Tim HWC Indonesia Siap Bagi Pengalaman Untuk Mengubah Hidup

Tim HWC Indonesia Siap Bagi Pengalaman Untuk Mengubah Hidup
Tim HWC 2013 Indonesia (c) prl
Bola.net - Banyak pengalaman yang didapatkan tim nasional Indonesia selepas menjalani kompetisi Homeless World Cup 2013 di Danau Malta, Poznan, Polandia. Tim Indonesia sendiri tiba di tanah air pada hari Selasa, tanggal 20 Agustus 2013 sekitar pukul setengah lima petang.

“Banyak hal yang bisa kita peroleh dan kita bagikan dengan seluruh peserta. Tim Indonesia banyak mendapatkan apresiasi karena sikapnya dalam pertandingan dan sesudah pertandingan. Mereka terkesan dan mengapresiasi kami karena menang atau kalah bukan masalah, tapi bagaimana kami menyikapi pertandingan,” kata pelatih tim Bonsu Hasibuan dalam Temu Media Tim Nasional Homeless World Cup 2013 di Sekretariat Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/8).

Turut hadir dalam acara ini pembina tim nasional Adang A. Kunandar, Galih perwakilan dari Wanadri, serta puluhan rekan-rekan dari Rumah Cemara.

Salah seorang pemain, I Wayan Arya Renawa mengaku dirinya bangga bisa mendapatkan kesempatan membawa sekaligus membela nama Indonesia dalam kompetisi internasional tersebut. “Ini akan jadi motivasi bagi saya buat menularkan semangat serta cerita kalau mantan pengguna narkoba juga bisa memberikan sesuatu buat negaranya,” kata Arya yang sudah bersih dari narkotika dan obat-obatan terlarang sejak 10 tahun lalu.

Hal senada disampaikan Ahmad Faizin, pemain berusia 42 tahun dari Jepara, Jawa Tengah. Menurut dia, kompetisi sepakbola jalanan ini memungkinkan orang dengan HIV/AIDS seperti dirinya untuk turut bersuara di tingkat internasional. “Apalagi saya bisa ikut membuat gol bagi Indonesia saat melawan Polandia. Gol itu yang akhirnya meloloskan Indonesia ke tahap selanjutnya meskipun dalam pertandingan kalah, tapi Indonesia tetap dapat angka karena kalah penalti,” ungkap Faizin.

Sementara itu, Aditya Taslim, perwakilan Rumah Cemara sebagai national organizer Homeless World Cup di Indonesia mengatakan, pihaknya bercita-cita Indonesia suatu hari nanti bisa menjadi tuan rumah Homeless World Cup. Namun, tantangan untuk menggelar kompetisi itu masih cukup besar di Indonesia.

“Kita masih harus menyadarkan banyak pihak agar mereka bisa menerima kondisi homeless itu seperti apa di Indonesia,” ujar dia.

Selepas temu media, seluruh tim dibubarkan oleh Rumah Cemara. Para pemain itu diharapkan memulai sebuah perubahan dalam kehidupan mereka berdasarkan pengalaman mereka dalam Homeless World Cup 2013. (prl/dzi)
1 dari 4 halaman

Tim HWC Indonesia

Tim HWC Indonesia

Pelatih tim Indonesia Bonsu Hasibuan (kanan) mewakili tim menjawab pertanyaan wartawan dalam acara Temu Media Tim Homeless World Cup 2013 di sekretariat Rumah Cemara, Bandung, Rabu (21/8). Tim Indonesia menyudahi kompetisi tersebut di urutan 8 dari 45 negara peserta. 
2 dari 4 halaman

Tim HWC Indonesia

Tim HWC Indonesia

Pemain tim Dimas Saputra Ramadhan (tengah) mewakili anggota tim lainnya menjawab pertanyaan wartawan dalam acara Temu Media Tim Homeless World Cup 2013 di sekretariat Rumah Cemara, Bandung, Rabu (21/8). Tim Indonesia menyudahi kompetisi tersebut di urutan 8 dari 45 negara peserta.

3 dari 4 halaman

Tim HWC Indonesia

Tim HWC Indonesia

Pemain tim I Wayan Arya Renawa (dua dari kiri) mewakili anggota tim lainnya menjawab pertanyaan wartawan dalam acara Temu Media Tim Homeless World Cup 2013 di sekretariat Rumah Cemara, Bandung, Rabu (21/8). Tim Indonesia menyudahi kompetisi tersebut di urutan 8 dari 45 negara peserta.

4 dari 4 halaman

Tim HWC Indonesia

Tim HWC Indonesia

Para pemain dan pelatih tim nasional Indonesia menjalani sesi foto untuk wartawan dalam acara Temu Media Tim Homeless World Cup 2013 di sekretariat Rumah Cemara, Bandung, Rabu (21/8). Tim Indonesia menyudahi kompetisi tersebut di urutan 8 dari 45 negara peserta.