
Bola.net - Premier League musim 2022/23 mendatang diyakini bakal berlangsung sengit. Bukan hanya duel antartim yang menarik diperhatikan, nasib setiap pelatih pun bisa jadi sorotan.
Seperti biasa, Liga Inggris dikenal sebagai salah satu liga paling keras. Banyak pemain dan pelatih yang gagal memenuhi ekspektasi dan harus angkat kaki lebih cepat.
Musim 2021/22 lalu pun jadi bukti kerasnya Premier League. Ada beberapa pelatih yang harus mengakhiri kariernya lebih cepat, seperti Xisco Munoz (Watford), Steve Bruce (Newcastle), Nuno Espirito Santo (Tottenham), Daniel Farke (Norwich), Dean Smith (Aston Villa), Sean Dyche (Burnley), dan Ole Gunnar Solskjaer (Man United).
Advertisement
Artinya, musim depan seharusnya tidak jauh berbeda. Pelatih-pelatih yang gagal harus siap angkat kaki. Klub perlu melakukan pergantian pelatih demi menjaga level tim.
Paling tidak, ada 5 pelatih yang perlu mewaspadai pemecatan musim depan. Siapa saja? Apakah Erik ten Hag Masuk? Yuk disimak, Bolaneters!
1. Ralph Hasenhuttl (Southampton)
Nama pertama mungkin cukup mengejutkan: Ralph Hasenhuttl. Bos Southampton ini sebenarnya bukan pelatih buruk, tapi ada masalah dalam konsistensi kerjanya dalam melatih tim.
Hampir di setiap musim, Southampton pernah menelan kekalahan dengan skor fantastis. Timnya dua kali kalah dengan skor 0-9, yaitu saat melawan Leicester dan Manchester United.
Kalah dengan skor sebesar itu tentu dianggap memalukan. Harga diri pemain tertampar, status Hasenhuttl goyah. Biar begitu, dia bisa membangkitkan tim kembali dan mempertahankan posisinya.
2. Jesse Marsch (Leeds United)
Nama kedua adalah bos Leeds United, Jesse Marsch. Pelatih asal Amerika Serikat ini dipercaya melanjutkan kerja keras Marcelo Bielsa.
Musim lalu, Bielsa mulai kehilangan kontrol terkait kestabilan tim. Dia pun harus mundur dengan kepala tegak, bahwa sentuhannya tidak lagi cukup untuk membawa Leeds menang.
Marsch dipercaya melanjutkan estafet tersebut. Dia membimbing tim bersusah payah bertahan di Premier League, akhirnya berhasil.
Masalahnya, kualitas Marsch belum benar-benar terbukti. Tidak banyak pelatih asal Amerika Serikat yang berkiprah di Eropa, tantangan Marsch cukup besar di Premier League.
3. Frank Lampard (Everton)
Frank Lampard cukup beruntung bisa mempertahankan kursi pelatih Everton. Dia terbantu dengan hasil buruk tim-tim lain di beberapa pertandingan terakhir musim lalu.
Everton nyaris degradasi, untungnya mereka bisa meminimalisir jumlah kekalahan menjadi dua dalam lima pertandingan terakhir. Mereka pun finis di peringkat ke-16, hanya dua setrip di atas zona merah.
Biar begitu, kualitas Lampard belum benar-benar meyakinkan. Ada keraguan besar mengenai kemampuannya menangani tim dalam kompetisi setangguh Premier League.
Lampard terbukti gagal melatih Chelsea. Jadi, menangani Everton adalah tantangan besar baginya pribadi.
4. Eddie Howe (Newcastle)
Eddie Howe sudah bekerja cukup bagus mengembangkan tim Newcastle dalam waktu singkat. Dia ditunjuk di pertengahan musim untuk menggantikan Steve Bruce yang dianggap gagal.
Dalam waktu singkat, Newcastle berhasil memperbaiki posisi dan lepas dari zona degradasi. Bahkan mereka bisa finis di peringkat ke-11 musim lalu.
Masalahnya, musim depan kinerja Howe akan lebih disorot. Newcastle mulai mendatangkan beberapa pemain bagus di bawah kepemilikan miliarder Arab Saudi, tentu ekspektasi kian tinggi.
5. Brendan Rodgers (Leicester City)
Entah mengapa, Brendan Rodgers tidak bisa mengembangkan Leicester dengan baik musim lalu. Leicester seharusnya jadi salah satu tim yang paling mendekati level top six.
Nahas, musim lalu Leicester hanya finis di peringkat ke-8, tidak ada kompetisi Eropa musim depan. Bahkan, mereka kalah saing dari West Ham yang baru bangkit bersama David Moyes.
Rodgers tampak kehilangan kontrol tim di peretngahan musim lalu. Jika tidak ada perkembangan, musim depan akan berjalan sama sulitnya.
Erik ten Hag bagaimana?
Erik ten Hag tidak masuk dalam daftar pelatih yang terancam dipecat. Namun, jelas kiprahnya patut ditunggu-tunggu.
Jutaan pasang mata fans MU di seluruh dunia akan menyaksikan sentuhan Ten Hag. Dia dipercaya membentuk tim kembali setelah sekian tahun MU tertinggal dari rival.
Tantangannya besar, tekanan dari fans juga sangat intens. Setiap kegagalan Ten Hag akan disorot lebih, jadi situasinya sulit.
Biar begitu, seharusnya Ten Hag masih aman dari pemecatan di musim pertamanya. Tidak ada alasan untuk buru-buru memecat Ten Hag. Pelatih sehebat apa pun butuh waktu dan dukungan klub.
Sumber: Bola, Express, The Sun
Jangan lewatkan ini Bolaneters!
- Raheem Sterling Segera Cabut, Fans Man City Kok Santai Aja?
- 7 Pahlawan Liverpool yang Pergi dari Anfield Secara Gratis, Terbaru Divock Origi
- Cocok Buat Arsenal, Gabriel Jesus Gak Sembunyi Usai Buang Peluang
- Cristiano Ronaldo ke Chelsea? Tunggu Dulu, Memangnya Thomas Tuchel Mau?
- Sudah Tepat, Man United Memang Butuh Pemain Seperti Christian Eriksen
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 6 Juli 2022 20:39
Erik Ten Hag Liburkan Skuat Manchester United Hari Ini, Ada Apa?
-
Liga Inggris 6 Juli 2022 20:29
-
Liga Inggris 6 Juli 2022 20:09
-
Liga Inggris 6 Juli 2022 19:19
Manchester United Fokus Selesaikan Transfer Lisandro Martinez
-
Liga Inggris 6 Juli 2022 19:02
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 05:26
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 05:13
-
Liga Italia 20 Maret 2025 04:58
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 03:58
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 03:15
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...