Tak Legawa, Tim Sepakbola Jatim Terus Ngotot ke PON

Tak Legawa, Tim Sepakbola Jatim Terus Ngotot ke PON
Hanafing (c) konijatim
- Kritik dari Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf agar tim sepakbola menerima hasil kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON), dan tak mencari kesalahan pihak lain, nampaknya tak didengarkan oleh , pelatih tim PON Jatim. Pelatih asal Makassar ini justru membikin usulan yang tak sesuai dengan peraturan, yakni menambah peserta PON.


Menurut Hanafing, atas ketidakberesan penyelenggaraan pra-PON sepakbola di Bandung beberapa waktu lalu, ia telah meminta KONI Jatim untuk berkirim surat ke KONI Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Surat tersebut dilengkapi sejumlah fakta keganjilan selama penyelenggaraan pra-PON.


"Saya sudah melaporkan kegagalan tim pra-PON Jatim akibat dikerjai wasit dan panpel pra-PON. Kami minta KONI Jatim protes ke KONI Pusat dan Kemenpora," kata pria asal Makassar ini.


Menurut Hanafing, kebobrokan gelaran pra-PON sepakbola tak hanya merugikan Jatim saja. Tapi kerusuhan juga terjadi di hampir semua grup. "Kejadian tersebut, telah mencoreng niat baik Kemenpora yang ingin membenahi tata kelola sepakbola nasional untuk lebih baik, jujur, jauh dari mafia sepakbola dan menjunjung tinggi sportifitas," jelasnya.


Eks pelatih PSIM Yogyakarta ini pun menawarkan solusi, yakni menambahkan kuota yang semula hanya diikuti 12 tim menjadi 16 tim. Keempat tim tersebut, diambilkan dari Grup A Jawa urutan ketiga, Grup C Kalimantan urutan kedua, Grup D dan E Sulawesi urutan kedua, dan grup F Maluku/Papua urutan kedua.


Apa yang dipaparkan Hanafing tersebut sebenarnya tak sesuai dengan amanat Wagub Jatim. Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini meminta agar Hanafing tak mencari kambing hitam atas kegagalan ke PON. "Introspeksi diri, jangan cari-cari kesalahan orang lain. Orang tahunya kalah. Tidak tahu mengenai hal itu. Orang tahunya kalah, 2-0, 3-0, tidak tahu itu kalah dikerjai atau tidak," kritik mantan ketua umum KONI Jatim tersebut. [initial]


 (faw/pra)