2 Opsi dan 2 Pertanyaan untuk Premier League Sebelum Ambil Sikap Soal Sisa Musim Ini

2 Opsi dan 2 Pertanyaan untuk Premier League Sebelum Ambil Sikap Soal Sisa Musim Ini
Jack Grealish rayakan golnya ke gawang Birmingham City. (c) PA

Bola.net - Premier League saat ini sedang dalam keadaan limbung setelah penundaan musim sampai setidaknya 4 April 2020 mendatang. Wabah virus corona bisa memaksa Premier League membuat keputusan ekstrem.

Selasa (17/3/2020) CET, UEFA bakal membuat keputusan final tentang langkah untuk menghadapi pencegahan pandemi virus corona. Keputusan inilah yang akan memengaruhi sikap Premier League pada pertemuan darurat dua hari setelahnya, Kamis (19/3/2020).

Pertemuan darurat itu bisa jadi pertemuan terpenting Premier League musim ini. Mereka harus mulai membahas langkah apa yang perlu diambil untuk menyikapi penundaan pertandingan ini.

Pasalnya, penundaan pertandingan jelas berdampak buruk pada liga dengan jadwal terpadat di dunia ini. Kamis mendatang. perwakilan 20 klub akan membagikan pendapat mereka tentang sisa musim ini.

Menjelang pertemuan tersebut, Sky Sports merumuskan 2 opsi dan 2 pertanyaan besar yang harus dijawab Premier League dan ke-20 klub. Apa saja?

1 dari 4 halaman

Opsi 1: Menyatakan Musim Batal dan Tidak Berlaku

Opsi yang paling ekstrem. Singkatnya, musim 2019/20 sejauh ini -- kira-kira sudah berjalan dua per tiga -- akan dihapus dari buku sejarah.

Artinya, tidak adakan ada tim yang jadi juara, tidak ada kualifikasi Eropa, tidak ada degradasi. Musim 2020/21 mendatang akan dimulai dari nol.

Kemungkinan ini masih dipertimbangkan, meski berisiko memicu perdebatan panjang. Gagasannya sederhana, bagaimana bisa pertandingan dilanjutkan jika pemain tidak bisa bermain?

Jika tidak bisa dituntaskan, langkah terbaik adalah menilai musim ini batal dan tidak pernah ada.

2 dari 4 halaman

Opsi 2: Menyatakan Musim Batal, tapi Liverpool Tetap Jadi Juara

Skuad Liverpool merayakan gol Mohamed Salah ke gawang Bournemouth. (c) AP PhotoSkuad Liverpool merayakan gol Mohamed Salah ke gawang Bournemouth. (c) AP Photo

Tentu, masalah yang paling kentara dan kontra terhadap gagasan membatalkan musim ini adalah fakta yang terpampang di depan mata: ketidakadilan untuk Liverpool. Unggul 25 poin di puncak klasemen sementara, Liverpool sudah hampir pasti jadi juara.

Bisakah Premier League mengadakan pemungutan suara untuk menyerahkan trofi pada Liverpool? Akankah 19 klub lainnya rela memberikan suara mereka?

Kita harus menunggu beberapa hari lagi untuk menemukan jawabannya. Bagaimanapun, meniadakan musim ini akan dianggap merampok Liverpool.

3 dari 4 halaman

Pertanyaan 1: Bisakah klasemen Premier League yang sekarang dianggap final?

Seandainya klasemen yang sekarang dianggap final, mungkin tidak banyak yang protes jika Liverpool dipastikan jadi juara. Namun, bagaimana dengan zona Liga Champions dan zona degradasi?

Dua zona inilah yang bisa menuai perdebatan baru. Saat ini mulai peringkat ke-4 sampai ke-10 klasemen sementara masih sama-sama berpeluang, peringkat tiga terbawah pun tidak terpaut terlalu jauh dari rival-rival di atas mereka.

Normalnya, musim masih menyisakan 9 pertandingan. Ada banyak hal yang bisa terjadi dalam 9 pertandingan tersebut, perubahan wajah klasemen sangat mungkin terjadi.

4 dari 4 halaman

Pertanyaan 2: Bisakah musim depan dimulai dengan 22 klub?

Jack Grealish rayakan golnya ke gawang Birmingham City. (c) PAJack Grealish rayakan golnya ke gawang Birmingham City. (c) PA

Baik, jika degradasi klub dianggap tidak adil dengan klasemen yang sekarang, Prmeier League bisa jadi menghapus degradasi musim ini.

Gagasan ini tampak aman, tidak banyak protes. Musim 2020/21 mendatang akan dimulai dengan 22 tim, yakni ditambah dengan Leeds United dan West Brom yang memimpin klasemen Championship.

Opsi ini aman, tapi bakal membuat Premier League bekerja keras untuk mengatur jadwal. Sekarang saja jadwal Premier League sudah dianggap terlalu padat, apalagi jika ketambahan dua tim.

Sumber: Sky Sports