldo

Ketergantungan Terhadap Ronaldo

Ekspresi Cristiano Ronaldo usai gagal memanfaatkan peluang emas menjadi gol dalam laga Manchester United vs Burnley, Jumat (31/12/2021) (c) AP Photo

Cristiano Ronaldo memang menjadi pencetak gol terbanyak Manchester United di semua ajang musim lalu. 18 gol sukses ditorehkan pemain berusia 37 tahun tersebut.

Namun, Manchester United jadi sangat bergantung dengan dirinya untuk mencetak gol. Dari zaman Ole Gunnar Solksjaer sampai Ralf Rangnick, Ronaldo jadi tumpuan utama tim untuk mencetak gol.

Ketergantungan ini tentunya sangat buruk lantaran MU kehilangan opsi mencetak gol dari pemain lain. Lagi-lagi, ketergantungan ini bisa hilang jika Ronaldo dilepas.

6 dari 6 halaman

Pemain Lain Tidak Nyetel

Pemain Lain Tidak Nyetel

Selebrasi Cristiano Ronaldo bersama Bruno Fernandes setelah CR7 menjebol gawang Newcastle di lanjutan Liga Inggris, Sabtu (11/9/2021) malam WIB. (c) AP Photo

Catatan gol dan asis Bruno Fernandes turun drastis semenjak Cristiano Ronaldo datang. Kehadiran Jadon Sancho dan Marcus Rashford pun ternyata tidak membuat lini depan Setan Merah menyeramkan.

Persoalannya tentu saja ada pada Ronaldo yang dibuat jadi sentral strategi pelatih. Pemain-pemain lain "dipaksa" harus nyetel dengan gaya mainnya.

Oleh karena itu, pemain lain jadi tidak bisa menguak potensi terbaiknya. Tentu saja MU bisa mulai mengatasi ini dengan membuang Ronaldo.