Tim Kalimantan Meminta Tim Transisi Tanggung Jawab

Tim Kalimantan Meminta Tim Transisi Tanggung Jawab
Tim Transisi (c) Eggi Paksha
Bola.net - Sekretaris Umum Asprov PSSI Kalimantan Utara (Kaltara), Hendra Radiyanto, mengatakan jika pihaknya mengalami kerugian materiil dan non materil setelah batal menggelar pertandingan Pra PON. Apalagi, sudah di lapangan untuk menjalankan pertandingan. Namun tiba-tiba, batal akibat penyelenggaraan dibatalkan.

"Kalau nominal bisa dihitung seperti tiket, akomodasi, konsumsi, termasuk biaya pemusatan latihan. Tapi ada kerugian psikologis yang menimpa anak-anak, dan itu kami sesalkan," katanya.

"Pra PON Kaltara sudah siap di lapangan dan sudah mau ditonton. Ini pertama buat kami di Pra PON sehingga lolos ke PON akan mendatangkan kebanggaan karena pemain bakal tampil di pentas nasional. Selama ini kan selalu didominasi Kalimantan Timur," sambungnya.

Tak hanya Kaltara, pertanggungjawaban Tim Transisi juga diharapkan tim Kalimantan lainnya. Bersama Kaltara, tim Kalimantan membuat sebuah forum untuk meminta pertanggungjawaban Tim Transisi.

"Kami membuat sebuah forum dengan tujuan meminta pertanggungjawaban Tim Transisi, Kepolisian. Kenapa harus dihentikan. Kalau bijak, biarkan saja main. Kalau tidak diakui, tidak masalah. Kami sudah jauh-jauh datang ke Banjarmasin. Psikologis anak-anak pasti down, menonton bola saja malas. Sebelum pertandingan, mereka mengirim pesan singkat ke keluarga dan teman-teman agar didoakan. Tapi setelah di lapangan dan mengenakan seragam, kick-off dibatalkan," pungkasnya.

Lebih jauh dikatakan Hendra Radiyanto, langkah pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari Asprov Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah.

"Kami Kalimantan, sepakat tidak ingin ada Pra PON. Kami sudah habiskan anggaran luar biasa. Kesepakatan kedua kalau dijadwal ulang, biaya dari mana lagi. Kami sudah sepakat, malah saya menyarankan teman-teman Kalteng, Kalsel, Kalbar, Pra PON menjelang PON artinya seminggu sebelum PON. Kami bisa induk anggaran kontingen Kaltara," tuturnya.

"Jadi, kami sudah tidak ingin tahu soal PON. Kami sudah berdarah-darah dan sangat kecewa. Kecuali Pra PON diadakan sebelum PON, artinya satu paket dengan PON. Itu bisa saya diskusikan lagi," tutupnya. [initial]

 (esa/asa)