The Jakmania Ungkap Skenario Besar Kekacauan di Sleman

The Jakmania Ungkap Skenario Besar Kekacauan di Sleman
Persija vs Persib. (c) Bolanet
Bola.net - Cerita dibalik pertandingan Persija Jakarta lawan Persib Bandung dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012-2013, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (28/8), terus saja menyeruak.

Bangku penonton di dalam stadion, memang tidak hanya diisi penuh The Jakmania- sebutan suporter Persija Jakarta. Melainkan, para pendukung Persib yang juga tidak ingin ketinggalan memberikan dukungan secara langsung.

Padahal, sudah ada larangan bagi para pendukung Persib yang dikeluarkan pihak Kepolisian Resort Sleman, beberapa hari jelang pertandingan digulirkan.

"Ternyata, Umuh Muchtar (Manajer Persib) nego tiket untuk Viking saat pertandingan kemarin. Karena tidak menemui kata sepakat, akhirnya suporter Persib masuk tanpa membeli tiket dengan harga resmi," ungkap Ketua Umum The Jakmania, Muhammad Larico Ranggamone.

"Bagi kita (Jakmania), hal tersebut sangat memalukan ketika masuk stadion mana pun tanpa tanda masuk (tiket). Namun, itulah yang membedakan. Yakni, pendidikan suporter Jakarta dan Bandung. Kami lebih cerdas, sebab memahami jika pemasukan tiket sangat bermanfaat untuk biaya operasional sebuah klub," tukasnya.

Kehadiran para pendukung Persib, ternyata tidak lepas dari peran Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo. Secara terang benderang, pemilik nama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo tersebut, pun sudah mengakuinya.

Roy menegaskan, sengaja meminta para suporter Persib dan The Jakmania untuk sama-sama hadir ke Sleman.

Padahal, Roy menyadari jika pertemuan kedua pihak tersebut kerap berujung bentrokan baik di dalam maupun di luar lapangan.

"Kalau yang menyaksikan hanya dari satu pihak suporter, tentu tidak baik. Karena itu, saya meminta semua suporter untuk bisa hadir meski dengan menghadapi berbagai resiko. Apalagi, tidak semua suporter yang hadir melakukan hal-hal yang merugikan," imbuhnya.

"Silahkan masyarakat menilai seperti apa keputusan yang saya ambil. Selain itu, saya pun berterima kasih kepada suporter yang tetap tertib selama jalannya pertandingan," tuntas sosok kelahiran Yogyakarta, 18 Juli 1968 tersebut. (esa/rdt)