
Bola.net - Arsenal pulang dengan tangan hampa dari markas Tottenham Hotspur, Minggu (12/7/2020) malam WIB kemarin. The Gunners sempat unggul terlebih dahulu, tapi akhirnya menyerah dengan skor 1-2.
Kekalahan ini menegaskan masalah inkonsistensi Arsenal. Mereka kalah pada 2 laga pertama pasca-lockdown, lalu memetik 4 kemenangan beruntun, bermain imbang, dan sekarang kembali kalah.
Sekarang Arsenal tertahan di peringkat ke-9 klasemen sementara dan sepertinya harus mengucapkan selamat tinggal pada kompetisi Eropa.
Advertisement
Arteta pun mengakui sisa tiga pertandingan di akhir musim ini bakal sulit. Arsenal hanya bisa berjuang dan terus mencoba.
Lantas, pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari duel Tottenham vs Arsenal? Selengkapnya bawah ini ya, Bolaneters!
Unggul dahulu, kalah kemudian
21 - Arsenal have dropped 21 points from winning positions in the Premier League this season; only West Ham (24) have lost more. Erosion. #ARSTOT pic.twitter.com/M59BRXUxTu
— OptaJoe (@OptaJoe) July 12, 2020
Kekalahan ini membuka luka lama Arsenal. Mereka bisa unggul lebih dahulu, hanya untuk kalah kemudian. Nahasnya, The Gunners merupakan salah satu tim 'terbaik' perihal membuang poin.
Pada laga ini, Arsenal membuka keunggulan lewat aksi Alexandre Lacazette di menit ke-16. Namun, hanya butuh tiga menit bagi Tottenham untuk menyamakan kedudukan lewat Son Heung-Min.
Pertandingan sempat dilanjutkan dengan seimbang, bahkan Arsenal mengancam di awal babak kedua. Namun, pada ahkirnya justru Spurs yang bisa mencetak gol kedua.
Sinar Son Heung-Min
1 - Son Heung-Min has scored his first Premier League goal against Arsenal (10th such appearance), equalising just 137 seconds after the Gunners had opened the scoring. Response. #ARSTOT pic.twitter.com/nUSiY1rBtM
— OptaJoe (@OptaJoe) July 12, 2020
Satu gol dan satu assist, pemain beradarah Korea Selatan ini layak dinobatkan sebagai man of the match. Son Heung-Min sendiri cukup untuk memorakporandakan pertahanan The Gunners.
Pada laga ini, Son tercatat melepas tiga tembakan, dua di antaranya tepat sasaran. Tak hanya itu, pemain asal Korea Selatan itu juga satu kali melakukan dribble sukses.
Son menjadi pemain Tottenham pertama yang menciptakan gol sekaligus assist dalam laga North London Derby dalam delapan tahun terakhir.
Mourinho musuh Arsenal
Jose Mourinho's home record against Arsenal in the Premier League:
— Squawka Football (@Squawka) July 12, 2020
DWDWWWDWDW
Has he ever lost to them at home in the PL? pic.twitter.com/r4HlI87UDh
Kelemahan Jose Mourinho mungkin mulai terbongkar pada beberapa tahun terakhir, tapi sepertinya tidak di mata Arsenal. Pelatih asal Portugal ini masih terlalu tangguh.
Tercatat, saat bermain sebagai tuan rumah, Mourinho tak pernah membiarkan timnya dikalahkan Arsenal pada 10 pertandingan terakhir, 6 di antaranya dia menangkan.
Bahkan saat masih melawan Arsene Wenger beberapa tahun lalu, Mourinho seolah-olah paham betul kelemahan The Gunners. Belum lagi perang mentalnya yang bisa membuat pelatih mana pun ciut.
Lebih lama dari pembangunan stadion
January 2015: Arsenal win 2-0 away at Manchester City - their last PL away win at a Big Six club
— Squawka Football (@Squawka) July 12, 2020
June 2015: Foundation is laid for Spurs' new stadium after the final plan was approved pic.twitter.com/XgCj8sydvJ
Mungkin inilah catatan yang paling unik. Tercatat, Arsenal tak pernah menang dalam 27 laga tandang terakhir melawan tim-tim top six di Premier League.
Mereka hanya bisa meraih 10 hasil imbang, dan 17 lainnya berakhir dengan kekalahan. Singkatnya, di antara tim-tim top six, Arsenal mungkin yang paling lemah.
Terakhir kali Arsenal menorehkan kemenangan tandang atas tim top six terjadi sekitar lima tahun lalu, yakni ketika mereka mengalahkan Man City 2-0 pada Januari 2015.
Sejak saat itu Arsenal tak pernah lagi merasakan kemenangan di kandang tim top six. Uniknya, stadion Spurs yang mulai dibangun pada Juni 2015 lalu sekarang sudah selesai dan ditempati terlebih dahulu sebelum Arsenal bisa meraih kemenangan.
Tidak ada kompetisi Eropa?
Kekalahan ini jelas jadi bencana besar bagi Arsenal. Mereka tertinggal kian jauh dari zona eropa dengan tiga pertandingan sisa.
The Gunners ada di peringkat ke-9 dengan 50 poin. Andai hukuman larangan bertanding Man City tetap berlaku, yang berarti peringkat ke-6 dan ke-7 bakal jadi slot Liga Europa, Arsenal pun hanya bisa berharap kekalahan tim lain.
Artinya, ada kemungkinan Arsenal tidak akan tampil di Eropa musim depan, Arteta mengakuinya.
"Bicara poin, hasil ini adalah pukulan besar, sebab kami tahu bagaimana hasil-hasil lain pekan ini. Namun, kami akan terus mencoba selama ada harapan," buka Arteta di Arsenal.com.
Baca ini juga ya!
- Penyakit Lama Arsenal: Unggul Dulu, Senang Sebentar, Lalu Kalah
- Ringkasan Cerita Arsenal: Tahu Caranya Bikin Gol, Hanya Tak Becus Bertahan
- Arsenal Kalah Lagi, Arteta: Inilah Kami Saat Ini
- Trailer Serial Dokumenter Tottenham Berjudul For All Or Nothing Resmi Dirilis
- Ngilu! Steven Gerrard Pernah Cedera di Bagian Alat Vitalnya
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 12 Juli 2020 20:30
-
Liga Inggris 12 Juli 2020 14:00
5 Alasan Tottenham Bisa Bikin Arsenal Merasakan Kekalahan Lagi
-
Bolatainment 12 Juli 2020 12:21
-
Liga Inggris 12 Juli 2020 12:00
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:52
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 08:51
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 08:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:39
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:37
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...