Tiga Alasan Persib Bandung Sukses Gagalkan Kemenangan Persija Jakarta

Tiga Alasan Persib Bandung Sukses Gagalkan Kemenangan Persija Jakarta
Duel Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (10/07). (c) Liputan6.com/Faizal Fanani

Bola.net - Persib Bandung berhasil pulang dengan satu poin setelah bermain imbang 1-1 melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (10/07) sore.

Pertandingan El Clasico-nya Indonesia ini berlangsung dengan ketat. Pertandingan babak pertama pun berakhir tanpa ada gol yang tercipta.

Semua gol baru tercipta pada babak kedua. Diawali oleh gol yang diciptakan oleh Marko Simic melalui tandukan kepalanya, memanfaatkan umpan Riko Simanjuntak.

Persib kemudian berhasil mencetak gol pada injury time babak kedua. Sang pemain pengganti Artur Gevorkyan, menjadi penyelamat Maung Bandung dengan sepakannya dari dalam kotak penalti.

Hasil imbang ini membuat Persija naik satu peringkat dari 14 ke 13 klasemen sementara. Ismed Sofyan dkk. mengoleksi enam poin dari enam laga. Persib ada tepat di atas Tim Ibu Kota dengan raihan tujuh angka dari tujuh pertandingan.

Lalu bagaimana Persib bisa sukses mencuri poin di kandang sang rival abadinya, Persija? Berikut analisanya.

Scroll terus ke bawah Bolaneters

1 dari 3 halaman

Tidak Panik

Seperti yang diketahui, Persib kebobolan pada babak kedua. Tepatnya pada menit ke-75. Artinya Maung Bandung tak punya banyak waktu untuk menyamakan kedudukan.

Situasinya tentu akan jauh berbeda bila Simic atau pemain Persija lain mencetak gol di babak pertama. Sebab Persib masih punya waktu cukup lama untuk bisa membongkar pertahanan lawan. Namun pemain Persib tampak tidak terlihat panik.

Persib menaikkan tempo permainan. Ujung tombak Persib, Ezechiel Ndouasel, bermain lebih agresif mengandalkan kecepatannya. Ia bermain lebih melebar dengan kepentingan memecah konsentrasi penggawa-penggawa lini pertahanan Persija.

Di sisi lain Rene Micelic dan Esteban Vizcara lebih sering naik ke depan memberikan pressing ke lini belakang Macan Kemayoran. Persija justru terlihat cukup panik menghalau serangan bertubi-tubi Persib, yang lebih banyak memaksimalkan umpan-umpan lambung tajam ke area kotak penalti.

Usaha itu akhirnya berhasil. Artur sukses memanfaatkan blunder Rohit Chand yang gagal menghalau bola saat terjadi kemelut di area kotak penalti Persija.

2 dari 3 halaman

Kartu Merah

Persija mencetak gol pada menit ke-75. Namun berselang tiga menit kemudian, mereka terpaksa harus bermain dengan 10 pemain saja. Pasalnya Novri Setiawan dikartu merah oleh wasit.

Wasit memberikan kartu merah langsung pada Novri. Pasalnya ia menendang bola ke arah striker asal Chad itu saat hendak mengesekusi tendangan bebas hasil pelanggaran yang dilakukan Novri.

Persib pun mampu memanfaatkan keunggulan satu pemain ini. Persija nampak kehilangan keseimbangan setelah ditekan oleh Persib dari berbagai penjuru.

Tanpa Novri, yang diplot sebagai bek sayap kiri di laga ini, lini pertahanan Persija kalang kabut. Rohit Chand yang tak punya kecepatan dipaksa menutup posisi yang ditinggalkan Novri.

Lini tengah Macan Kemayoran juga terkena imbasnya, karena hanya ada dua gelandang tersisa: Tony Sucipto dan Bruno Matos. Hal itu otomatismembuat asupan bola ke duo penyerang, Marko Simic dan Bambang Pamungkas pengujung laga macet.

3 dari 3 halaman

Direct Play

Persib langsung mengubah taktiknya usai tertinggal. Robert Rene Alberts tak lagi menginstruksikan anak-anak asuhnya bermain umpan-umpan pendek.

Pelatih asal Belanda ini menginstruksikan skuat Maung Bandung bermain lebih direct. Persib mengandalkan bola-bola lambung, yang bisa menjadi santapan bagi para pemain jangkung di skuat mereka.

Strategi itu membuat Bojan Malisic, Ezechiel Ndouasel, Rene Mihelic, dan Achmad Jufriyanto kerap mondar-mandir di area pertahanan Persija. Kombinasi umpan diagonal dan vertikal ini akhirnya mampu membuat penggawa Persija kelabakan.

Sumber: Bola.com