Yunus Nusi Tanggapi Isu Politik Uang di Kongres PSSI: Pasti, Tidak Diperkenankan

Yunus Nusi Tanggapi Isu Politik Uang di Kongres PSSI: Pasti, Tidak Diperkenankan
Sekjen PSSI, Yunus Nusi (c) Bola.net/Fitri Apriani

Bola.net - Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan kandidat yang bersaing di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023 dilarang bermain politik uang. Jika terbukti ada temuan politik uang, sudah ada regulasi yang mengaturnya.

KLB yang diprediksi berlangsung seru. Mungkin akan lebih seru dibandingkan saat KLB pada 2019. Empat tahun lalu, hampir saja terjadi kericuhan seperti diutarakan salah satu calon ketua saat itu, Benny Erwin.

Melihat suasana yang mungkin akan cukup panas, Yunus Nusi menganggapnya sesuatu yang biasa. Dia bahkan ingin mengibaratkan KLB kali ini dengan pertandingan sepak bola.

"Kongres diprediksi seru? Setiap kongres kan pasti seru. Seperti pertandingan sepak bola di lapangan, 45x2 masing-masing klub bertarung. Tetapi setelaj itu kan biasa saja. Filosofi inilah yang harus dibawa ke kongres nanti," bebernya.

1 dari 2 halaman

Bagaimana Jika Politik Uang Terjadi?

Menurut Yunus Nusi, politik uang tidak dibenarkan dalam KLB termasuk dalam organisasi manapun.

Jika terbukti ada janji-janji seperti itu, dia mempersilakan Komite Pemilihan dan Komite Banding untuk melakukan penindakan jika terbukti ada politik uang dari calon ketum PSSI.

"Ya kan pastilah. Di organisasi manapun, tidak diperkenankan untuk melakukan politik uang. Apalagi di sepak bola. Itu ada aturannya. Di Komite Banding dan Komite Pemilihan kan sudah diatur," tutupnya.

2 dari 2 halaman

Manuver Calon Ketua PSSI

Belakangan, muncul video La Nyalla Mattalitti menjanjikan dana sebesar Rp1 miliar kepada seluruh Asprov PSSI di Indonesia jika seandainya dia terpilih sebagai Ketum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan.

Bahkan janji tersebut sudah terteken dalam perjanjian tertulis di atas materai dengan beberapa Asprov PSSI di Jakarta beberapa waktu lalu.

Lalu apa tanggapan Yunus Nusi?

"Silakan tanyakan ke Asprov PSSI. Tanyakan siapa yang menjanjikan dan siapa yang menyampaikan visi-misi. Biarlah Asprov dan klub yang melihat serta memilih siapa yang pantas untuk memimpin PSSI ke depannya," bebernya.

Disadur dari Bola.com: Wiwig Prayugi, 11 Februari 2023