Zainudin Amali Tidak Khawatir dengan Pergerakan Suporter terkait Potensi Persija Vs Persib di Final

Zainudin Amali Tidak Khawatir dengan Pergerakan Suporter terkait Potensi Persija Vs Persib di Final
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali (kiri) bertemu Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Listyo Sigit Prabowo di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (8/2/2021). (c) Dok Kemenpora

Bola.net - Persib Bandung dan Persija Jakarta berpotensi bentrok di final Piala Menpora 2021. Kedua tim saat ini sudah memastikan diri lolos ke babak semifinal.

Di partai empat besar, Persib akan berhadapan dengan PSS Sleman. Sementara Persija bakal bersua PSM Makassar.

Jika Persib dan Persija yang lolos ke partai puncak, ada kekhawatiran bila pendukung kedua tim bakal menggelar nonton bareng (nobar). Tidak menutup kemungkinan juga mereka akan turun ke jalan untuk merayakan keberhasilan klubnya menjuarai Piala Menpora.

Terkait hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengaku tidak khawatir. Sebab, menteri asal Gorontalo ini memegang komitmen dari pimpinan-pimpinan suporter.

"Saya yakin mereka tidak akan melakukan hal itu karena akan berpengaruh terhadap nasib kompetisi. Kalau sampai itu dilakukan, pasti pihak kepolisian akan mengevealuasi dengan mempertimbangkan izin kompetisi," ujar Menpora, saat sesi jumpa pers virtual, Rabu (14/4).

"Sayang juga, kompetisi sudah digelar sejak 25 Maret 2021 hingga saat ini, apalagi nanti di final, tapi ujungnya terjadi hal yang tidak diinginkan. Tentu akan berpengaruh terhadap keseluruhan turnamen," katanya menambahkan.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Permintaan Menpora

Menpora pun meminta kepada para suporter yang timnya masuk final untuk tidak melakukan pergerakan dalam bentuk apapun. Termasuk nobar dan pawai juara.

"Selain itu, juga ada potensi tersebut, mereka akan mencoreng turnamen. Oleh karena itu, saya masih yakin dan percaya terhadap komitmen dari para suporter dan pemilik klub," tuturnya.

"Sebab, kalau pemilik klub tidak mengizinkan, pimpinan suporter juga tidak akan mengajak. Saya yakin tidak mungkin. Kalau ada inisiatif yang bentuknya spontanitas, kan ada pihak keamanan di mana-mana. Itu pasti dibubarkan," imbuh Menpora.

(Bola.net/Fitri Apriani)