5 Faktor Ini Yang Buat Liverpool Sukses Hajar Manchester City

5 Faktor Ini Yang Buat Liverpool Sukses Hajar Manchester City
Liverpool vs Man City (c) LFC
- Baru sekitar empat hari yang lalu kepala para pemain dan Staff Liverpool tertunduk lesu setelah mereka dikalahkan di Final Capital One Cup oleh Manchester City. Namun setelah empat hari berlalu mereka punya kesempatan untuk membalas dendam pada pertandingan pekan ke 27 Premier League dini hari ini. Misi balas dendam itu pun sukses terlaksana saat anak asuh Jurgen Klopp tersebut mengalahkan The Citizens dengan skor telak 3-0.


Jika melihat kemenangan telak yang sukses didapatkan The Reds pada dini hari tadi, tentu membuat kita bertanya-tanya mengapa mereka tidak bisa melakukannya pada partai final Capital One Cup kemarin. Bolanet menangkap setidaknya ada 5 Faktor yang menyebabkan Liverpool Sukses menghajar The Citizens. Apa saja faktor tersebut? Silahkan tekan tombol di bawah ini.[initial]
 (bola/dub)

1 dari 5 halaman

City Tidak Merubah Strategi

City Tidak Merubah Strategi

Salah satu alasan terkuat mengapa Liverpool sukses memukul telak Manchester CIty pada pertandingan dini hari tadi adalah karena mereka berhasil membaca taktik The Citizens dengan baik. Terbacanya taktik Manchester City karena Manuel Pellegrini minim melakukan pergantian pada formasinya.

Jika dibandingkan dengan pertandingan final COC pada akhir pekan lalu, Pellegrini hanya melakukan dua pergantian pemain. Joe Hart kembali mengisi posisi penjaga gawang, sedangkan Yaya Toure diistirahatkan dan posisinya digantikan oleh Fernando. Minimnya rotasi ini membuat The Reds sukses membaca permainan Sergio Aguero dkk dan sukses mengalahkan mereka dengan skro telak.
2 dari 5 halaman

Perubahan Formasi Klopp Sukses

Perubahan Formasi Klopp Sukses

Pada partai Final Capital One Cup kemarin, Jurgen Klopp melakukan eksperimen dengan menurunkan formasi 4-3-1-2, berbeda dengan kebiasaannya beberapa bulan belakangan yang kerap menurunkan formasi 4-3-3. Sebenarnya formasi ini tidaklah buruk karena bisa menahan imbang The Citizens hingga 120 menit. Namun formasi tersebut dirasa Klopp kurang ofensif sehingga ia memutuskan untuk mengganti formasinya pada dini hari tadi.

Pada pertandingan tersebut Klopp menurunkan formasi satu Striker 4-4-1-1 dengan Divock Origi sebagai ujung tombak dan Roberto Firmino berada di belakangnya. Formasi ini ternyata cukup efektif karena Firmino bermain di posisi terbaiknya dan dapat mengeluarkan permainan terbaiknya, di mana mantan pemain Hoffenheim tersebut membuat satu gol dan satu assist.

3 dari 5 halaman

Serangan Sayap Lebih Berimbang

Serangan Sayap Lebih Berimbang

Perubahan formasi yang dilakukan oleh Klopp terbukti dapat mengeluarkan potensi para pemainnya. Salah satu efek samping dari perubahan strategi yang diterapkan Jurgen Klopp adalah semakin seimbangnya lini serang mereka, terutama pada aspek serangan dari sayap.

Menurut catatan positional report yang dilansir oleh Whoscored, pada pertandingan final COC 41% serangan Liverpool di bangun dari sisi kanan, sedangkan pada pertandingan dini hari tadi serangannya lebih berimbang dari kedua sisi sayap, yaitu 38^ dari sayap kanan sedangkan 36% dari sayap kiri. Seimbangnya kedua sisi sayap ini juga dipengaruhi oleh kedua pemain yang benar-benar berposisi sayap murni yaitu Adam Lallana dan James Milner.
4 dari 5 halaman

Sukses Manfaatkan Absennya Toure

Sukses Manfaatkan Absennya Toure

Semenjak didatangkan dari Barcelona beberapa tahun yang lalu, sosok Yaya Toure sudah bertransformasi menjadi sosok yang vital di lini tengah Manchester City. Akurasi umpannya, ditambah kreatifitasnya serta kemampuan menembaknya membuatnya menjadi salah satu pilar utama The Citizens di lini tengah.

Pada pertandingan dini hari tadi, pelatih Manuel Pellegrini sengaja mengistirahatkan Toure demi alasan teknis. Namun absennya Toure ini berakibat fatal bagi lini tengah City, karena baik Fernando dan Fernandinho tidak bisa mengontrol aliran bola dengan baik. Tercatat Liverpool melakukan 21 kali intersep pada aliran bola The Citizens. Selain itu buruknya aliran bola Manchester City juga terlihat dari minimnya tembakan yang dilepaskan The Citizens, di mana mereka hanya melepaskan 4 tembakan saja dengan dua tendangan saja yang menemui sasaran.
5 dari 5 halaman

Magis Anfield

Magis Anfield

Seperti yang kita ketahui, pertandingan final Capital One Cup dimainkan di Stadion Nasional Inggris, Wembley. Bermain di stadion kebanggaan rakyat Inggris tentu membuat ada tekanan tersendiri bagi Liverpool sehingga mereka bermain dengan optimal.

Namun cerita yang berbeda tersaji pada pertandingan dini hari tadi. Mereka bermain di depan para pendukung mereka sendiri di Anfield sehingga tingkat kepercayaan diri mereka semakin meningkat. Ditambah dengan motivasi ekstra untuk membalas dendam kepada tim besutan Manuel Pellegrini tersebut membuat mereka bermain lepas di Anfield dini hari tadi.