5 Alasan Manchester United Bakal Dipaksa Bertekuk Lutut oleh Brentford

5 Alasan Manchester United Bakal Dipaksa Bertekuk Lutut oleh Brentford
Penyerang Manchester United, Cristiano Ronaldo (kiri) dan Edinson Cavani (kanan). (c) AP Photo

Bola.net - Kiprah Manchester United di ajang Premier League berlanjut pada Kamis (20/1/2022) dini hari besok. Pasukan Ralf Rangnick tersebut akan menghadapi Brentford di Brentford Community Stadium.

Brentford masih menyandang status sebagai tim promosi musim ini. Sehingga kalau diprediksi di atas kertas, the Red Devils seharusnya bisa meraih kemenangan tanpa kesulitan dari laga ini.

Namun, Manchester United tetap wajib waspada. Sebab ada lima alasan mereka bisa dipaksa bertekuk lutut oleh sang lawan di pertandingan ini. Ulasannya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah.

1 dari 5 halaman

Giant Killer

Giant Killer

Brentford sukses mengalahkan Arsenal 2-0, Sabtu (14/8/2021) (c) AP Photo

Brentford sudah mengirimkan sinyal berbahaya ke klub-klub papan atas Premier League sedari pekan pertama. Jauh dari dugaan orang-orang, mereka mampu mengalahkan Arsenal dengan skor 2-0.

Pada bulan September, mereka dipertemukan dengan Liverpool dan berhasil mencetak tiga gol. Sayang, pertandingan berakhir imbang 3-3. Tapi hasil itu menunjukkan bahwa Brentford tidak boleh dipandang sebelah mata.

Manchester United juga pernah membukukan lima kekalahan dari Brentford, meski itu terjadi sudah sangat lama. Tapi, tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga dan mempersiapkan diri sebaik mungkin kalau tidak ingin menelan kekalahan.

2 dari 5 halaman

Performa Masih Begitu-begitu Saja

Performa Masih Begitu-begitu Saja

Penyerang Manchester United, Mason Greenwood. (c) AP Photo

Manchester United sedang buruk dan kehadiran Rangnick tidak memperbaiki keadaan. Dalam lima pertandingan terakhir, the Red Devils cuma meraih dua kemenangan. Kabar baiknya, MU cuma kalah sekali.

Kekalahan didapatkan ketika bertemu Wolverhampton pada awal bulan Januari ini. Hasil tersebut seolah mengonfirmasi bahwa siapa pun bisa meraih poin penuh dari Manchester United, tidak melulu 'big six'.

Hasil imbang melawan Aston Villa pada akhir pekan kemarin juga menjadi modal buruk buat mereka. Selisih skor dua gol yang dibuat Bruno Fernandes dikejar tanpa kesulitan oleh Villa di menit-menit akhir pertandingan.

3 dari 5 halaman

Pertahanan Brentford Cukup Bagus

Pertahanan Brentford Cukup Bagus

Brentford di Premier League 2021/22 (c) AP Photo

Brentford tidak memiliki benteng pertahanan serapat Wolves. Tapi mereka bisa menaruh harapan pada sektor tersebut, dan itu terbukti dari beberapa hasil yang diraih belakangan ini.

Di luar dari kekalahan dari Southampton dan Liverpool, klub besutan Thomas Frank tersebut jarang kebobolan lebih dari dua gol. Terakhir kali mereka kebobolan lebih dari dua gol, sebelum bertemu Southampton, terjadi di bulan November.

Brentford telah bertemu banyak klub papan atas yang punya lini depan mengerikan dalam perjalanannya, seperti Chelsea dan Manchester City. Klub terakhir bahkan cuma bisa mencetak satu gol saja ke gawang Brentford.

4 dari 5 halaman

Beban Manchester United Lebih Berat

Beban Manchester United Lebih Berat

Eric Bailly dan Aaron Wan-Bissaka berebut bola saat Manchester United berjumpa Burnley (c) AP Photo

Manchester United dituntut untuk finis di empat besar dalam klasemen akhir Premier League. Saat ini, mereka menempati peringkat ketujuh dengan jarak tiga poin dari Arsenal yang menduduki peringkat keempat.

Jelas itu adalah kabar baik. Namun perlu diingat juga kalau posisi MU bisa lebih buruk kalau gagal meraih kemenangan. Mereka sangat mungkin disalip Wolves dan Brighton yang memantau dari peringkat kedelapan dan sembilan.

Di sisi lain, Brentford tidak memiliki tekanan berarti. Bertahan di Premier League saja sudah merupakan prestasi. Mereka kini menempati peringkat ke-14 dengan jarak 10 poin dari penghuni zona degradasi, Norwich City.

5 dari 5 halaman

Masalah (Lagi) di Lini Belakang

Masalah (Lagi) di Lini Belakang

Bek Manchester United, Harry Maguire. (c) AP Photo

Manchester United mendatangkan Harry Maguire dan Raphael Varane sebagai solusi instan untuk memperkuat lini belakang. Biaya mendatangkan keduanya lebih dari 100 juta pounds.

Nyatanya, mereka masih belum bisa memberikan proteksi nyata buat David de Gea yang mengawal gawang. Rangnick masih sering mengutak-atik bentengnya dan berdasarkan laporan, ia tidak puas dengan performa Maguire.

Situasi ini semakin diperparah dengan buruknya kualitas para gelandangnya ketika bertahan. Baik Fred, Scott McTominay, hingga pemain berpengalaman seperti Nemanja Matic tak mampu menjadi penyaring serangan seperti yang diharapkan.