
Ketujuh klub tersebut adalah Arema Indonesia, Persebaya Surabaya, Persema Malang, Persipasi Bekasi, Persibo Bojonegoro, Lampung FC dan Persewangi Banyuwangi.
Mereka saat ini memang tidak diperbolehkan ikutserta tampil di kompetisi resmi PSSI dan dihapus keanggotaanya. Pasalnya, ketujuh klub tersebut berstatus terhukum oleh PSSI ketika selesai era kompetisi IPL.
"Kami ke sini mengajukan tujuh permintaan. Salah satunya Sebelum pembekuan PSSI dicabut, mohon nasib klub-klub ini diperhatikan," ujar CEO Persema, Didied Affandy kepada wartawan.
"Kami meminta kepada Pak Presiden Jokowi dan Pak Menpora Imam Nahrawi untuk tidak mencabut sanksi sebelum status kami jelas. Kami hanya ingin mengambil hak kami," tambahnya.
Berikut Tujuh Tuntutan dari AKSI yang ditujukan kepada Presiden Jokowi dan Menpora:
Reformasi total terhadap tata kelola sepakbola nasional adalah sebuah keharusan yang WAJIB dituntaskan dengan sungguh-sungguh tanpa kompromi.
Meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk tidak mencabut pembekuan PSSI sebelum klub-klub yang terzalimi dan tersingkirkan karena kepentingan rezim PSSI saat ini untuk dikembalikan status keanggotaannya seperti sedia kala.
Mengembalikan status Badan Hukum Perseroan yang valid berdasarkan aturan dan regulasi hukum yang berlaku kepada klub-klub yang dirampas hak-haknya seperti Persebaya Surabaya, Arema Indonesia dan Persewangi Banyuwangi.
Mengembalikan PSSI kepada khittah pendiriannya pada 19 April 1930 sebagai satu-satunya organisasi sepakbola Indonesia yang memperjuangkan harkat dan martabat bangsa melalui sepakbola berprestasi di level internasional dengan menjunjung tinggi semangat sportivitas dan fair play.
Mendorong dan mendukung pemerintah untuk mengawal dan mengawasi pelaksanaan Kongres Luar Biasa PSSI pada tahun 2016 agar berjalan sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku.
Mendorong terbentuknya PSSI yang bersih, sehat, kuat, dan bebas dari kepentingan kelompok tertentu yang selama ini merusak tata kelola sepakbola Indonesia.
Mendorong terbentuknya kompetisi profesional yang bersinergi antara industri dan prestasi. Bebas dari match fixing, match setting,match acting yang selama ini menjadi penyakit kronis sepakbola Indonesia.
[initial]
Baca Ini Juga:
- Asprov Jateng Dukung Letjen Edy Rahmayadi Jadi Ketua PSSI
- Arema Isyaratkan Dukung Anggota TNI/Polri Sebagai Ketum PSSI
- Arema Cronus Bantah Ada Tekanan Dalam Permintaan KLB
- Jaga Kedaulatan PSSI, Arema Cronus Dukung KLB
- Menpora Apresiasi Keinginan 87 Voters Pro KLB PSSI
- Ini Isi Deklarasi Kelompok 85 Soal KLB PSSI
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 9 Mei 2016 21:29
-
Bola Indonesia 9 Mei 2016 14:24
-
Bola Indonesia 4 Mei 2016 19:35
-
Bola Indonesia 4 Mei 2016 19:15
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 17:03
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:05
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...