5 Pelajaran Liverpool vs Aston Villa: Pembuktian TAA dan Solidnya Nat Phillips

5 Pelajaran Liverpool vs Aston Villa: Pembuktian TAA dan Solidnya Nat Phillips
Trent Alexander-Arnold mendapat pelukan dari James Milner usai mencetak gol ke gawang Aston Villa di pekan ke-31 Premier League 2020/2021 (c) AP Photo

Bola.net - Liverpool menang atas Aston Villa pada laga pekan ke-31 Premier League musim 2020/2021. Bermain di Anfield pada Sabtu (10/4/2021) malam WIB, Liverpool menang dengan skor 2-1.

Liverpool kebobolan lebih dulu pada menit ke-43 dari aksi Ollie Watkins. Sempat mencetak gol lewat Roberto Firmino, Liverpool batal menyamakan kedudukan karena gol itu dianulir VAR.

Tim racikan Jurgen Klopp menyamakan kedudukan lewat gol Mohamed Salah pada menit ke-57. Setelah itu, Alexander-Arnold memastikan The Reds mendapatkan tiga poin lewat golnya pada menit 90+1.

Liverpool pun tetap bersaing untuk posisi empat besar klasemen Premier League. Dan, berikut adalah lima pelajaran dari laga Liverpool vs Aston Villa.

1 dari 5 halaman

Pembuktian TAA

Alexander-Arnold mendapat banyak kritik atas performanya musim ini. Pemain 22 tahun disebut mengalami penurunan performa yang drastis. Bahkan, dia tidak dipanggil untuk membela timnas Inggris.

Namun, pada tiga laga setelah jeda internasional, Alexander-Arnold tampil sangat bagus. Kecuali ketika Liverpool kalah dari Real Madrid.

Arnold membuat satu assist saat Liverpool membungkam Arsenal dengan skor 3-0. Lalu, di laga kontra Aston Villa, Arnold membuat gol indah yang memastikan Liverpool meraih tiga poin.

2 dari 5 halaman

Punya Nat Phillips, Masih Butuh Bek Baru?

Liverpool banyak dikaitkan dengan bek tengah baru. Salah satu nama yang disebut hampir merapat adalah Ibrahima Konate dari RB Leipzig. Namun, apakah Liverpool butuh bek tengah baru?

Nat Phillips belakangan tampil sangat bagus. Bek 24 tahun itu bisa menjadi opsi musim depan, dengan asumsi Virgil van Dijk dan Joe Gomez sudah sembuh.

Pada duel melawan Aston Villa, Nat Phillips bermain solid. Dia mampu memenangkan 10 duel area, paling banyak dibanding pemain lain. Duet Phillips dengan Ozan Kabak pun makin padu dan sangat penting bagi Liverpool.

3 dari 5 halaman

Akhirnya, Anfield!

Akhirnya, Anfield!

Mohamed Salah mencetak gol ke gawang Aston Villa pada pekan ke-32 Premier League 2020/2021 (c) AP Photo

Anfield benar-benar menjadi tempat yang angker bagi Liverpool pada 2021. Sebab, mereka belum pernah menang ketika bermain di Anfield. Kemenangan pertama didapat saat berjumpa Aston Villa.

Sebelumnya, dari tujuh laga yang digelar di Anfield, Liverpool hanya sekali tidak kalah. Liverpool enam kali kalah beruntun dan sekali imbang di Anfield.

The Reds sempat menang 2-0 dengan status tuan rumah saat menjamu RB Leipzig. Namun, laga itu tidak digelar di Anfield. Liverpool memainkan laga kandangnya di Puskas Arena.

4 dari 5 halaman

Selanjutnya Real Madrid?

Selanjutnya Real Madrid?

Duel Real Madrid vs Liverpool, perempat final Liga Champions 2020/21. (c) AP Photo

Kemenangan atas Aston Villa punya arti penting bagi Liverpool. Hasil ini membuat mental The Reds sedikit terangkat usai kalah 3-1 dari Real Madrid di leg pertama babak perempat final Liga Champions.

Laga leg kedua melawan Madrid akan digelar di Anfield pekan depan.

Liverpool butuh kemenangan dengan skor 2-0 untuk lolos ke semifinal Liga Champions. Well, usai mengakhiri catatan tak pernah menang di Anfield pada 2021, apakah Liverpool akan kembali menang saat berjumpa Real Madrid?

5 dari 5 halaman

Inkonsistensi Aston Villa

Inkonsistensi Aston Villa

Penyerang Aston Villa, Ollie Watkins, usai membobol gawang Liverpool di pekan ke-32 Premier League musim 2020/2021 (c) AP Photo

Materi pemain Aston Villa tidak begitu buruk pada musim 2020/2021. Mereka sempat bersaing untuk zona Eropa. Namun, tim racikan Dean Henderson punya masalah kronis yakni tidak konsisten.

Villa sempat menang pada laga sulit seperti lawan Arsenal dan Leeds. Di awal musim, mereka bahkan menang 7-2 atas Liverpool. Namun, di Premier League, mereka tak pernah menang tiga laga beruntun.

Performa inkonsisten inilah yang membuat Villa mungkin harus melupakan mimpin untuk bermain di Liga Europa musim depan.