The Jakmania Kecewa Keputusan Polda Metro Jaya

The Jakmania Kecewa Keputusan Polda Metro Jaya
The Jakmania. © Eggi Paksha
Bola.net - Kekecewaan terus dirasakan The Jakmania- sebutan para pendukung Persija Jakarta. Pemicunya, The Jakmania tidak bisa menyaksikan tim kebanggaannya menjamu Persib Bandung dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012-2013 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (22/6) petang.

"Polda/Polres Pusat terlalu naif dalam memutuskan pertandingan Persija- Persib tanpa penonton. Ini salah satu yang membuktikan pada dunia, jika Jakarta tidak aman karena Polda Metro Jaya tidak dapat menjamin keamanan," terang Ketua Umum The Jakmania, Muhammad Larico Ranggmone.

"Polda Metro Jaya mengabaikan ikrar The Jakmania yang sudah berkomitmen untuk menjaga nama baik Jakarta saat pertandingan Persija. Kami dibuat mati suri. Kadang dikasih izin, kadang tidak. Namun lebih banyak tidaknya," sambungnya.

Lebih jauh, Larico mengatakan jika pihak Polda Metro Jaya terlalu diskriminatif kepada klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Yang lebih membuat hati Larico miris, pada tanggal tersebut Kota Jakarta tepat berusia 486 tahun.

"Padahal, kami sudah menyiapkan banyak acara karena bertepatan dengan HUT Jakarta. Ada budaya-budaya Jakarta, delmal, pengajian, marawis, dan Jakmania sudah dihimbau untuk memakai pakaian khas Jakarta. Namun, semuanya sirna karena tidak dikeluarkannya izin dengan penonton. Polda Metro Jaya tidak memiliki cinta terhadap kota Jakarta," pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto memastikan jika laga tersebut tanpa penonton. Pihaknya beralasan, tidak ingin insiden berdarah yang terjadi pada musim lalu kembali terulang. Rikwanto menerangkan, ketika itu tiga pendukung Persib tewas di SUGBK.

Selain itu, kekuatan polisi juga sedang terbagi-bagi dengan berlangsungnya kegiatan lain di waktu yang bersamaan.

"Terlebih, karena kondisi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan jelang HUT DKI Jakarta. Karena pengalaman beberapa pertandingan sebelumnya, pasti ada keributan dan jatuh korban. Tanpa ada pertandingan, kedua supporter juga sudah ribut," tuntas Rikwanto. (esa/mac)