4 Manajer Premier League yang Berpotensi Dipecat Setelah Antonio Conte

4 Manajer Premier League yang Berpotensi Dipecat Setelah Antonio Conte
Manajer Tottenham Antonio Conte. (c) AP Photo/Alastair Grant

Bola.net - Antonio Conte akhirnya diputus kontrak setelah kisruhnya dengan Tottenham Hotspur. Conte menjadi pelatih ke-10 yang telah dipecat pada Premier League musim 2022/2023. Di sisa musim ini, masih ada beberapa pelatih Premier League yang berpotensi dipecat karena performanya.

Conte melontarkan komentar pedas untuk tim yang diasuhnya setelah mendapat hasil imbang menghadapi Southampton pada, Sabtu (18/3/2023) malam WIB. Dia mengatakan bahwa kubu klub dan para pemain memiliki kebobrokannya masing-masing. Hal tersebut yang membuat The Lilywhites tidak mendapat trofi untuk waktu yang lama.

Memenangkan sebuah trofi memang menjadi salah satu bukti untuk menunjukan kesuksesan sebuah tim. Oleh karena itu, para manajer akan membentuk timnya untuk mendapatkan kemenangan sebanyak-banyaknya.

Akan tetapi, mendapatkan kemenangan dan tampil konsisten di salah satu liga bergengsi Eropa tersebut tidaklah mudah. Banyak faktor yang dapat memengaruhi performa sebuah tim di satu musim.

Salah satu faktornya adalah kecekatan dari juru taktik yang dimiliki sebuah klub. Setidaknya, para pelatih akan bertanggung jawab penuh untuk capaian skuadnya di musim tersebut.

Melihat keganasan Premier League yang telah mendepak 10 pelatih keluar dari kompetisi tersebut, Siapa sajakah yang menjadi daftar ke 11, 12, dan seterusnya? Berikut empat nama pelatih Premier League yang berpotensi dipecat di musim ini.

1 dari 4 halaman

Steve Cooper

Steve Cooper

Manajer Nottingham Forest Steve Cooper. (c) AP Photo/Rui Vieira

Nama pelatih pertama datang dari klub Nottingham Forest, yaitu Steve Cooper. Dia telah menjadi pelatih Nottingham Forest sejak musim 2021/2022 saat di Championship.

Cooper berhasil membawa anak asuhnya promosi ke Premier League di musim pertamanya. Sebelumnya bersama Swansea, dia dua kali gagal promosi setelah mendapat hasil buruk di babak play-off.

Di Championship, Cooper selalu finis di posisi empat di tiga musim terakhirnya. Beda halnya di Premier League, dia saat ini hanya mampu bertengger di posisi 16. Cooper bersama Forest hanya mendapat enam kemenangan, delapan hasil seri, dan 13 kekalahan.

2 dari 4 halaman

Ruben Selles

Ruben Selles

Manajer Southampton Ruben Selles. (c) AP Photo/Jon Super

Pelatih kedua berasal dari Southampton, ia adalah Ruben Selles. Dia baru menjadi pelatih kepala The Saints pada bulan Februari tahun ini. Sebelumnya, dia menjabat sebagai asisten pelatih di awal musim dan beberapa kali menjadi pelatih pengganti (caretaker).

Menyisakan 10 pertandingan Premier League musim ini, Southampton masih bertengger di dasar klasemen dengan 23 Poin dari enam kemenangan, lima hasil seri, dan 17 kekalahan. Selles baru mendapat satu kemenangan dari lima laga Premier Leaguenya sejak dirinya menjabat sebagai pelatih kepala.

Kemungkinan dirinya dipecat adalah karena Southampton sudah memecat dua nama pelatih sebelumnya di musim ini. Mereka adalah Ralph Hasenhuttl (Desember 2018- November 2022) dan Nathan Jones (November 2022 - Februari 2023).

3 dari 4 halaman

David Moyes

David Moyes

Manajer West Ham David Moyes. (c) AP Photo/David Cliff

Pelatih ketiga yang berpotensi dipecat adalah David Moyes. Pelatih yang menangani West Ham United tersebut saat ini hanya mampu membawa The Hammers berada di zona degradasi.

Meski West Ham belum terkalahkan di UEFA Conference League musim ini, mereka mendapat hasil buruk di Premier League. Dari 26 pertandingan, The Irons hanya mampu memenangkan enam laga, enam seri, dan sisanya kalah.

West Ham hanya terpaut satu poin dari tim juru kunci, walaupun masih menyimpan dua pertandingan di tangan. Capaian ini terbilang sangat buruk karena di musim sebelumnya mereka berhasil finis di posisi tujuh dan bermain di Europa Conference League.

4 dari 4 halaman

Brendan Rodgers

Brendan Rodgers

Manajer Leicester City Brendan Rodgers. (c) AP Photo

Terakhir adalah pelatih Leicester saat ini, yaitu Brendan Rodgers. Dirinya berpotensi dipecat karena capaian musim ini tidak seperti empat musim dia sebelumnya yang mampu finis di 10 besar.

Leicester saat ini hanya terpaut satu poin dari zona degradasi. Di 11 sisa pertandingan Premier League musim ini, The Foxes hanya mampu mendapatkan 25 poin.

Rodgers hanya mampu mendapat dua kemenangan di 10 pertandingan terakhir Premier League. Jamie Vardy dkk juga mengalami empat kali kekalahan beruntun di lima pertandingan terakhir.

Sumber: Transfermarkt, Sofascore
Penulis: Raka Darmawan (penulis adalah peserta magang merdeka 2023)