5 Gelandang Pekerja Sepanjang Karir Jose Mourinho, Terbaru Ada Pierre-Emile Hojbjerg

5 Gelandang Pekerja Sepanjang Karir Jose Mourinho, Terbaru Ada Pierre-Emile Hojbjerg
Jose Mourinho bersama Pierre-Emile Hojbjerg merayakan kemenangan Tottenham atas Manchester City, Premier League 2020/21 (c) AP Photo

Bola.net - Jose Mourinho dikenal sebagai sosok yang fasih memainkan sepak bola pragmatis. Guna menunjang cara bermain timnya, Mourinho acap kali memakai jasa gelandang pekerja yang biasa bermain keras.

Buat Jose tak penting bagi timnya menguasai permainan atau tidak, yang penting menang. Dalam sistem permainan baku 4-2-3-1 miliknya, Jose Mourinho selalu punya figur gelandang bertahan paten. Peranannya amat sentral di tim.

Tugas utamanya melakukan pekerjaan kotor di sektor tengah. Seorang jangkar diplot Jose menjadi figur pelapis lini pertahanan. Ia dituntut bermain agresif (baca kasar).

Tak hanya kuat secara fisik, ia juga wajib memiliki atribut passing yang amat bagus karena ia harus bisa mengalirkan bola secara direct ke para penyerang yang siap menerkam pertahanan lawan.

Siapa saja sih barisan tukang jagal andalan Jose Mourinho selama ini?

1 dari 5 halaman

Geremi

Geremi

Geremi (c) AFP

Musim perdana Jose Mourinho di Inggris, sukses membuat Chelsea menjadi klub dengan kebobolan paling sedikit dalam sejarah Premier League. Gawang klub milik Roman Abramovich itu hanya bobol sebanyak 15 kali di Premier Legue 2004-2005.

Selain tembok kukuh pertahahanan, kehebatan Chelsea mematahkan serangan lawan karena sosok seorang Geremi.

Geremi Sorele Njitap Fotso, yang biasa dikenal sebagai Geremi, adalah mantan pemain sepak bola yang punya reputasi hebat. Lahir di Kamerun, Geremi sangat dicintai karena fleksibilitasnya di lapangan dan gaya permainannya yang kuat.

Dengan kemampuannya yang luar biasa untuk bergeser dari bek kanan menjadi gelandang bertahan, Geremi mendapat pujian dari mantan pelatih Real Madrid, Vicente del Bosquea, karena menjaga skuad tetap kompak.

Meski pemain Kamerun itu mungkin bukan bintang paling bersinar untuk raksasa Spanyol selama empat tahun di sana, ia memberikan stabilitas yang sangat dibutuhkan bagi rekan satu timnya dan masuk dalam penghargaan Ballon d'Or pada tahun 2000.

2 dari 5 halaman

Michael Essien

Michael Essien

Michael Essien (c) AFP

Sosok lain di Chelsea yang memegang peranan penting sebagai tulang angkut air andalan Jose Mourinho adalah Michael Essien.

Michael Essien pun mengaku punya kedekatan emosional dengan Jose Mourinho. Sejak memperkuat Chelsea, Essien sudah menganggap Mourinho sebagai ayah kandungnya sendiri.

Seperti diketahui, Essien pernah dilatih Mourinho dari 2005-2007. Setelah itu keduanya berjumpa lagi di Real Madrid musim 2012-2013.

Meski sudah berpisah, Essien tetap berhubungan baik dengan pelatih kebangsaan Portugal tersebut. Ia menilai Mourinho sebagai pelatih terhebat sejagad raya.

“Bagi saya, Jose seperti ayah sendiri. Kami punya hubungan baik dan sering berkomunikasi. Saya merupakan penggemar nomor satu. Itu saya lakukan bahkan sebelum bergabung dengan Chelsea,” ungkapnya pada The Sun.

3 dari 5 halaman

Esteban Cambiasso

Esteban Cambiasso

Esteban Cambiasso (c) PA Images

Jose Mourinho seringkali menyebut Inter Milan klub terbaik yang pernah ia latih. Menurutnya Inter terasa spesial karena bisa meraih treble gelar dengan komposisi pemain yang cenderung biasa-biasa saja.

Peran gelandang bertahan Inter diperankan Esteban Cambiasso. Pemain asal Argentina tak tergantikan di skuat inti Nerrazurri.

Esteban Cambiasso menjadi salah satu pemain yang paling diingat oleh para pecinta Inter Milan hingga saat ini, dan tentu saja karena dia merupakan anggota skuat saat meraih juara Liga Champions, Serie A Italia dan Coppa Italia di musim 2009-2010.

Cambiasso bergabung ke Inter Milan dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2004 silam. Perjalanan gelandang bertahan berkepala plontos itu di Inter bertahan hingga tahun 2014.

Selama 10 tahun berseragam Inter Milan, Cambiasso memiliki statistic yang cukup membanggakan dan wajar jika dirinya dicintai para Interisti di seluruh dunia. Total sebanyak 431 caps, 51 gol dan 31 assists telah dia bukukan bersama Nerazzurri di semua kompetisi.

4 dari 5 halaman

Nemanja Matic

Nemanja Matic

Nemanja Matic (c) MUFC Official

Bukan rahasia lagi Nemanja Matic adalah sosok yang amat dicintai Jose Mourinho di masa kedatangannya ke-2 ke Chelsea. Saat menukangi Manchester United, gelandang bertahan asal Serbia tersebut ikut diboyong The Special One.

Kolaborasi keduanya memenangi satu medali juara Premier League pada musim 2014-2015. Matic yang punya postur bongsor sosok yang sempurna sebagai seorang jangkar. Ia amat kuat dalam duel satu lawan satu.

Matic pun mengagumi mantan pelatihnya, Jose Mourinho. Sekalipun Matic mengakui, Mourinho bisa sangat menyeramkan ketika tim yang dilatihnya kalah.

Setelah empat musim di London Barat, Matic hijrah ke Manchester. Di bawah manajer Portugal itu, Matic nyaris tidak tergantikan di lini tengah United sehingga membuat 69 penampilan di semua kompetisi.

5 dari 5 halaman

Pierre-Emile Hojbjerg

Pierre-Emile Hojbjerg

Gelandang Tottenham, Pierre-Emile Hojbjerg, tetap bermain walau dengan jahitan di kepala (c) AP Photo

Tottenham menggaet gelandang bertahan asal Denmark dari Southampton amat murah, hanya 15 juta pounds. Hojbjerg dianggap sosok kunci saat Spurs memenangi laga melawan klub-klub elite macam Manchester United, City, dan terakhir Arsenal.

Ia sosok yang memenangi duel bola saat Spurs memeragakan permainan bertahan sepanjang laga. Contohnya saat duel melawan Arsenal.

Sang gelandang memiliki lebih banyak sentuhan (61), operan (44), operan sukses (35), operan di paruh lapangan lawan (15) dan intersepsi (tiga) daripada pemain Spurs lainnya.

Penampilan Hojbjerg mendapat pujian dari bos Spurs Mourinho, dengan pemain berusia 25 tahun itu juga memiliki satu-satunya tembakan tepat sasaran Tottenham lainnya.

"Pierre, pertama-tama, sangat cerdas. Dia membaca permainan dengan sangat baik. Dia pasti akan menjadi pelatih suatu hari nanti," kata Mourinho dalam konferensi pers.

Disadur dari Bola.com (Penulis: Ario Yosia, 8 Desember 2020)