5 Pelajaran Laga Brentford vs Arsenal: Tak Ada 'New Season, New Me' Buat the Gunners

5 Pelajaran Laga Brentford vs Arsenal: Tak Ada 'New Season, New Me' Buat the Gunners
Pemain Arsenal, Kieran Tierney, memberikan aplaus kepada fans usai laga pekan perdana Premier League hari Sabtu (14/8/2021). (c) AP Photo

Bola.net - Arsenal tidak memulai kiprahnya di Premier League 2021/22 dengan baik. Mereka gagal meraih poin ketika bertandang ke markas tim promosi, Brentford, pada pekan pertama kompetisi yang digelar hari Sabtu (14/8/2021).

Pertandingan yang digelar di Brentford Community Stadium tersebut berakhir dengan kemenangan tuan rumah 2-0. Dua golnya dipersembahkan Sergi Canos dan Christian Nargaard pada masing-masing babak.

Arsenal bukannya tidak berusaha untuk meraih tiga angka. Sejatinya, penampilan mereka dari segi statistik lebih baik. Arsenal tampil dominan dengan pengusaan bola sebesar 66 persen dan melepaskan 22 tembakan hingga akhir laga.

Ada lima pelajaran penting yang Bolaneters bisa petik dari pertandingan pembuka Premier League ini. Informasi lebih lengkap bisa anda simak dengan melakukan scroll ke bawah.

1 dari 5 halaman

Arsenal yang Baru Itu Cuma Khayalan

Arsenal tak lagi punya David Luiz yang kerap membuat blunder fatal di lini pertahanan. Mereka juga tidak memainkan Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette yang, seperti kata Mikel Arteta sebelum laga, sedang tidak enak badan.

Mereka juga memainkan beberapa pemain baru seperti Ben White, Albert Sambi Lokonga, dan Nuno Tavares yang masuk di babak kedua. Namun seperti kata pandit, Jamie Carragher: "Musim baru, Arsenal yang sama."

The Gunners masih kesulitan mengatasi 'gol mudah', kurang ide an kreativitas ketika menyerang, dan tampak seperti tidak termotivasi untuk mengalahkan lawan. Untuk faktor terakhir, Brentford tampaknya lebih baik.

2 dari 5 halaman

Start Impian Buat Brentford

Perjuangan Brentford untuk mencapai Premier League tidaklah mudah. Mereka mengantongi jatah promosi dari Championship dengan menduduki peringkat ke-3 dan mengalahkan Swansea City di babak final play-off.

Bisa dibilang, Brentford adalah klub yang asing di Premier League. Mereka lebih sering berkutat di divisi Championship dan bahkan sempat terdegradasi ke League One pada musim 2013/14 silam.

Mengalahkan tim berstatus 'big six' seperti Arsenal pada pekan perdana Premier League, apa lagi yang bisa Brentford minta? Kemenangan ini jelas bisa meningkatkan motivasi mereka agar bisa bertahan lebih lama di Premier League.

3 dari 5 halaman

Sedikit Kabar Baik dari Arsenal: Smith Rowe

Penampilan para pemain Arsenal di laga ini mungkin cukup membuat fansnya frustrasi. Tapi setidaknya, aksi Emile Smith Rowe bisa menjadi obat luka buat hati mereka yang tergores.

Penampilan gelandang berusia 21 tahun tersebut mengundang banyak pujian di musim kemarin. Sampai-sampai, the Gunners dilarang merekrut gelandang serang lain oleh publik. Sesuatu yang tidak didengarkan oleh manajemen klub dengan merekrut Martin Odegaard.

Smith Rowe tidak menunjukkan penurunan kualitas. Ia tampil gemilang dan menjadi pengedar bola yang baik di lini depan. Sayangnya, ia dikecewakan oleh penyerang lain seperti Nicolas Pepe dan Gabriel Martinelli.

4 dari 5 halaman

Bagaimana Debut Bek 50 Juta Pounds?

Setiap musimnya, lini belakang selalu menjadi perhatian the Gunners untuk segera diperbaiki. Kali ini mereka merekrut Ben White dari Brighton & Hove Albion dengan harga yang tidak main-main, 50 juta pounds.

Menyalahkan Ben White semata atas dua gol yang bersarang di gawang Bernd Leno tidaklah bijak. Meski begitu, penampilan yang ditunjukkan oleh pemain berusia 23 tahun tersebut tidak terlihat meyakinkan.

Beberapa kali pemain Timnas Inggris tersebut dilewati dengan mudah oleh pemain Brentford seperti Bryan Mbeumo atau Ivan Toney. Ia nampak tak percaya diri dan, mungkin, itu disebabkan oleh harganya yang sepertinya berlebihan.

5 dari 5 halaman

Musim Baru Mulai, Arteta Sudah Tertekan Lagi

Mikel 'Tertekan' Arteta. Tekanan bukanlah sesuatu yang baru buat Arteta selama menjabat sebagai pelatih Arsenal. Pada beberapa momen, pria asal Spanyol itu seharusnya sudah dipecat andai ia menukangi klub lain seperti Chelsea.

Beda dengan rival sekotanya itu, Arsenal menunjukkan rasa percaya yang tinggi terhadap pelatihnya apapun hasil yang didapatkan. Mereka tak segera memecat Arteta meskipun Arsenal finis di peringkat delapan pada dua musim terakhir.

Ini baru pekan pertama dan tagar #ArtetaOut sudah ramai dibicarakan di media sosial. Ada baiknya buat Arteta untuk mengambil telepon genggamnya, menyalakan kamera depan dan mengutip kata Abidzar Alghifari Nurhamidin: "Biasalah!"

(The Mirror, Independent)