Tak Lepas Pemain ke Timnas Indonesia U-23, Klub Tak Bisa Disanksi

Tak Lepas Pemain ke Timnas Indonesia U-23, Klub Tak Bisa Disanksi
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll (kiri), memberikan instruksi kepada Rizky Ridho (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Keengganan sejumlah klub Liga 1 untuk melepas pemain mereka memperkuat Timnas Indonesia U-23 diyakini tak bakal berbuah sanksi. Hal tersebut diungkapkan pengamat dan komentator sepak bola, Ronny Pangemanan.

"Nggak bisa (disanksi). Itu kan bukan kalender FIFA. Klub tidak punya kewajiban (melepas pemain). Mereka nggak bisa disalahkan juga," kata Ropan, sapaan karibnya, dalam siniar di kanal YouTube Nalar TV.

Menurut Ropan, keengganan klub melepas pemain mereka bisa dipahami. Pasalnya, klub-klub tersebut juga memerlukan jasa para pemain tersebut. Ropan menyebut, klub-klub Liga 1 saat ini juga sedang fokus untuk bisa masuk ke championship series.

"Semua saat ini sedang terfokus ke sana. Wajar kalau klub-klub itu menahan ini," tutur Ropan.

Indonesia sendiri akan menjadi salah satu kontestan pada ajang Piala Asia Asia U-23 2024. Gelaran ini akan dihelat di Qatar pada 15 April hingga 3 Mei 2024.

Dalam ajang tersebut, Indonesia tergabung di Grup A. Mereka satu grup dengan tuan rumah, Qatar. Selain dua tim tersebut, grup ini juga dihuni Australia dan Yordania.

Keikutsertaan Indonesia pada ajang ini diiringi sejumlah polemik, termasuk pemanggilan pemain. Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong hampir bisa dipastikan bakal kesulitan memanggil skuad terbaiknya karena ajang ini tak masuk dalam agenda resmi FIFA. Bahkan, sejumlah klub mengaku tak mau melepas pemainnya untuk ikut dalam ajang ini.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

PSSI Wajib Cari Solusi

PSSI Wajib Cari Solusi

Pemain Persib Bandung, Kakang Rudianto menggiring bola saat laga lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 melawan Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Sabtu (23/09/2023) lalu. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Lebih lanjut, Ropan menyebut bahwa permasalahan ini tak bisa dibiarkan terus-menerus. PSSI, sambung mantan jurnalis sebuah media olahraga tersebut, harus mencari solusi atas masalah ini.

Salah satu upaya mencari solusi, menurut Ropan, adalah semua pihak yang terkait duduk bersama. Ia juga memuji langkah yang sudah dilakukan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), yang berupaya berkomunikasi dengan klub dan PSSI untuk mencari solusi dari masalah ini.

"Sekarang tinggal bagaimana pendekatan. Terlepas bukan kewajiban, ini kepentingan timnas. Karena, kompetisi ada itu untuk mendukung timnas," tegas Ropan.

"Semoga ada solusi ke depan," tandasnya.