5 Tim Terburuk Dalam Sejarah Premier League, Adakah Tim Jagoanmu?

5 Tim Terburuk Dalam Sejarah Premier League, Adakah Tim Jagoanmu?
Kiper Liverpool Caoimhin Kelleher menendang bola Premier League 2021/22. (c) AP Photo

Bola.net - Persaingan di kompetisi Premier League bisa dibilang sangat ketat. Karena itu, tidak mengherankan kalau ada tim besar yang mengalami kekalahan beruntun.

Tak percaya? Coba lihat Chelsea deh. Musim ini, The Blues empot-empotan. Tim asuhan Graham Potter belum juga beranjak dari posisi ke-10 klasemen sementara Liga Inggris 2022/2023.

Tim besar lainnya, Liverpool, juga tak kalah miris. The Reds belum juga mampu menembus empat besar. Meski sudah berusaha maksimal, posisi mereka masih jauh dari harapan fans di seluruh dunia.

Chelsea dan Liverpool kalah mengilap dari tim medioker macam Fulham dan Newcastle United. Fulham bertengger di area 10 besar, sedangkan Newcastle di posisi ketiga.

Jika bisa tampil konsisten, bukan tak mungkin The Magpies menorehkan sejarah di pentas paling bergengsi di Negara Raja Charles III. Brand Premier League meluncur sejak 1992 dan sejumlah klub mengalami nasib yang buruk dibandingkan kontestan lainnya.

Ada lima tim selama 18 tahun terakhir yang begitu buruk sehingga sulit untuk memahami bagaimana mereka bisa sampai ke Liga Inggris. Inilah yang paling buruk.

1 dari 6 halaman

Leicester City 2001/2002

Leicester City 2001/2002

Dua pemain Leicester City, Youri Tielemans dan Jamie Vardy (c) AP Photo

Setelah awal musim yang buruk, Peter Taylor dipecat sebagai pelatih. Padahal, ia baru dua bulan bekerja. Dave Bassett menjadi pengganti dan nasib Leicester tak jua membaik.

Lima kemenangan dan 20 kekalahan dengan rata-rata 0,74 poin per pertandingan tidak menyelamatkan mereka dari ujung tanduk. Mickey Adams menjadi pelatih ketiga, namun nasib baik masih enggan berpihak. Leicester degradasi.

2 dari 6 halaman

Swindon Town 1993/1994

Swindon berjanji kepada fansnya untuk tampil lebih semangat di kasta tertinggi setelah promosi mengejutkan mereka ke Premier League pada musim 1993/1994. Mereka telah membuat banyak rekor baru untuk semua alasan yang salah.

Hanya saja, Swindon Town gagal bersaing. Ketatnya persaingan tak mampu menyelamatkan Swindon dari sergapan degradasi. Di musim ini, mereka terkubur di dasar klasemen.

3 dari 6 halaman

Watford 1999/2000

Meski mendapat penanganan dari eks Timnas Inggris nan sarat pengalaman bernama Graham Taylor, Watford tak bisa berbuat banyak di Premier League 1999/2000. Mereka mengawali musim dengan begitu menjanjikan karena mampu mengalahkan dua tim unggulan, yakni Liverpool dan Chelsea.

Sayang sekali, kemenangan tersebut tak mampu mendongkrak performa. Mereka hanya mengemas enam kemenangan lagi, sementara 26 pertandingan lainnya mengalami kekalahan.

Walhasil, di akhir musim, Watford degradasi dengan total poin terendah dalam sejarah Liga Premier, yakni 24 poin.

4 dari 6 halaman

Sunderland 2005/2006

Tampil perkasa di Championship, namun memble di Premier League. Itulah yang dialami Sunderland pada musim 2005/2006.

Sepanjang musim yang kelam itu, Sunderland yang mendapat suntikan Mick McCarthy hanya mampu mengemas 15 poin. Mereka hanya tiga kali merasakan manisnya kemenangan.

Bintang mereka saat itu, Anthony Le Tallec, adalah pencetak gol terbanyak dengan koleksi tiga lesakan.

5 dari 6 halaman

Derby County 2007/2008

Tak ada yang bisa diandalkan musim ini. Segala upaya berakhir sia-sia. Derby County dipastikan turun kasta setelah terkubur hidup-hidup di dasar klasemen akhir Premier League 2007/2008.

Bayangkan, sepanjang musim itu, Derby County hanya mampu mengemas satu kemenangan. Mereka juga mengumpulkan total poin terendah di liga dengan 11 poin dengan rata-rata hanya 0,32 poin per game menyusul 25 kekalahan dari 34 pertandingan.