Terlibat Mafia Match Fixing, Eks Pemain Arema ISL dan Persib Bandung Ditangkap di Brasil

Terlibat Mafia Match Fixing, Eks Pemain Arema ISL dan Persib Bandung Ditangkap di Brasil
Marcio Souza (c) ist
- Marcio Souza ditangkap oleh Kepolisian Brasil di salah satu distrik metropolitan Rio de Janeiro, Rabu (06/07) waktu setempat. Pemain yang sempat malang melintang di sepakbola Indonesia, termasuk memperkuat Arema ISL dan Persib Bandung ini ditangkap terkait hubungannya dengan sindikat pengaturan pertandingan di negara tersebut.


Seperti dilansir Globo Esporte, Souza merupakan satu dari delapan orang yang ditangkap polisi. Pemain berusia 36 tahun ini dinilai menjadi penghubung antara penjudi-penjudi Asia dengan pihak-pihak yang mengatur pemain dan pelatih di Brasil untuk mengatur pertandingan.


Dari hasil penyidikan sementara, selama berkarir di Indonesia, Souza menjalin hubungan dengan sindikat-sindikat judi. Hubungan ini tetap terjaga sampai ia pulang ke Brasil.


Dengan hubungan karibnya dengan bandar-bandar judi Asia, Souza menjadi pintu masuk bandar-bandar tersebut untuk meracuni kompetisi di Brasil. Ia menjadi jembatan bagi bandar-bandar tersebut untuk bisa membujuk para pelatih dan pemain di Brasil untuk mengikuti skenario bandar dalam menjalani laga.


Dari keterangan yang ada sejauh ini, komplotan Marcio Souza beroperasi di divisi dua dan tiga turnamen wilayah Sao Paulo dan Timur Laut.


Selain Souza, tujuh orang lagi ditahan di Sao Paulo, Rio de Janeiro dan Ceara. Sementara, dari penyidikan di Rio de Janeiro dan Rio Grande do Norte, dua tersangka juga ditetapkan.


Dalam rangkaian penangkapan ini, kepolisian Brasil juga menangkap Carlos Luna. Bekas penjaga gawang America of São José do Rio Preto ini terlibat dalam komplotan tersebut sebagai perekrut.


Operasi penangkapan yang dinamakan Operation Game Over ini adalah fase awal dari investigasi. Mereka menemukan, dalam investigasi selama sembilan bulan ini, ada campur tangan bandar-bandar judi Indonesia, Cina dan Malaysia di balik hasil sejumlah pertandingan di kompetisi Brasil.


Sementara itu, salah seorang pejabat yang berwenang ihwal penangkapan ini, Kelly Andrade, mengatakan bahwa rangkaian penangkapan ini merupakan bagian keempat dari fase awal investigasi. Ia mengaku bahwa kasus ini bisa jadi bakal berkembang lebih besar lagi (den/ada)