Tampil Apik Kala Menghadapi Persebaya, Penyerang Arema Dapat Pujian dari Suporter Spesialnya

Tampil Apik Kala Menghadapi Persebaya, Penyerang Arema Dapat Pujian dari Suporter Spesialnya
Sylvano Comvalius (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Penampilan apik Sylvano Comvalius pada laga kontra Persebaya Surabaya, dalam lanjutan Shoppe Liga 1 musim 2019 tak hanya menuai pujian dari Aremania, julukan suporter Arema. Ciamiknya performa penyerang Arema FC ini juga mengundang pujian dari sang ayah, yang bersama sang ibu, menonton langsung pertandingan tersebut.

Kenneth Comvalius, ayah Sylvano Comvalius, mengaku sangat bangga pada putranya. Menurut pria asal Belanda tersebut, Sylvano, mampu menunjukkan permainan apik pada pertandingan ini.

"Ia juga bekerja keras pada pertandingan ini. Memang, ia tak selalu bisa mendapat bola, tapi ia menunjukkan tekad mencetak gol dan akhirnya bisa mencetak gol," kata Kenneth.

Apiknya permainan Comvalius, dan satu gol yang dicetaknya pada laga kontra Persebaya, menurut Kenneth, merupakan buah dari perjuangan sang putra sebelum pertandingan. Pasalnya, Kenneth menambahkan, Sylvano sempat mengalami cedera sebelum pertandingan ini.

"Sebelumnya, selama dua pekan, ia mengalami cedera hamstring. Namun, ia bekerja keras agar bisa bermain pada pertandingan lawan Persebaya. Saya rasa, ia berhasil dan tampil bagus," tuturnya.

Comvalius sendiri merupakan salah satu aktor utama dalam kemenangan Arema kala menghadapi Persebaya Surabaya, pada laga pekan ke-14 Shopee Liga 1 musim 2019. Dalam laga yang dihelat di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang ini, pemain berusia 32 tahun tersebut mencetak satu dari empat gol Arema ke gawang Persebaya. Arema sendiri akhirnya mampu memungkasi laga ini dengan kemenangan empat gol tanpa balas.

Bagaimana kisah sang ayah soal kekuatan mental Sylvano Comvalius? Simak di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Mental Kuat Sejak Belia

Kekuatan mental Comvalius saat ini bukan hal mengherankan jika menengok pada masa lalu pemain yang sempat memperkuat Bali United tersebut. Karir Comvalius, yang sempat menimba ilmu di Akademi Ajax Amsterdam, sempat mandek pada usia 16 tahun. Ia mengalami cedera lutut dan tak bisa naik kelas ke tim muda Ajax Amsterdam.

Comvalius sendiri sudah menjadi bagian Akademi Ajax Amsterdam sejak berusia tujuh tahun. Ia dimasukkan ke sana setelah mulai usia lima tahun menunjukkan minat mengolah si kulit bundar.

Alih-alih patah semangat akibat cederanya tersebut, Comvalius justru menunjukkan kekuatan mentalnya. Dengan tekad bajanya, ia pulih dan melanjutkan karir sepak bolanya di luar negeri.

"Ia pun melanjutkan karirnya di seluruh penjuru dunia seperti Jerman, Kazakhstan, Kuwait, China, dan Indonesia," papar Kenneth.

"Di Indonesia, ia pun bisa menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa. Saya sangat bangga padanya, terutama pada kekuatan mentalnya," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Berjodoh dengan Arema

Menurut Kenneth, ia sangat bahagia dengan sambutan publik Malang dan Aremania pada sang putra. Menurutnya, Sylvano dan Arema seakan sudah ditakdirkan untuk bisa bersama.

"Sylvano lahir pada 10 Agustus 1987. Sementara, Arema pada 11 Agustus 1987," kata Kenneth

"Saya rasa, ini merupakan bukti bahwa Sylvano dan Arema memang ditakdirkan untuk berjodoh," tandas pria berdarah Suriname tersebut.

(Bola.net - Dendy Gandakusumah)