The Jakmania Tuntut Ferry Paulus Mundur

The Jakmania Tuntut Ferry Paulus Mundur
Ferry Paulus saat menemui suporter Persija © Eggi Paksha
Bola.net - "Mana-mana, mana janjimu. Janjimu palsu, Ferry Paulus. Mana-mana, mana janjimu. Janjimu palsu, Ferry Paulus."

Secara berulang-ulang, ratusan The Jakmania- sebutan suporter Persija Jakarta- melantunkan nyanyian tersebut di depan kantor manajemen Persija, di pintu VIII, komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (3/1) siang.

Mereka menuntut Ketua Umum Persija, Ferry Paulus dan kroninya untuk segera mundur. Mantan Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI DKI Jakarta tersebut, dinilai gagal dalam membenahi Persija.

Demo The Jakmania (c) Eggi Paksha


The Jakmania menyampaikan sejumlah tuntutan yang tertuang dalam petisi The Jakmania. Isinya yakni, menagih janji Ferry Paulus yang katanya mampu membawa sponsor, kontrak pemain berdurasi 3 tahun, dan Persija aman dalam menjalani kompetisi (izin menggelar laga kandang di Jakarta).  Lalu, manajemen dianggap tidak transparan soal pengelolaan keuangan sehingga gaji para pemain dan tim pelatih menjadi tertunda. Kemudian, soal Direksi PT Persija Jaya Jakarta yang tidak fungsional. Para Direksi dianggap hanya numpang nama.

Selain itu, jika tidak mampu membawa Persija menuju kondisi yang lebih baik, manajemen diharapkan segera mengundurkan diri.

Sejurus kemudian, perwakilan The Jakmania, Muhammad Larico Rangga Mone (Ketua Umum) dan Richard Achmad Supriyanto (Sekretaris Jenderal), berhasil melakukan mediasi dengan Ferry Paulus dan kawan-kawan. Mereka saling menyampaikan pandangan masing-masing di salah satu ruangan kerja Ferry.

Setelah ditunggu hampir 50 menit, mediasi akhirnya dirampungkan. Kemudian, disusul Ferry Paulus yang memberikan keterangan di hadapan The Jakmania. Ferry mengaku sudah mengikat kontrak 14 pemain, tetapi sebagian belum kunjung menjalani latihan.

"Jangan cuma menuntut saya mundur, tapi juga diarahkan kepada para pemain tersebut. Delapan pemain sudah ACC nilai kontrak yang telah disesuaikan dengan kondisi keuangan Persija. Namun, sampai hari ini mereka tidak mau berlatih. Alasannya, karena kami belum melunasi tunggakan gaji," ujar Ketua Umum Persija periode 2011-2015 tersebut.

"Kami bukannya melalaikan kewajiban, melainkan terus berusaha mencari uang untuk membayar tunggakan gaji. Namun, hingga kini belum membuahkan hasil," sambungnya. (esa/dzi)