3 Faktor yang Membuat Keperkasaan Liverpool Luntur dan Tertinggal Dari MU

3 Faktor yang Membuat Keperkasaan Liverpool Luntur dan Tertinggal Dari MU
Liverpool berhadapan dengan Burnley di Anfield, Jumat (22/1/2021) (c) Pool Getty via AP Photo

Bola.net - Liverpool unggul enam poin dari Manchester United pada November 2020 lalu. Namun, masuk pekan ketiga Januari 2021, Liverpool justru tertinggal enam poin dari Setan Merah.

Performa Liverpool belakangan tengah menukik. Lima laga Premier League terakhir, Liverpool tak pernah menang. Bukan hanya tidak pernah menang, The Reds juga hanya mampu mencetak satu gol saja.

Sebuah opini menarik keluar dari mulut eks Manchester United, Gary Neville. Menurutnya, dipasangnya Jordan Henderson dan Fabinho sebagai bek tengah pada banyak laga membuat lini serang Liverpool mandul.

"Saya pikir Fabinho dan Henderson adalah proposisi yang sama sekali berbeda. Pemain lini tengah Liverpool yang paling kuat bermain sebagai bek tengah," kata Neville.

Namun, apakah hanya itu titik lemah Liverpool saat ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 3 halaman

Tidak Punya Plan B

Pada bursa transfer musim panas 2020, Jurgen Klopp tidak banyak melakukan belanja pemain. Terbilang, hanya Thiago saja yang benar-benar 'terpakai'.

Liverpool turut mendatangkan Takumi Minamino dan Konstantinos "Kostas" Tsimikas. Akan tetapi, keduanya hanya berstatus ban serep saja.

Lini serang The Reds praktis tidak banyak berubah. Divock Origi juga tak banyak membantu. Jurgen Klopp tak punya Plan B.

Minamino dianggap belum matang betul sehingga tak bisa banyak diharapkan. Perubahan peran dari para gelandang menjadi bek sedikit banyak mengurangi intensitas ke area penyerangan.

2 dari 3 halaman

Cedera, Tentu Saja

Diogo Jota menjadi satu di antara pemain Liverpool yang sangat dibutuhkan saat ini. Sayangnya, pemain baru yang direkrut dari Wolverhampton itu masih dilanda cedera panjang.

Trio Firmino, Mane, dan Salah tak banyak diganggu cedera, tapi kunci utama terletak pada lini tengah dan belakang. Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson yang telah pulih belum menemukan performa terbaiknya.

Padahal, duet bek sayap itu menjadi penyumbang buat gol-gol Liverpool yang bermain ofensif di sisi lapangan.

3 dari 3 halaman

Firmino Masih Karatan

Bukannya ingin menyalahkan Firmino, tapi striker asal Brasil itu memang harus segera menunjukkan kualitasnya dengan gol. Tugas utamanya sebagai striker tentu menjadi kontributor utama di lini depan.

Jurgen Klopp agaknya terlalu memaksakan strategi yang sudah dijalankan 1-2 musim belakangan, padahal Firmino punya potensi lebih dari sekadar 'pembantu' buat Mane dan Salah.

Kalau berani, Klopp bisa mengubah gaya permainan dan memberikan peran berbeda kepada Firmino. Alih-alih menjadikannya defensive striker, sekalian saja jadi gelandang serang menggantikan peran Jota.

Liverpool masih memilih Divock Origi yang bisa jadi target man, sementara Mane dan Salah bisa leluasa bermanuver di sebelahnya. Duet Firmino dan Thiago mungkin bisa menambah tajam lini serang, sementara Wijnaldum bertugas sebagai penyeimbang di lini tengah.

Disadur dari Bola.com (Penulis: Gregah Nurikhsani, 23 Januari 2021)