
Bola.net - Duel Manchester United vs Chelsea di semifinal FA Cup di Stadion Wembley menghasilkan sejumlah pelajaran.
Duel antara MU dan Chelsea ini tersaji pada Senin (20/07/2020) dini hari WIB. Setan Merah sendiri disebut berada di atas angin karena mereka terus meraih hasil positif.
Dalam 19 laga terakhirnya, MU belum pernah kalah. Di sisi lain, The Blues tampil kurang konsisten belakangan ini.
Advertisement
Duel sempat berlangsung alot. Gol baru tercipta jelang laga babak pertama berakhir. Adalah Olivier Giroud yang mencatatkan namanya di papan skor, memanfaatkan umpan Cesar Azpilicueta.
Chelsea bisa mencetak gol lagi pasca turun minum. Semenit laga berjalan, Mason Mount sukses membuat David De Gea tak berkutik dengan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti.
Chelsea makin menjauh usai Harry Maguire mencetak gol bunuh diri. MU akhirnya baru bisa memperkecil kedudukan jelang laga babak kedua berakhir melalui eksekusi penalti Bruno Fernandes.
Lalu, pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari pertandingan Manchester United vs Chelsea ini? Simak ulasannya di bawah ini Bolaneters.
Terciptanya Duel Derby London
Kesuksesan Chelsea melaju ke final akan membuat The Blues berhadapan dengan rival sekotnya, Arsenal. Ini akan jadi final yang seru.
Sebab jika ditotal, keduanya sering masuk ke final dalam dua dekade terakhir. Jika ditambahkan, keduanya total telah masuk ke final sebanyak 14 kali dalam 20 tahun terakhir.
Namun keduanya hanya bertemu dua kali saja, yakni pada tahun 2002 dan 2017. Kedua laga itu semuanya dimenangi oleh Arsenal.
Arsenal sendiri pasti senang bisa bersua Chelsea. Ini adalah kans mereka untuk balas dendam setelah dikalahkan di final Liga Europa musim lalu.
Sama-Sama Takut, dan Berganti Formasi
Manchester United dan Chelsea biasanya sama-sama memakai formasi empat bek di belakang. Namun kali ini mereka sama-sama mengubah formasinya.
MU menjadi 3-4-1-2, sementara Chelsea jadi 3-4-3. Yang satu takut akan prospek Martial, Rashford dan Greenwood, yang lain Willian, Giroud, dan Pulisic.
Akan tetapi, sayangnya kedua trio tersebut sama-sama tak dimainkan. Martial dan Greenwood, serta Pulisic dicadangkan.
Solskjaer telah menggunakan sistem ini dalam kemenangan United di Stamford Bridge pada bulan Februari lalu. Itu berhasil dengan baik, dan betapapun membosankannya paruh pertama yang harus ditonton, Chelsea tidak terlihat seperti akan bisa mencetak gol di sini.
Cidera kepala yang dialami Eric Bailly akhirnya memaksa Solskjaer untuk memikirkan kembali dan menyesuaikan kembali taktiknya. Dan sepertinya keputusan untuk kembali ke formasi 4-3-3 yang lebih konvensional tampaknya merupakan awal kekalahan mereka.
Blunder David De Gea
David De Gea menjadi starter di laga ini. Namun sayangnya kiper asal Spanyol tersebut gagal diandalkan di laga ini.
Ia gagal menangkap sontekan Olivier Giroud pada akhir babak pertama dengan sempurna. Dan kemudian ia melakukan kesalahan yang fatal di gol kedua Chelsea.
Ia gagal menepis tembakan Mason Mount dari luar kotak penalti. Padahal secara teori, ia harusnya bisa menghalaunya dengan mudah.
De Gea sendiri sepertinya mengalami penurunan performa dalam beberapa musim terakhir. Hal itu membuatnya banyak menerima kritikan.
Sementara itu MU sendiri pasti berharap mereka menurunkan Sergio Romero. Sebab ia cuma kebobolan sekali saja dari lima laga di FA Cup musim ini.
Marking Ketat Pada Bruno Fernandes
Tanpa diragukan lagi, sejak datang ke Old Trafford, Bruno Fernandes menjadi aktor kebangkitan Manchester United. Frank Lampard pun sangat sadar akan hal ini.
Maka dari itu, ia meginstruksikan para pemainnya di lini tengah agar tidak memberikan ruang gerak pada pemain asal Portugal tersebut. Ia dipepet secara bergantian oleh Mateo Kovacic dan Jorginho.
Dan hasilnya, Bruno pun kerap dilanggar dengan keras. Bahkan pada satu titik, ia sempat dilanggar tiga kali dalam tempo singkat.
Chelsea juga memtong aliran bola kepadanya. Bruno pun terpaksa kerap mundur agar bisa mendapatkan bola.
Lampard yang Makin Pusing
Frank Lampard dipastikan bakal makin pusing musim depan. Hal ini berkaitan dengan melimpahnya stok striker di lini serang.
Ia sebelumnya menjadikan Tammy Abraham sebagai striker utamanya. Namun ketika Tammy berhalangan main, ia bisa mengandalkan Olivier Giroud.
Striker gaek asal Prancis itu pun tampil apik. Seperti di laga lawan Manchester United ini. Hal ini pasti akan membuat Lampard pusing memikirkan mana striker yang akan ia andalkan musim depan.
Belum lagi, musim depan Chelsea akan kedatangan Timo Werner. Frank Lampard pasti bakal kian pusing.
(Mirror)
Baca Juga:
- Meme-Meme Kocak De Gea Usai Bikin Blunder di Laga Manchester United vs Chelsea
- Kata Solskjaer Soal De Gea: Harusnya Ia Bisa Selamatkan Gol Kedua
- Man of the Match Manchester United vs Chelsea: Mason Mount
- Hasil Pertandingan Manchester United vs Chelsea: Skor 1-3
- Tottenham Menang, Netizen: Mourinho Bayar Utang ke MU dan Chelsea Nih
- N'Golo Kante Jadi Prioritas Transfer Real Madrid
- Sejarah Pertemuan Manchester United vs Chelsea, Siapa yang Lebih Baik?
- Dirumorkan Dekat dengan Banyak Klub, Begini Respon Willian
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 19 Juli 2020 22:00
-
Liga Inggris 19 Juli 2020 16:30
Jadwal Pertandingan Semi Final FA Cup: Manchester United vs Chelsea
-
Liga Inggris 19 Juli 2020 13:20
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 17:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:12
-
Otomotif 20 Maret 2025 16:03
-
Liga Eropa Lain 20 Maret 2025 16:00
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 15:59
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...