5 Pelajaran dari Duel Manchester City vs Leicester: Bek Mahal Buat Apa?

5 Pelajaran dari Duel Manchester City vs Leicester: Bek Mahal Buat Apa?
Momen Jamie Vardy mencetak gol penalti pada duel Manchester City vs Leicester di Premier league 2020/21 (c) AP Photo

Bola.net - Kalah dengan skor telak 2-5 dari Leicester City jadi tamparan keras untuk Manchester City dan Josep Guardiola. Hasil ini membuktikan bahwa uang tidak bisa membeli kesuksesan.

Betapa tidak, sejak ditangani Guardiola, Man City telah menggelontorkan banyak uang untuk memperkuat skuad, khususnya barisan pertahanan. Namun, mereka bisa dengan mudah dibobol lima gol oleh kuda hitam sekelas Leicester.

Bek-bek Man City membuat beberapa kesalahan fatal, memberikan tiga penalti, dan membiarkan striker uzur seperti Jamie Vardy mencetak hattrick.

Man City pun terlihat kesulitan saat menyerang. Mereka dominan dan terus menggempur, tapi kekurangan satu sentuhan akhir yang penting untuk mencetak gol.

Hasil ini mengindikasikan bahwa Man City harus segera berbenah jika tak mau tertinggal jauh dari Liverpool dalam persaingan di papan atas musim ini.

Juga, setidaknya ada 5 pelajaran penting yang dapat dipetik dari pertandingan ini. Apa saja? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!

1 dari 5 halaman

5. Kedalaman skuad sama baiknya

Kedua tim sama-sama kehilangan banyak pemain pada laga ini, sebagian besar karena cedera. Namun, level permainan di Etihad kemarin tetap begitu tinggi.

Tercatat, meski kehilangan enam pemain inti pada laga ini, Guardiola tetap bisa menurunkan starting XI yang hampir mencapai 500 juta pounds. Ada nama-nama top sekelas De Bruyne dan Sterling.

Leicester pun demikian. Meski pemain-pemain mereka tidak selevel Man City, Brendan Rodgers bisa merotasi skuad dengan baik.

Ada Maddison dan Kelechi Iheanacho yang masuk sebagai pengganti, juga ada Marc Albrighton dan Christian Fuchs. Dia pun kehilangan Ndidi, Pereira, dan Under karena cedera.

2 dari 5 halaman

4. Penalti lagi dan lagi

Premier League 2020/21 baru berjalan tiga pekan, tapi sudah ada begitu banyak hadiah penalti yang diberikan. Di laga ini saja ada tiga penalti untuk Leicester.

Memang pelanggarannya jelas. Eric Garcia, Kyle Walker, dan Benjamin Mendy masing-masing menjatuhkan lawan di kotak terlaran. Jelas memberikan hadiah tiga penalti dalam satu laga adalah pertanda buruk untuk pertahanan Man City.

Tercatat, Man City adalah tim pertama dalam tujuh tahun terakhir Premier League yang memberikan tiga kesempatan penalti untuk lawan dalam satu pertandingan, dan ketiganya berbuah jadi gol.

3 dari 5 halaman

3. Serangan balik ala Leicester

Leicester hampir finis di empat besar Premier League musim lalu, sayangnya hilang fokus pada beberapa laga terakhir. Kini, pasukan Brendan Rodgers tampaknya siap jadi kuda hitam lagi.

Sejak ditukangi Rodgers, Leicester berubah jadi tim yang lebih menakutkan. Mereka merupakan salah satu tim dengan performa terbaik setelah tiga pertandingan Premier League sejauh ini.

The Foxes sudah mencetak 12 gol dalam tiga pertandingan saja, dan hanya kebobolan empat gol saja.

Rodgers menerapkan gaya serangan balik yang sempurna untuk menghadapi tim-tim tangguh sekelas Man City dan Liverpool. Mereka tampak berbahaya dalam transisi bertahan ke menyerang, hanya butuh hitungan detik.

4 dari 5 halaman

2. Masalah pertahanan Man City berlanjut

Sejak ditinggal Vincent Kompany, kualitas pertahanan Man City merosot drastis. Inilah yang jadi titik lemah mereka musim lalu, dan sepertinya butuh waktu untuk diperbaiki sepenuhnya.

Kalah wajar dalam sepak bola, tapi kalah dengan kebobolan lima gol adalah perkara lain -- terlebih untuk tim mahal sekelas Man City.

Ya, sejak dipercaya menangani Man City, Guardiola telah menggelontorkan banyak uang untuk membeli beberapa bek, tapi sampai sekarang proses belanja itu belum selesai.

Man City merekrut Nathan Ake musim ini dengan 45 juta euro, itu sudah terbilang mahal. Dan kabarnya mereka akan segera mendatangkan bek tengah Benfica, Ruben Dias, dengan biaya 55 juta euro.

5 dari 5 halaman

1. Party ala Vardy

Usia boleh jadi tak lagi muda, sudah 33 tahun, tapi Jamie Vardy masih merupakan salah satu striker terbaik di Premier League musim ini.

Dia mencetak hattrick alias trigol untuk membenamkan Man City di kandangnya sendiri. Dua dari tiga gol Vardy tercipta dari titik putih, satu sisanya dari open play.

Vardy mendapatkan dua hadiah penalti itu sendiri, dan mencetak keduanya sendiri. Ini adalah hattrick keduanya ke gawang Man City, yang pertama pada tahun 2016 lalu.

Musim lalu Vardy menyandang gelar top scorer Premier League (23), dan sepertinya musim ini dia belum menunjukkan tanda-tanda melambat.

Sumber: Sportskeeda