4 Pemakai Nomor 7 Yang yang Loyo di Premier League

4 Pemakai Nomor 7 Yang yang Loyo di Premier League
Suasana Meet and Greet with Michael Owen di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Minggu (21/08/2022) (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Nomor punggung di dunia sepak bola biasanya mewakili posisi bermain dari sang pemain. Sebagian besar mengadopsi pola lama, termasuk di Liga Inggris, kalau nomor 1-6 identik dengan pertahanan.

Sementara itu, nomor 7 ke atas, akan selalu berada di zona tengah serta tukang gempur bek lawan. Namun, modernisasi sistem permainan sepak bola sudah mengubah komposisi tersebut.

Kini, nomor 7 ternyata tak selalu identik dengan penyerang sayap atau striker. Ada beberapa pemain yang mengenakan si nomor cantik tersebut dengan posisi bek.

Nah, dalam sejarah anyar sepak bola Inggris, yang termaktub dalam Premier League, ada beberapa nama pemegang nomor 7 di sebuah klub yang ternyata memble. Termasuk di antara mereka adalah para pemain Manchester United (MU) dan Arsenal.

Satu yang pasti, nomor khusus di MU tersebut bukan memble ketika dipakai Cristiano Ronaldo, Eric Cantona ataupun David Beckham. Lalu siapa hayo?, daripada penasaran, yuk simak beberapa bintang berikut ini.

1 dari 5 halaman

Michael Owen (Manchester United)

Michael Owen (Manchester United)

Michael Owen saat konferensi pers bersama Vidio, Sabtu (20/8/2022) (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Siapa suruh datang ke Old Trafford. Kalimat itu rasanya sangat tepat dialamatkan kepada Owen, terkait keputusannya menerima pinangan Manchester United pada 2005.

Di United, legenda yang sangat dicintai fans Liverpool itu menghabiskan sebagai besar waktunya di ruang medis dan bangku cadangan. Kasihan. Tapi mau bagaimana lagi.

Opa Sir Alex Ferguson tak mau ambil risiko. Walhasil, Owen hanya mengemas 31 laga dalam tiga musim bersama Setan Merah.

2 dari 5 halaman

Steve Marlet (Fulham)

Berharap dapat pujian, yang terjadi justru sebaliknya. Marlet yang malang. Mimpinya untuk menggebrak Liga Inggris bersama Fulham, apa daya, tak kesampaian.

Penyerang yang datang dari Lyon, Prancis, pada 2001 itu tadinya diharapkan bisa menjadi mesin gol The Cottagers. Oleh karena itulah, Fulham tak mempersoalkan dana selangit 11,5 juta pounds yang mereka kuras dari tabungan demi mendapatkan Marlet.

Pada tahun pertamanya sih Marlet oke. No problem. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Marlet mulai dinafikan. Dari 2003 hingga 2005 dia dipinjamkan ke Marseille lalu dilego ke VfL Wolfsburg.

3 dari 5 halaman

Winston Bogarde (Chelsea)

Selama memperkuat Chelsea dari 2000 hingga 2004, penampilan Bogarde bersama The Blues bisa dihitung dengan jari. Sejatinya, dengan gaji menggiurkan 40 ribu pounds per minggu, Bogarde harusnya tahu diri dengan cara kerja ekstra keras.

Mau tahu berapa kali dia tampil di liga? Hanya sembilan kali bos! Enaknya lagi, selama sisa kontraknya, full back kelahiran 1970 itu masih tetap menerima setoran. Didatangkan dari Barcelona, Bogarde dituding tak bisa bermain seperti yang diharapkan pelatih.

4 dari 5 halaman

Albert Luque (Newcastle United)

Ketika berseragam Deportivo La Coruna, dua jempol untuk Luque. Tapi di Newcastle United, pelabuhan terbarunya sejak 2005, Luque redup.

Beroperasi di sayap kiri dengan jersey nomor 7, Luque seakan kehilangan kelincahannya. Bukannya bangkit dari keterpurukan, Luque justru semakin terbenam.

Dia pun mulai terpinggirkan. Maklumlah, Liga Inggris terkenal kejam. Tak ada tempat bagi pemain manja. Luque hanya bermain 21 kali untuk The Magpies dalam dua musimnya di St James Park.