Tak Lolos PON, Jatim Malah Salahkan Menpora

Tak Lolos PON, Jatim Malah Salahkan Menpora
Amir Burhanuddin dan Hanafing (c) M Syafarudin
- Bukannya minta maaf karena mempermalukan nama daerah, tim sepakbola Jawa Timur (Jatim) masih sibuk menyalahkan orang lain atas kegagalan mereka ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat (Jabar) 2016. Kali ini mereka mengambing hitamkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.


PSSI Jatim yang diwakili oleh sekretaris umumnya, Amir Burhanuddin mengaku kecewa dengan Menpora, KONI pusat dan Panitia Besar (PB) PON. Ketiga tokoh dan instansi tersebut mereka anggap tidak menggubris surat protes yang dilayangkan perihal hasil kualifikasi PON.


"Kami kecewa. Surat kami yang isinya banyak masalah malah tidak direspon, baik dari PB PON, KONI Pusat hingga Menpora," kata Amir saat memberikan keterangan pers di hadapan awak media, Rabu (10/8) siang.


Salah satu poin yang diprotes Jatim ialah masalah keabsahan salah satu pemain Banten. Jatim menganggap pemain tersebut tidak sah, karena belum resmi menjadi atlet Banten. "Dalam surat itu ada protes tentang pemain Banten yang tidak sah. Ini menjadi dasar bahwa pentingnya surat kami untuk ditanggapi," jabarnya.


Anehnya, Jatim justru menyalahkan Menpora atas kegagalan mereka ke PON. "Kalau bahasa halusnya, saya bilang Menpora ini tidak konsisten dengan ucapannya. Yang katanya ingin memperbaiki tata kelola sepakbola Indonesia," kritik Amir.


Hanafing sebagai head coach juga tak meminta maaf ke masyarakat Jatim atas kegagalan timnya ke PON. Sama seperti Amir, Hanafing juga mencari kambing hitam. "Saya rasa kita ini didzolimi disana. Artinya, memang Jatim ini sengaja dijegal," tutur mantan pelatih PSIM Yogyakarta ini. [initial] (faw/asa)