Tak Selamanya Ada Bandar di Balik Match Fixing

Tak Selamanya Ada Bandar di Balik Match Fixing
Ilustrasi Match Fixing (c) Nerds of Gambling

Bola.net - Praktik match fixing di sepak bola Indonesia tak selamanya tersangkut dengan bandar judi. Kerap kali tindakan lancung tersebut dilakukan hanya untuk meraih hasil yang diinginkan pada kompetisi.

Salah seorang petinggi klub di Indonesia pernah menyebut timnya diminta untuk mengalah dalam sebuah pertandingan tandang mereka. Yang meminta, sambung pria asal Jawa Timur, adalah ofisial tim lawan, yang juga kebetulan pejabat di daerah setempat.

"Kebetulan waktu itu, yang bersangkutan hendak maju dalam pemilihan kepala daerah. Ia terang-terangan meminta agar kami mengalah pada pertandingan tersebut," ujar pria yang tak mau identitasnya disebutkan pada Bola.net beberapa waktu lalu.

"Tentu saja, kami tidak mau. Buat apa kami jauh-jauh menjalani pertandingan tandang kalau hanya untuk kalah," tegasnya.

Gagal menekan tim lawan tak membuat tim tuan rumah mengendurkan tekanannya. Giliran wasit yang digarap. "Wasit datang ke hotel kami dan terang-terangan mengatakan mendapat order untuk memenangkan tuan rumah. Mereka mengaku dapat ancaman keselamatan," kenangnya.

"Kami tak bisa apa-apa. Namun, kami katakan pada wasit bahwa kami tetap akan tampil fight, meski pada akhirnya kami kalah. Pemain lawan offside dilepas saja oleh hakim garis. Ini sudah kerap terjadi," ia menambahkan.

Pernyataan serupa datang dari sumber Bola.net lain. Mantan jurnalis media besar di Indonesia ini pernah dimintai tolong oleh salah satu petinggi klub untuk turut mengkondisikan laga timnya, yang waktu itu terancam degradasi. Ia menyebut, untuk urusan tersebut, menemui salah seorang agen pemain, yang memang dikenal lihai mengatur urusan nonteknis macam itu.

"Waktu itu, untuk memastikan, saya datang langsung ke Solo, dan sesuai janji, tim kami menang dan lolos degradasi," sumber yang juga tak mau namanya disebut ini mengenang kejadian pada awal tahun 2000-an tersebut.

Pengalaman berbeda diungkapkan salah satu pengurus harian klub kasta tertinggi di kompetisi Indonesia. Pada Bola.net, sumber ini mengaku justru sempat mendapat tawaran dari salah seorang pengurus tim lawan untuk bisa memenangi pertandingan. Syaratnya, tim sumber Bola.net menyiapkan 'upeti' senilai beberapa ratus juta. Upeti bakal dipakai melunasi tunggakan gaji tim lawan.

"Kebetulan waktu itu lawan memang belum gajian. Mungkin sekitar dua atau tiga bulan," ucap si sumber.

"Waktu itu, kami tidak ambil tawaran tersebut. Mengapa? Karena kami yakin bisa menang dengan jujur. Di atas kertas, materi pemain dan persiapan kami jauh lebih baik dari mereka. Benar saja, tanpa keluar sepeser pun, kami bisa menang besar waktu itu," tandasnya.

1 dari 1 halaman

Berita Video

Fithri Syamsu mengungkapkan pose seksi pesepak bola. Pose yang seperti apa menurut Neng Fithri?